"Kau mengembalikan hidupku jess. "
Ucap Gabriel bergumam, ia mengeratkan pelukannya dan menaruh dagunya dicekukan leher jess"Ketahuilah Jess bahwa kau yang kumiliki sekarang ini. Hanya kau yang ku inginkan sekarang ini. Mereka memang tak menginginkanku, mereka pergi karenaku. Maka dari itu, tetaplah bersamaku, tetaplah disampingku. Temani aku, temani hidupku. Jadilah seorang yang bisa mengembalikan warna hidupku sepenuhnya. Aku tak ingin kehilanganmu. Tetaplah disisiku... Ku mohon. "
Ucap Gabriel melepaskan pelukannya, lalu menggenggam erat tangan jess dengan tatapan memohon dan air mata yang ada disekitar pelupuk matanyaJess yang melihatnya pun merasa sesak, iya mengerti perasaan Gabriel. Orang tua yang tidak menginginkan nya, orang tua yang meninggalkan nya. Orang tua yang membuat dunianya menjadi gelap seperti ini. Ia mengerti keadaannya
Jess tersenyum, menangkup kedua pipi Gabriel dan menghapus air matanya. Kemudian mencium kening Gabriel lama dan menempelkan keningnya dengan kening Gabriel
Mereka pun hanyut dalam suasana itu, saling memejamkan matanya merasakan kasih sayang yang tersalurkan antara keduanya
Lama mereka terhanyut dalam suasana itu Jess merenggangkan jaraknya dengan tangan yang masih menangkup pipi Gabriel, dan menatap kedua bola mata Gabriel mencari banyak kesedihan didalamnya.
"Kau tak perlu khawatir, aku akan selalu bersamamu, aku akan selalu menemanimu, aku yang akan mengembalikan duniamu... Hidupmu. Semampu yang aku bisa, sampai maut memisahkan. Aku janji. " Ucap Jess dan langsung mencium setiap inci wajah Gabriel dari mencium bibir nya singkat, kedua pipinya, keningnya, dan berakhir di hidungnya ia menciumnya lama.
"Aku sangat bahagia mendengarnya." Ucap Gabriel lalu berjongkok mensejajarkan tubuhnya menghadap perut Jess mengelusnya dan menciumnya lama
"Aku harap ada nyawa didalam sini yang akan menyempurnakan hidup kita. Nyawa yang akan membawa pengaruh besar dalam keluarga kita. "
Ucap Gabriel terkekeh lalu tersenyum mendongak menatap JessJess terkekeh dan berkata..
"Aku pun berharap sama, tapi setelah kita terikat janji diatas altar dan didepan pendeta. "
Ucap Jess
KAMU SEDANG MEMBACA
Love, Tears, and Suffering (Psychopath Boyfriend)
RandomCinta, Darah, Perjuangan, Air mata, dan Akhir dari sebuah Kehidupan. itu adalah Penderitaan Terbesar yang dia miliki. Seseorang pantas bukan?mendapat pasangan yang bisa menyempurnakan hidupnya? Gabriel Conte Kau milikku...! Tidak ada seorang pun...