Chapter 35 - Touch and not Touch

3K 292 10
                                    

This is my first!

Mengucapkan kalimat kasar seperti itu.

Jika kakakku mendengarnya, mungkin dia akan sangat terkejut. Oh, jelas dia akan sangat menghawatirkanku. Apa yang terjadi hingga aku mengucapkan kalimat seperti itu?

Beberapa saat aku menunggunya hingga aku tidak menyadari jika mobil super cepatnya tidak lagi melaju, tetapi berhenti di depan mansion-nya. Sudahlah! Aku tahu artinya. Aku tidak akan mendapatkan jawaban apa pun darinya. Setahuku, dia akan memberikan jawaban dengan cepat akan apa pun pertanyaan dariku. Jika sudah seperti ini, hanya ada satu kata, 'lupakan!'.

Kuputuskan untuk membuka pintu mobilnya tanpa melepaskan tatapanku darinya dan berkata, "I need to see my brother."

Yang kulakukan berikutnya adalah berjalan cepat meninggalkannya. Itu hanya di awal, selanjutnya aku berlari hingga kurasakan sedikit sakit di perutku. Bekas lukaku itu kurasa and I don't care.

Lariku semakin cepat saat mendekati healing room. Dengan begitu sigap, dua bodyguard si tampan menyesatkan itu membuka pintu healing room, hingga aku masuk begitu saja. Napasku terengah saat berjalan cepat ke arah mereka. Kakak tampanku juga tunangan cantiknya yang aku maksud.

I wanna cry.

I do!

Tetapi aku menahannya. Tahu kenapa? Yang kulihat bukan kakakku yang duduk dengan kaki terlipat mengapit paha di atas tepat tidur, tetapi tunangan cantiknya. Kupeluk begitu erat tubuhnya yang aku yakin masih begitu lemas.

"Are you alright?" lirihku dengan duduk di pinggiran tempat tidur.

"Ya. How are you, Lil'O?"

"Good."

"Good."

Otakku berputar cepat. Apa yang membuat kakakku belum membuka matanya? Begitu berbeda dengan tunangannya, juga apa yang diucapkan Hellion sebelumnya. Seharusnya kakakku tidak lama lagi akan sadar. Itu harapku.

Hanya obrolan ringan yang terjadi. Selanjutnya, aku kembali berjalan ke arah sisi kakakku berbaring. Di saat yang sama, Hellion terlihat memasuki healing room. Kurebahkan diriku di samping kakakku di sisi di mana sedikit sempit. Sisi yang sama saat aku menunggu kakakku dengan berbaring memeluknya di malam sebelumnya jika ada yang ingat.

"How are you, Ace?"

Itu bukan pertanyaan dariku, tetapi tunangan cantik kakakku.

"Good," jawabnya ringan.

"Thank you, Ace, for helping us."

"Ya. No worries."

Belum ada kalimat dariku. Perlahan aku mulai berbaring memeluk kakakku, "Kapan kakakku akan bangun?" lirihku, tanpa mengalihkan pandanganku dari kakakku.

"30 menit...1 jam...I hope."

Begitu lama. Aku yakin mataku sudah memerah sekarang hanya karena menahan air mataku untuk tidak keluar membasahi pipiku.

Sedikit aneh. Tidak ada kalimat apa pun lagi. Aku tahu si tampan menyesatkan itu masih berdiri tegap di belakangku. Itu benar, posisiku miring saat memeluk kakakku.

"I should go."

Okay!

Business call!

100% aku mengerti!

Aku yakin sedari tadi dia ingin mengucapkan kata itu.

"Take care, Ace."

The Rogue Hellion - #bountyhunterseries 2.0 [✓] 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang