• 30 •

866 67 5
                                    

Budayakan vote dan
Comment setelah membaca..
Oh iya gak nerima comment next ato lanjut yaa..
Kalo ceritanya belum end pasti dilanjut kokk..

🐰HAPPY READING🐰

•...•








----

5 bulan berlalu, usia kehamilan Nayeon pun sudah memasuki usia 9 bulan. Mungkin beberapa hari lagi Ia akan melahirkan anaknya.

" Jungkookk"

Panggil Nayeon pada suaminya yang sedang sibuk nonton tv sambil mengelus perut Nayeon yang sudah membuncit itu. Sedangkan Nayeon tengah bersandar di dada bidang suaminya.

"Apa sayang?" Tanya Jungkook yang masih fokus nonton.

"Aku mau berenang" Sahut Nayeon sambil memainkan rambut panjangnya.

Jungkook langsung menoleh. Menatap wajah istrinya. Nayeon juga menatap Jungkook. Jadi mereka saling tatap- tatapan:3

"Ayo. Anak-anak juga diajak?" Jungkook kembali bertanya. Nayeon langsung menggeleng cepat.

Mungkin Nayeon mau menikmati waktu bersama Jungkook saja.

"Aku mau sama aku aja. Kasian mereka kalo dibangungin" Ucap Nayeon.

Ya! Memang saat ini masih pukul 7 pagi. Biasanya kalo weekend gini anak-anaknya baru bangun pukul 8 pagi. Jungkook menganggukkan kepalanya.

Lalu Iapun langsung berdiri dan membantu istrinya yang susah berdiri itu, dan mereka langsung pergi ke kolam renang yang berdada di samping rumahnya.

Sesampainya di kolam, Jungkook menyuruh Nayeon untuk duduk di kursi yang sudah tersedia di dekat kolam itu karena Jungkook ingin mengganti bajunya. Baru beberapa menit saja Nayeon duduk, Ia merasa bosan dan ingin cepat cepat masuk air.

Nayeon pun melangkahkan kakinya perlahan menuju ke tepi kolam. Baru beberapa langkah berjalan, Ia merasa kepalanya pusing. Tanpa sepengetahuan Jungkook, Nayeon pun pingsan dan kepalanya terbentur lantai dengan keras.

Jungkook yang sudah kembali tanpa mengganti pakaiannya itupun terkejut melihat istrinya yang tergeletak di tepi kolam dengan darah yang mengalir di kakinya. Dengan segera Jungkook langsung membawa Nayeon ke rumah sakit.




----

“Tapi Aeri mau sekolah, bundaa. Aeri bosen di rumah terus. Aeri mau main sama temen-temen. Aera aja boleh sekolah. Masa Aeri gak boleh?”

Oceh Aeri yang sudah siap memakai seragam sekolahnya padahal dirinya tidak diizinkan sekolah oleh kedua orangtuanya dikarenakan Aeri masih belum sembuh total dari penyakit radang paru-parunya.

Mina takut kalau Aeri pergi ke sekolahnya, penyakitnya menjadi semakin parah. Dan Mina tidak mau hal itu terjadi. Mina menyamakan tingginya dengan Aeri. Dia mengelus pelan rambut anaknya itu.

“Aeri sayang, dengerin bunda. Bunda gak melarang Aeri sekolah. Bunda malah maunya Aeri tetap sekolah bareng Aera, tapi kondisi tubuh kamu yang gak memungkinkan untuk Aeri sekolah. Nanti kalo Aeri udah sembuh baru Aeri sekolah lagi ya” Tutur Mina yang menatap wajah pucat polos Aeri.

Semakin hari kondisi Aeri semakin menurun. Terkadang Ia merasakan sesak di dadanya. Dan batuknyapun juga semakin menjadi-jadi.

Aeri tidak mengetahui tentang penyakitnya itu. Mina dan Jimin sengaja tidak memberitahu anaknya dan bilang kalau Ia hanya mengalami batuk biasa.

Feeling (Jjk - Iny) [Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang