Aaahh.
Sekali lagi itu desahanku!
Jika terus seperti ini, aku yakin tidak mampu menahan rasa itu dan itu adalah hal yang buruk.
"Stop," lirihku dengan tangan menarik rambutnya walau tidak kuat.
Kupikir dia akan berhenti melakukan hal yang membuatku melayang itu atau setidaknya mendongak menatapku. Tidak! Yang dia lakukan adalah bergerak semakin liar. Tidak hanya bibir dan lidahnya yang bermanja dengan salah satu gumpalan daging kembar di dadaku, tetapi juga tangannya bergerak begitu menggoda yang semakin membuatku melayang diiringi napas yang menderu hebat.
"Stop, please."
Beberapa kali aku mengucapkan kalimat itu walau suaraku begitu lirih. Yang terjadi selanjutnya, kudapati ekspresinya yang begitu...I don't know...yang pasti dia menatapku sedikit lebih lama tanpa mengatakan apa pun.
Tanganku mulai bergerak pelan, mengelus rahang tegasnya hingga dia kembali berbaring sempurna di sebelahku.
"I'm so sorry," ucapnya pelan.
Tidak tahu apa yang harus aku katakan, hanya anggukan pelan yang aku berikan. Berikutnya, dia kembali mengangkat kepalaku dan menyandarkannya di lengan kokohnya, "Let's sleep," ucapnya lagi dengan mencium lembut dahiku, lalu membenamkan wajahku di lehernya.
Oh, God!
What a night?
Sungguh, semua itu membuatku nyaman. Kenyamanan yang sering aku dapatkan dari kakakku, apalagi si tampan menyesatkan itu juga memelukku begitu erat. Mungkin karena itu aku terlelap begitu saja. Dan, yang aku dapatkan saat membuka mataku di pagi harinya adalah wajah tampannya yang terlihat begitu tenang dengan mata yang masih terpejam sempurna.
Mungkin aku tidak dapat menahan diriku lagi, tanganku bergerak pelan mengelus lembut rahangnya yang ditumbuhi rambut tipis yang jelas membut wajah tampannya terlihat semakin seksi.
Nikmat mana yang aku dustakan?
He's so perfect!
Apa yang kurang darinya?
I don't know.
Mungkin tidak sekarang, mungkin nanti aku dapat menemukan jawaban atas pertanyaanku itu, or never!
Jika aku menyebut dia adalah seorang player, apa itu termasuk dari kekurangannya? Atau hanya penyangkalan dariku untuk menemukan jawaban itu sekarang juga? Forget it!
Jelas aku terlalu lama mengelus wajah tampannya dengan hidung yang terpahat sempurna itu, hingga dia mulai membuka mata abu-abunya yang selalu membuatku tersesat itu. Believe me, mata itu terlihat begitu mengagumkan, apalagi aku melihatnya dari jarak yang sedekat ini.
Pagi.
Oh, bukan itu yang dia ucapkan, tetapi mengecup lembut bibirku juga mengelus lembut kepalaku.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Rogue Hellion - #bountyhunterseries 2.0 [✓] 🔚
Action18+ ONLY Sequel of "THE DAMN DEMIGOD" This is an Action - Romance story with Mature content Be WISE reader - bijaklah dalam memilih bacaan ======================================= "Kamu tidak boleh pergi." Itu hal konyol! Aku masih terdiam menatap wa...