I'm not crying.
Seharusnya aku berkata begitu. Aku yakin tidak sedang menangis sekarang. Bukannya bersuara, aku terdiam. Mungkin menunggu suara apa pun yang akan dia ucapkan berikutnya.
Un...
Aku mulai berhitung di dalam sana.
Deux...
Trois...
Say something!
Un...
Deux...
Trois...
Masih tidak ada suara apa pun. Apa aku bermimpi? Apa itu hanya halusinasiku? Apa aku terlalu berharap dia akan membuka matanya kembali dan berbicara denganku lagi.
Lupakan semuanya!
The point is....
I miss him so badly (Aku benar-benar merindukannya)!
Jika biasanya aku penasaran. Yang kurasakan sekarang adalah ketakutan yang begitu hebat. Tahu kenapa? Takut dia tidak akan pernah membuka matanya lagi.
Un...
Sekali lagi aku berhitung.
Deux...
Trois...
Nothing!
Tidak ada suara apa pun!
Aku masih memeluknya begitu erat.
"Let me sleep."
Itu suaraku, bukan suara yang ingin aku dengar dari laki-laki yang masih terlelap di sampingku.
"Aku sudah memberimu peringatan terakhir. It's up to you."
"Aku tidak apa."
"Besok, kamu tidak perlu mendengar suaraku lagi."
Un...
Deux...
Trois...
Jujur saja, aku ingin dia membuka matanya sekarang juga!
I can not wait any longer!
"Besok, kamu tidak perlu melihatku lagi."
"Aku tidak apa."
"Besok, kamu tidak perlu datang in my..."
Un...
Deux...
Trois...
I hate him!
Jika aku sering bilang 'I'm a fighter' (aku seorang pejuang), mungkin tidak untuk sekarang. Entah kenapa apa pun yang berhubungan dengannya membuatku begitu lelah. Aku tidak ingin berurusan dengannya lagi! Lupakan. Jelas itu tidak benar. Pernyataan seperti itu semakin membuatku merindukannya. This is really bad!
Un...
Deux...
Trois...
Stop counting, Lil'O!
Tidak ada gunanya. Dia tidak akan membuka matanya malam ini.
"My...my wedding party."
"Romantic party."
"In a green hill with a beautiful sunset."
"Aku tidak akan memberi tahumu di mana pestanya nanti."
KAMU SEDANG MEMBACA
The Rogue Hellion - #bountyhunterseries 2.0 [✓] 🔚
Action18+ ONLY Sequel of "THE DAMN DEMIGOD" This is an Action - Romance story with Mature content Be WISE reader - bijaklah dalam memilih bacaan ======================================= "Kamu tidak boleh pergi." Itu hal konyol! Aku masih terdiam menatap wa...