chapter 9

3.7K 124 0
                                    

Malam hari dikota New York

Seorang gadis berjalan sendrian, menuju minimarket didekat jalan rumahnya.

Pov jess

Dan disinilah aku, didalam minimarket dekat rumahku untuk membeli kebutuhan bulanan ku.....

Setelah mencari barang yang dibutuhkan, aku langsung bergegas menuju kasir untuk membayar semua belanjaanku.

"Huh akhirnya selesai juga. " Gumamku lelah karena sedaritadi aku mencari-cari semua kebutuhan ku.

Selesai jess membayar belanjaannya, dia melangkah keluar. Baru berapa jarak ia melangkah, jess terkejut mendengar teriakan seseorang ditempat yang sangat gelap.

Keberanian nya mengalahkan semua ketakutan nya, dia melangkah mendekati teriakan itu.

"Oh my god. " Ucapku terkejut, karena teriakan itu berasal dari seseorang yang sedang disayat tangannya.

Dia lemah tidak berdaya dihadapan lelaki itu.

Jess berfikir, lelaki yang membelakangkangi nya, menurutnya tidak asing. Dia seperti pernah melihat lelaki itu.

"Inilah akibatnya jika kau berani melawan ku!!" Teriak lelaki itu sambil terus menyayat kan pisau itu pada pria didepannya.

'Suara ituu... Suara yang sangat tidak asing bagiku'
Batin jess berfikir.

'Gabriel'
Batin jess tidak percaya

"Baiklah jika kau ingin kematian mu lebih cepat. Ucapkan selamat tinggal. " Ucapnya sambil menusuk pisau pada perut pria itu.

"GABRIEL!!!!!!" teriak jess, tidak percaya.

"Jess??? " Ucap Gabriel binggung

'Mengapa dia berada sini?? Sedang apa dia disini?? '
Batin Gabriel.

"Ap-paa...  Ya.. -ng kk-auu lakk.. -kukkan gabb-riel?? " Tanya jess gugup karena ketakutan nya.

Tak terasa air mata jess jatuh, dia tidak menyangka apa yang dilakukan bos nya itu.

"Jess apa yang kau lakukan disini?? " Tanya Gabriel mendekat ke arah jess.

"STOP!!! Jangan kau melanjutkan langkahmu!!! Ucap jess ketakutan, air matanya sudah jatuh membasahi pipi nya.

Gabriel tetap melanjutkan langkahnya mendekati jess

" Kumohon jangan dekati aku... "Ucap jess lirih
Air matanya sudah membasahi wajahnya, matanya sembab.

" Kau membunuh nya. KAU MEMBUNUH NYA!!! kau kejam!!! Kau psychopath!!! Kau PEMBUNUH!!!"Ucap jess dengan nada yang semakin lirih.

"Ya jess kau benar. Aku pembunuh, aku kejam, aku psychopath. Kau, kau sudah berada didalam pikiran ku sekarang. Kau sudah memasuki duniaku." Ucap Gabriel santai.

"Dan aku tidak akan membiarkan mu pergi.
Karna kau milikku!!! HANYA MILIKKU!!!
Sejauh mana pun kau berlari, aku akan terus mengejar mu. Walau sampai ujung dunia pun aku akan mengejarmu!!" Lanjutnya.

"Karna aku mencintaimu jess, aku mencintaimu My little princess. " Ucap Gabriel sambil berusaha mendekat ke arah jess.

"Stop!!!!! BERHENTI!!!" Teriak jess sambil menutup telinganya dengan kedua tangannya. Berharap ini hanyalah mimpi.

'Ini bukan mimpi jess!! Ini kenyataan!!! Kau melihat nya!! Kau melihatnya membunuh pria itu!!!'
Batin jess

"Aku bukan milikmu!!! Aku bukan milik siapapun!!! Kau tidak mencintai ku!!! Itu hanya obsesi mu semata!! Dengar!!! ITU HANYA OBSESI!!!!" Ucap jess berteriakk

'Aku harus pergi dari sini, aku harus pergi dari iblis ini. Ya aku harus pergi'
Batin jess

Belum sempat dia pergi dari tempat itu, tangannya dicekal oleh Gabriel.

"Kau mau kemana princess?? Kau tidak bisa lari dariku!karna kau milikku. Aku tidak akan membiarkan mu lari dariku. Karna yang sudah aku genggam tidak bisa lepas begitu saja. " Ucap Gabriel tegas sambil mengeratkan genggam nya pada tangan jessica.

"Lep-pas..  Gab-riell.. In-i sun-..gguh menn-nyakittkan.. " Ucap jess kesakitan dan berusaha melepas genggaman nya.

Gabriel mengambil sesuatu didalam kantong celananya, dia mengambil ponselnya berniat memanggil salah satu bodyguard nya.

"Cepat datang ketempat biasa reyy!! Uris semuanya!! Aku harus mengurus gadisku ini. " Ucap Gabriel tegas, sambil menekankan kata gadisnya pada jessica.

"Gabriel apa yang kau lakukan!!!! Lepaskan aku Gabriel!!!! Ini sangat menyakitkan!!! Teriak jess.

" Masuk! "Ucap Gabriel dingin pada jess.

" Kau mau membawa ku kemana Gabriel?? Aku tidak mau!! Tolong lepaskan aku!! Let me go!!" Ucap jess memohon

"Masuk jess, aku tidak akan melukaimu. Kalau kau menuruti aku. " Ucap Gabriel masih dingin.

Jess mengalah, dia tidak ingin Gabriel melakukan hal-hal aneh padanya. Dia tidak ingin Gabriel membunuh nya seperti tadi dia membunuh korbannya.

Didalam mobil

Gabriel menghentikan mobilnya ke tepi jalan, dia melihat raut ketakutan gadisnya ini

"Sudahlah jess, hapus air matamu. Aku tidak ingin air matamu jatuh. Aku tidak akan menyakiti mu jess. " Ucap Gabriel menghapus air mata jess lalu menggenggam tangannya.

"Kau tidak perlu takut jess, aku mencintaimu. Aku hanya ingin menjadikan mu sebagai milikku. " Lanjut Gabriel.

"Kau tidak mencintai ku Gabriel!! Itu hanya obsesi mu semata!!! Itu hanya obsesi Gabriel!!!" Teriak jess sambil berusaha melepaskan genggaman Gabriel.

Gabriel kesal, Gabriel marah, bisa-bisanya gadisnya menolaknya.

Gabriel melanjutkan mobilnya dengan kecepatan yang tinggi

Dengan kecepatan tinggi, akhirnya mereka sampai didepan mansion yang megah dan besar.

Gabriel menarik paksa jess untuk masuk kedalam mansionnya

Yaa itu adalah mansion Gabriel. Mansion yang dilapisi dengan emas yang membuat mansion terlihat sangat megah. Belum lagi besarnya mansion itu.

"Gabriel kau mau membawaku kemana, tolong lepaskan aku Gabriel!!! Aku tidak mau!!!"Teriak jess.

Gabriel tidak menghiraukan teriakan jess. Dia tetap memaksa jess masuk kedalam mansion nya.

" Kau akan tinggal disini jess, bersamaku!! Selamanya!!! Ucap Gabriel tegas dan dingin.

"Tidakkk!! Aku tidak mau tinggal bersamamu brengsek!!! Lepaskan aku!!aku ingin pulang kerumah ku!!!! " Teriak jess.

Gabriel marah, gadisnya berani mengucapkan kata-kata yang kotor. Tidak ada yang berani membantah atau mengucapkan kata-kata kotor seperti itu padanya. Semua orang takut padanya.

Gabriel menghempaskan jess ke ranjang, dan berlalu meninggalkan jess yang menangis diatas tempat tidur.

Ceklek... Ceklekk...

Pintu dikunci oleh Gabriel, ia tidak akan melepaskan gadisnya. Gadisnya akan selalu bersamanya. Ini rumahnya, rumah untuk gadisnya dan anak-anaknya kelak.

"Gabriel!!!!! Gabriel!!!! Tolong buka pintunya!!!! Aku ingin pulang Gabriel!! Aku ingin pulang kerumah bibi jemy!!!!!" Teriak jess didalam kamar.

Ia menangis., jess menangis, merenung kan nasib hidupnya. Jess tidak menyangka, nasibnya begitu mengenaskan. Setelah ia ditinggalkan oleh kedua orangtuanya. Ia tidak menyangka akan sikap Gabriel padanya saat ini.

Dibalik sikap ramah bosnya, ia tidak menyangka bahwa bosnya adalah seorang psychopath. Kejam, itulah yang ada dipikiran jess mengingat apa yang telah Gabriel lakukan ditempat itu.

Maaf klo typo wkwkwk😂👌



Love, Tears, and Suffering (Psychopath Boyfriend)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang