42

5.5K 376 26
                                    

"jaemin"

.

jisung berdiri ditepian bangsal jaemin. ia ingin sekali memegang tangannya. tangan yang begitu pas jika ia tautkan. namun ia masih sedikit takut.

"maafin aku ya, selama ini aku selalu nyusahin kamu. maaf kalau aku ngga pernah cerita kejadian ini ke kamu karena." jisung menggantungkan ucapannya. membuat jaemin penasaran apa yang akan bocah ini katakan.

jisung mengelap air mata yang sedikit terjatuh, "karena aku takut kamu bakal kayak gini, ambil keputusan sendiri tanpa tau kejadian sebenernya kayak gimana. jujur video yang dikirim sama siapa aku ngga tau ke kamu itu, itu bukan aku. kamu ngga lihat tinggi aku sama divideo itu beda. dan kejadian sebenernya itu ada di 1 tahun yang lalu. dan kejadiannya bukan kayak gitu" jisung menundukkan kepalanya.

perlahan ia menggenggam jemari jaemin, biarkan saja jaemin menolak tapi sungguh saat ini ia butuh seseorang untuk menguatkannya. jisung menangis disana. jaemin ngga tega ngeliat dia kacau kayak gini.

ia membuka matanya, melirik ke arah jisung tanpa sepengetahuan jisung. membalikkan genggaman yang berawal jisung menggenggamnya, sekarang beralih ia yang menggenggamnya. mengusap lembut jemari jisung.

disela sesegukannya, ia melihat ke arah tangannya yang sedang diusap lembut oleh jaemin. "jaemin kamu belum sadar tapi bi-" jisung mengadahkan kepalanya. melihat jaemin yang tersenyum padanya.

"aku udah tahu dari jinyoung, maafin aku kalau aku kasar sama kamu" jisung menggeleng.

"aku yang harusnya minta maaf" jaemin mendengus. memang anak ini keras kepala sekali sih..

"muka kamu kenapa bisa kayak gitu?" jisung menggeleng

"park jisung" ucap jaemin dengan pelan karena ia masih lemas.

"sa...sama guanlin"

"oke udah sembuh nanti aku bales"

"ja..jangan jaem"

"kok jangan?"

"nanti malah tambah rumit" jaemin menggeleng. bagaimanapun ia harus membalasnya.

"gimana keadaan kamu? ma..mana yang sakit?" jaemin menggeleng.

"kalau ada kamu disini semua rasa sakitnya hilang" jisung merotasikan matanya.

"dasar gombal"

"dih emang beneran" jisung terkekeh pelan membuat jaemin tersenyum.

"sung"

"hm"

"aku mau ngomong sama kamu" jisung memicingkan matanya.

"mau ngomong apa?"

"sini deh" jisung mendekat ke wajah jaemin. memalingkan mukanya agar jaemin dapat berbicara tepat ditelinganya.

"aku.. aku suk-"











BRAKKK

"YAK NA JAEMIN! apa yan-"

"ihh kakak bisa ngga sih ngga ganggu moment aku dulu" jaemin merotasikan matanya.

lucas mematung, "wae? a..apa yang?"

jaemin mengibaskan tangannya, "udah keluar dulu sana ah ganggu aja" jisung terkekeh.

"muka kamu kenapa sung?"

"kakak!! astaga" teriak jaemin

"iya-iya ini kakak keluar" lucas menutup pintu ruang inap jaemin, woahh lucas pulang lebih cepat dari yang ia bayangkan.

memang lucas awalnya pulang cepat, dan kebetulan mendapat telfon bahwa adiknya kecelakaan dan sedang ada yang tidak beres dengan jisung. makanya ia mempercepat laju kendaraannya dari bandara menuju rumah sakit.

jaemin menghela nafas, "maaf ya sung" jisung mengangguk.

"jadi kamu mau ngomong apa?" jisung kembali mendekatkan wajahnya pada jaemin.

"aku cinta sama kamu sung, udah lama aku mendam perasaan ini, kamu pria yang selalu membawa ku ke tempat yang aman dan nyaman. membuat hari-hariku yang suram menjadi berwarna. makasih udah hadir dikehidupan aku. mau kan kamu jadi pacar aku?" jisung kelebarkan matanya.

apa yang terjadi, apa gara-gara kepalanya kebentur dia jadi kayak gini.

jisung menatap jaemin, "ka..kamu becanda?" bisik jisung.

"emang kelihatannya aku lagi becanda?" jaemin menatap jisung dengan tatapan andalannya.

jisung menggeleng, "mau apa ngga?" tanya jaemin sekali lagi.

"ngga.." jaemin mematung.

"kamu nola-"

"ngga bisa aku nolak, aku mau kok" jisung tersenyum. meskipun wajahnya babak belur begini. jisung tetap manis.

jaemin tersenyum, mendekatkan wajah jisung ke wajahnya, hidung mereka bersentuhan. namun sedetik kemudian jaemin mencium bibir tebal nan merah jisung.

"makasih sayang" jaemin tersenyum. jisung pun begitu.

ketiga sahabatnya itupun tersenyum, dan terharu. akhirnya setelah sekian lama mereka menunggu moment ini.

.

END.

.

udah end, yeayyyy...
maaf end nya ngga jelas:") aku bingung soalnya.
oh iya, makasih buat yang udah ikutin cerita aku. makasih banyak.

makasih yang udah vote dan comment cerita ku ini.
sampai jumpa dicerita selanjutnya... 👋

 👋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

[✔] jaesung | 바보Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang