chapter 13

3.5K 91 0
                                    

Semenjak pertengkaran Gabriel dan jess,
Jess menjadi banyak diam dan tidak pembangkang.
Seminggu itupun Gabriel tak pernah menampakkan barang hidungnya didepan jess, jess tentu merasa senang karna tidak adanya Gabriel, tidak ada yang bisa memaksanya lagi.
Jess merasa perlahan-lahan dunianya telah kembali.
Tapi disatu sisi jess merasa sedih..
Kapan dia bebas dari si Devil ini? Kapan dia bisa beraktivitas seperti manusia normal lainnya??

Pov Jess

'Ya Tuhan, aku tidak tau apa yang akan terjadi setelah ini?aku ingin bebas dari genggaman nya. '
Isak jess dalam batinnya

Ya.. Setiap pagi jess merenungkan nasibnya, memikirkan bagaimana cara untuk keluar dari genggaman The Devil ini.

Ceklek

Pintu terbuka lebar
Menampakkan si Devil kejam dengan setelan jas formalnya

Pagi ini Gabriel sudah rapih untuk pergi ke kantor, ada rapat penting yang harus ia hadiri

"Makan! " Tegas Gabriel dingin, sambil menyodorkan nampan berisi sandwich dan segelas susu hangat

Jess terdiam

'Aku harus berani melawannya, aku harus pergi dari sini.. Ya aku harus pergi dari sini'
batin jess

Jess masih diam membisu

"Makan!! " Bentak Gabriel sekali lagi

.....

....

....

Brukkkkk

Jess melempar nampan yang dibawa Gabriel ke lantai

"Dengar, Brengsek! Aku tidak akan memakan makanan yang disediakan dirumah ini lagi! Aku sudah muak dengan ini semua! " Bentak jess melawan Gabriel

Jess maju mendekat Gabriel
Jess berani menatap mata hitam The Devil ini

"Untuk apa kau lakukan ini padaku? " Ucap jess dengan nada menantang

"Untuk apa heh? " Tanyanya sedikit berteriak

Gabriel diam, dia sengaja diam untuk mendengarkan omong kosong dari gadisnya ini

Hell?? Omong kosong?

"Ohh, aku tau! Kau melakukan ini karna kau mencintai ku bukan?? Ketahuilah tuan, bahwa cinta dan obsesi itu berbeda. Kau tau?? Yang kau lakukan ini padaku hanyalah obsesi! Kau mengurung ku!! Memaksaku untuk menuruti semua perkataan mu!! " Ucap jess mengontrol emosinya

Gabriel masih diam, bibirnya atasnya membentuk seringaian. Dia hanya ingin mengetahui apa yang slama ini membuat gadisnya menjadi gadis yang pembangkang

"Kau seharusnya sadar!! Seorang psychopath brengsek seperti mu tidak pantas untuk mencintai ataupun dicintai oleh siapapun!! Psychopath seperti mu hanya bisa mencintai dirinya sendiri! Mencari kesenangan lewat korban-korban nya!! " Teriak jess

"Semua orang tidak menyukai mu! Semua orang tidak menginginkan mu!! Bahkan kedua orangtua mu tidak menginginkan mu hidup didunia! Dia tidak menginginkan mu!! Dia meninggalkan mu!!! " Bentak jess didepan wajah Gabriel

Bagaimana jess tahu bahwa kedua orang tua Gabriel tidak menginginkan nya??

Flashback

Pagi-pagi Bibi emang mengantarkan sarapan ke dalam kamar jess

"Nyonya, bibi bawakan sarapan untuk nyonya. " Ucap bibi ema

"Bibi, sudah jess katakan pada bibi, berhenti memanggilku dengan sebutan itu. Bibi yang menemaniku slama ini, bibi sudah kuanggap seperti ibuku. " Pinta jess pada bibi ema

"Tapi nyonya, tuan akan sangat marah. " Ucapnya

Huftt jess mendengus kesal

"Baiklah." Ucapnya pasrah

Jess mulai memakan sarapan yang dibawakan bibi emang, dan jess juga meminta bibi emang untuk menemaninya sarapan

"Hmm.. Bibi?? Boleh bibi ceritakan sedikit tentang gabriel? Aku hanya ingin tau mengapa dia menjadi begitu sangat kejam dan dingin dengan semua orang? "Ucap jess panjang

" Maaf nyonya, saya tidak bisa menceritakan sesuatu tentang tuan Gabriel. "Ucapnya

" Ayolah bibi, ceritakan semua tentangnya. Bibi kan tau bahwa aku adalah gadisnya. "Paksa jess

Love, Tears, and Suffering (Psychopath Boyfriend)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang