Semalaman jess tidak bisa tertidur, dia menangis memikirkan cara bagaimana dia bisa keluar dari rumah ini'Mom.. Dad tolong aku!!! Aku tidak ingin berada disini!! I'm so scared. 'Isak jess dengan tangisnya
'Apa ini yang terakhir bagiku Tuhan?? Kalau iya bawa aku pergi.. Bawa aku menemui kedua orang tuaku. Aku hanya ingin bersamanya saat ini' batin jess
*********
Pagi hari di New York
"Tolongg aku... Aku ingin keluar dari sini... Mom.. Dad tolong aku. " Lirih jess, semalaman dia menangis, matanya merah sembab, lingkaran hitam dimatanya semakin terlihat
Ceklek
"Nyonya,saya bawakan nyonya baju, tuan besar menyuruh saya mengurus nyonya. Ayo nyonya sekarang anda harus bersih-bersih. " Ucap bibi ema
"Bibi... Tolong aku... Bawa aku keluar dari rumah ini bibi.... Aku merindukan bibiku.. Tolong bawa aku keluar bibi... " Lirih jess sambil menggenggam tangan bibi ema
"Nyonya... Bibi tidak bisa melakukannya, bibi tidak bisa membawa keluar nyonya. Percayalah nyonya, tuan besar Gabriel sangatlah mencintai nyonya. " Ucap bibi ema
"Tidak bibi, dia tidak mencintai ku. Itu hanya obsesinya semata bibi. Dia tidak bisa mencintai siapapun selain dirinya.. Kumohon bibi keluarkan aku dari sini. " Ucap jess lirih
"Tidak nyonya. Bibi sudah bertahun-tahun bekerja denganya, bahkan bibi yang mengurus tuan besar Gabriel dari kecil. Bibi tidak pernah melihatnya membawa gadis kedalam Penthousnya,baru kali ini tuan membawa seorang gadis. " Ucap bibi ema memberitahu
Jess terdiam
"Mari nyonya bibi bantu untuk bersih-bersih. " Ajak bibi ema
Jess tidak berontak ataupun berbicara, jess terdiam. Dalam hatinya ia ingin menangis Sekencang-kencangannya
Selesai dia membersihkan diri, jess sudah cantik memakai gaun yang sengaja dibelikan Gabriel, karena di lemari tidak ada satupun baju perempuan. Pantaslah tidak ada baju perempuan, bibi ema bilang kalau Gabriel tidak pernah membawa one night stand ke Penthous nya
*******
KAMU SEDANG MEMBACA
Love, Tears, and Suffering (Psychopath Boyfriend)
RandomCinta, Darah, Perjuangan, Air mata, dan Akhir dari sebuah Kehidupan. itu adalah Penderitaan Terbesar yang dia miliki. Seseorang pantas bukan?mendapat pasangan yang bisa menyempurnakan hidupnya? Gabriel Conte Kau milikku...! Tidak ada seorang pun...