Flashback
Jessica masuk kedalam bersama dengan Gabriel.
"Jess aku mengantar mu hanya sampai sini tidak apa kan? Aku harus mengerjakan tugas kantor ku, kau bisa bertanya pada receptionist itu. Nanti dia akan mengantar mu ke ruang CEO perusahaan ini. " Ucap Gabriel pada jess.
"Baiklah Gabriel, terimakasih kau sudah mengantarkan ku. Semngat bekerja Gabriel. " Kata jess menyemangati Gabriel.
"Sama-sama jess. Kau juga harus semangat!!
Dahh.. Sampai jumpa. " Ucap Gabriel.Jess tersenyum dan melambai-lambai kan tangannya ke arah Gabriel
Setelah kepergian Gabriel, jess bergegas menghampiri receptionist itu dan bertanya.
"Permisi, aku jessica Bauer kata temanku perusahaan ini membutuhkan karyawan. Apa itu benar?" Tanya jessica pada receptionist itu.
"Maaf nona tapi disini tidak membuka lowongan pekerjaan. " Jawabnya kebingungan.
"Ta-p.. Ucapan jess terpotong karna bunyi telepon.
"Ya hallo tuan. Baiklah tuan saya akan mengantarkan nya ke ruangan anda. " Kata receptionist itu.
"Baiklah Mrs. Bauer saya akan mengantarkan anda ke ruangan CEO. " Ucap receptionist itu.
Jessica kebingungan
'What the hell, apa aku sedang dipermainkan?? Tadi katanya perusahaan ini tidak menbuka lowongan pekerjaan, dan katanya lagi aku akan diantar ke ruangan CEO'
Batin jess merasa kesal akan sikap receptionist itu.'Baiklah aku akan mengikutinya, sampai mana bisa dia mempermainkan ku. 'Batin jess lagi.
"Baiklah Mrs anda bisa masuk kedalam, saya ada pekerjaan yang harus saya selesaikan. Permisi. " Ucap receptionist itu
Aku mengangguk mengerti, aku pun langsung bergegas mengetuk pintu yang bertuliskan CEO itu.
Tok.. Tok.. Tok
"Permisi tuan, saya jessica Bauer, saya ingin melamar pekerjaan diperusahaan ini. " Kata jess sopan.
Jess tidak bisa melihat wajah sanh CEO itu karena posisi sang CEO membelakangi nya dengan kursi besarnya.Namun saat sangat CEO berbalik, dan tersenyum ramah pada jessica,
Jessica malah terkejut'Apa-apaan ini mengapa Gabriel yang duduk di kursi itu?? Apa jangan-jangan Gabriel....???? '
Batin jess bertanya."Gabriellll... Apa yang Kau lakukan dikursi itu? " Tanya jess pada Gabriel.
Gabriel bisa melihat raut kebingungan dari wajah jess
'Jess kau sangat menggemaskan'
Batin Gabriel."Apa kabar princess?? " Tanya Gabriel santai.
"Gabriel tolong hentikan omong kosong ini, mengapa kau bisa ada disitu. Apa jangan-jangan kau adalah CEO diperusahaan ini? " Tanya jess kebingungan.
"Hahahah kau sangat menggemaskan princess. " Ucap Gabriel sambil mencubit kedua pipi jess.
"Awww sakit Gabriel!!! Sekarang beritahu aku apa maksud dari ini semua?? " Tanya jess dengan raut kesal.
"Kau ini jess galak sekali, bisakah kau lembut sedikit. "
"Ayolah Gabriel aku tidak ingin bercanda. " Ucap jess.
"Okelah princess, aku memang CEO sekaligus pewaris tunggal diperusahaan ini. "
"Ja-di kau anak dari Trillionare Samuel Conte dan Maria Conte? " Tanya jess pada Gabriel.
"Yapp aku Billionaire muda yang ada didalam majalah-majalah itu. " Jawab Gabriel dengan gaya khasnya.
"Wow.kenapa kau baru memberitahuku?? Kau jahat sekalii Gabriel. " Kesal jess.
"Hahaha kau ini lucu sekalii jess. " Kekeh Gabriel.
Flashback on
Pov jess
Sebenarnya aku ingin memberikan berkas-berkas ini padanya. Aku sudah mengetuk pintunya beberapa kali tapi dia tidak mendengar
'Apa dia tuli'
Batinku kesal karena Gabriel belum merespon ketukan pintunya.Sebelum aku membukanya, aku bisa mendengar apa yang Gabriel ucapkan,
Apa dia sedang sibuk? Mengapa dia serius sekali dengan penelepon nya yang menelpon itu. Mungkin itu salah satu rekannya, tapi kenapa Gabriel bilang 'Ingin bermain-main dengan mangsanya dulu?dan Bawa ke tempat biasa? Apa yang dia ingin rencanakan??
Batinku ingin tahu.Selesai ia memutus sambungannya, aku pun langsung bergegas masuk untuk memberikan berkas-berkas nya.
"Tuan ini berkas-berkas yang harus ditandatangani dan nanti ada meeting dengan kolega dari Jepang yang ingin membicarakan proyek baru yang berada di London. " Ucapku padanya.
"Jess panggil saja aku Gabriel seperti biasa, tak perlu memakai embel-embel seperti itu. " Kesalnya padaku.
"Aku akan memanggil namamu bila kita berada diluar urusan kantor. Aku akan tetap memanggil mu dengan embel-embel itu kalau kita masih ada dilingkungan kantor. "Ucap ku dengan tegas padanya.
" Baiklah Mrs. Bauer kau memang wanita yang keras kepala. "Sargah Gabriel.
Drttt... Drtttt
Ponsel Gabriel berbunyi" Ya hallo Rey?? "
"....................... " Balas orang disebrang sana.
"Baiklah Rey aku akan kesana tunggu beberapa menit lagi, aku akan segera sampai. " Ucap Gabriel.
"Baiklah princess kau urus saja jadwal ku, aku akan keluar sebentar. " Ucap Gabriel sambil mengecup ringan kening jess dan berlalu.
Jess terpaku dengan apa yang dilakukan Gabriel padanya
'Oh my god, apa ini mimpi??? Kalau ini mimpi, seseorang tolong bangunkan akuuuu!!!
Batinku tidak percaya.Pov Gabriel
"Tuan saya sudah membawanya ke tempat biasa. " Ucap Rey padaku.
"Baiklah Rey, aku akan kesana tunggu beberapa menit lagi, aku akan segera sampai. " Ucapku.
"Baiklah princess kau urus saja jadwalku, aku akan keluar sebentar. " Ucapku padanya sambil mengecup keningnya.
Aku terkekeh melihatnya, dia terkejut dengan apa yang aku lakukan.'Well, kau akan terbiasa nantinya princess '
Batinku terkekeh.Ditempat lain...
"Kau!!! Beraninya kauu!!!! Kau mengambil uang perusahaan ku!!! Kau seharusnya berterimakasih padaku, karna perusahaan ku bisa membuat mu dan keluarga mu itu bangkit lagi!! Dan setelah keluargamu itu mempunyai segalanya, dengan seenaknya kau mengambil uang perusahaan!!!! Kau memang tidak tahu diri!!! " Bentak seseorang dengan nada yang sangat kejam.
Tangannya memegang sebuah pistol memusatkan sasarannya pada kepala pria itu
DanDORRRR
DORRRR
DORRRR
Dalam 3 kali hentakan, peluru itu menembus kepala pria yang sudah tidak berdaya dilantai dengan darah yang masih bercucuran.
"Reyyy. Bereskan semua kekacauan ini. Jangan biarkan setetes bukti ada disini" Ucap pria itu dengan tegas namun terkesan dingin.
"Baik tuan".ucapnya.
Yaa dia adalah Gabriel Alexander Conte
Psychopath yang dingin dan juga kejam
KAMU SEDANG MEMBACA
Love, Tears, and Suffering (Psychopath Boyfriend)
AcakCinta, Darah, Perjuangan, Air mata, dan Akhir dari sebuah Kehidupan. itu adalah Penderitaan Terbesar yang dia miliki. Seseorang pantas bukan?mendapat pasangan yang bisa menyempurnakan hidupnya? Gabriel Conte Kau milikku...! Tidak ada seorang pun...