Seminggu mereka menjalankan hari-hari bersama. Tak terasa seminggu yang mereka lewati dengan kebahagiaan dan kecerian berlalu. Dan tak terasa juga besok adalah hari istimewa bagi keduanya.
Yapp. Besok adalah hari pernikahan Jess dan Gabriel. Tidak mudah untuk seseorang menemukan seseorang yang bisa merubah seseorang itu menjadi lebih baik. Banyak memang rintangan yang harus dilewati. Sama halnya dengan perjalanan cinta Jess dan Gabriel. Dari Jess yang selalu disakiti, penderitaan yang harus ia tanggung sendiri, rasa sakit dan air mata yang tiada henti. Semua itu terjawab sudah. Mungkin dari sini jess tau, sifat buruk Gabriel yang ia dapatkan bukan semata-mata hanya untuk kesenangan Gabriel. Semuanya beralasan,dan dari alasan-alasan itu jess mengerti. Bahwa seseorang juga pantas mendapatkan kebahagian, cinta dan kasih sayang yang lebih. Yaa.. Gabriel hanya perlu itu dan itu sudah menjadi kewajiban Jess untuk memberi kebahagiaan, cinta dan kasih sayang yang lebih untuk Gabriel. Dia akan membawa Gabriel ke dunianya, dunia yang sebenarnya.
........
Pov Author
Suasana didalam ruangan itu berubah, kericuhan para tamu dibisukan oleh wanita dengan senyum yang merekah berjalan dengan membawa sebuket bunga di tangannya. Tangan cantik satunya bertengger manis di lengan seorang lelaki tegap
Dialah Jess, dengan gaun putih yang menjuntai panjang dan rambut dipanggil dengan menyisakan anak rambut di tatanan rambutnya. Yang membuat dirinya semakin luar biasa. Jess ditemani pamannya, mereka berjalan beriringan membelah kerumunan tamu-tamu yang datang.
Gabriel yang melihatnya dari jauh dibuat bisu olehnya, ia tersenyum. Jess yang cantik bahkan sangat cantik sedang berjalan menghampiri Gabriel yang berada diatas altar. Gadisnya, Wanitanya, Pendampingnya, Malaikatnya sangat cantik dengan balutan gaun putih itu. Gabriel menatap mata Jess dalam. Melihat seseorang yang akan mewarnai hidupnya sedang berjalan anggun disana. Tidak diduga ia meneteskan air mata, baru kali ini ia meneteskan airmata didepan banyak orang. Seorang CEO yang dikenal dingin, cuek, kejam dan psychopath ini bisa lemah. Itu hanya karena Jess, Wanitanya. Ia bahagia, sangat.
Setelah sampai diatas Altar. Mereka menatap dalan satu sama lain, dengan Gabriel yang menggenggam erat tangan Jess. Saling mengucapkan janji sehidup sematinya didepan pendeta dan para tamu. Dan diakhiri ciuman lembut yang sudah menjadi tradisi dan tepuk tangan semua yang menyaksikannya. Gedung ini menjadi saksi bisu akhir perjalanan cinta Jess dan Gabriel.
End..-/-/-/-/-/-/-/-/-/-/-/-
Makasihhh buat yang udah baca cerita aku ini, ga nyangka si bisa buat cerita yg bisa meledak kaya gini. Maaf udah buat akhir di cerita ini. Next, aku bakal bikin cerita yang lebih dapet feelnya. Pkonya makasih buat yang udah baca. ily...😘❤
KAMU SEDANG MEMBACA
Love, Tears, and Suffering (Psychopath Boyfriend)
AcakCinta, Darah, Perjuangan, Air mata, dan Akhir dari sebuah Kehidupan. itu adalah Penderitaan Terbesar yang dia miliki. Seseorang pantas bukan?mendapat pasangan yang bisa menyempurnakan hidupnya? Gabriel Conte Kau milikku...! Tidak ada seorang pun...