Masih ada yang nunggu lanjutan dari cerita ini?
Well here's the next chapter.
Hepi reading
xoxo, io
____Marshmallow.
Hanya dia yang memangggilku seperti itu. Cute? Aku akui itu. Aku tidak tahu dengan pasti kenapa laki-laki yang masalahnya selalu terlihat tampan itu memanggilku seperti itu.
Sedikit flash back!
Pertama aku mendengar dia memanggilku Marsmallow adalah saat aku berada di pangkuannya. Bukan sengaja, tetapi memang tidak ada tempat duduk lagi di mobil super cepat kakakku. Aku berada dalam pangkuannya dan gadis cantik yang sebentar lagi akan menjadi tunangan kakakku itu berada di pangkuan kakakku.
Well, mereka semua dalam misi menyelamatkanku dari penculikan yang aku jelas ingin mengumpat keras akan kejadian yang begitu mengerikan bagiku itu walau aku tetap berusaha untuk tenang menghadapinya. Aku tidak ingin terlihat lemah, apalagi di depan kakakku. Bukannya apa, aku tidak ingin membuat kakakku mengkhawatirkanku walau aku 100% mengerti jika kakakku selalu mengkhawatirkanku.
Biar kutambahkan, aku tidak diam saat berada dalam pangkuan si tampan yang beberapa kali terlihat tersenyum tipis itu yang jelas membuatku tersesat hanya karena melihat senyum yang menambah ketampanannya itu. Aku menciumnya, maksudku, dia menciumku yang aku yakin dia melakukannya karena tidak ingin aku kesakitan saat si cantik yang masih dipangku oleh kakakku itu mengeluarkan peluru yang menembus masuk ke kulit pahaku. Hal itu yang ada di pikiranku saat itu. I don't know, jika si tampan menyesatkan itu memiliki niat lain saat melakukannya. Oh, aku tidak yakin jika dia memilki niat lain. Why? Aku merasakan dari ciuman tulusnya. Ya, tulus. Tidak ada yang salah dari kata itu! Katakan saja dia adalah a good kisser, aku tidak akan menyangkal hal itu. Bahkan aku bisa mengatakan he is the best kisser I ever kissed! Masalah? Forget it! Hanya satu harapku, aku tidak ingin berurusan dengannya untuk saat ini.
"Nice to see you again."
Suara pelanku mulai terdengar juga mengangguk pelan pada si tampan menyesatkan itu.
I wanna runaway!
Sudah kukatakan aku tidak ingin berurusan dengannya. Mungkin kata yang tepat adalah aku ingin menghilang sekarang juga walau jelas aku tidak dapat melakukankan itu. Magic? Tidak ada hal itu di dunia fana ini!
"How are you, Marshmallow?"
Jika aku mengatakan tidak menyukai suara sexy-nya, sudah pasti aku membual! Masalah lain darinya selain berwajah tampan menyesatkan adalah suara sexy-nya yang sedikit serak itu dan sialnya aku menyukainya!
"I'm fine."
"Really?"
Bisakah dia berhenti bertanya? Setidaknya berhenti bersuara. Bukan jawaban yang aku berikan, tetapi aku mengalihkan pandanganku padanya. Okay, sedari tadi aku tidak menatapnya begitu juga dengannya. Tatapan kami lurus, seperti langkah kami lebih tepatnya. See! Dia tidak menatapku saat aku menoleh ke arahnya yang masih berjalan pelan di sampingku.
"I'm sure," ucapku lagi, lalu meluruskan pandanganku, "hope you're okay."
"Hmm."
Thank God!
Tidak ada lagi pertanyaan darinya. Kukira masalahku selesai untuk saat ini, nyatanya tidak seperti itu. Okay, aku mematung hanya karena dia mendekatkan wajahnya ke telingaku saat kami semua sudah memasuki big ballroom.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Rogue Hellion - #bountyhunterseries 2.0 [✓] 🔚
Aksi18+ ONLY Sequel of "THE DAMN DEMIGOD" This is an Action - Romance story with Mature content Be WISE reader - bijaklah dalam memilih bacaan ======================================= "Kamu tidak boleh pergi." Itu hal konyol! Aku masih terdiam menatap wa...