chapter 4

4.8K 146 1
                                    

Selesai aku membersihkan tubuhku
Ponselku berbunyi menandakan sebuah panggilan masuk.

Akupun melihat nama yang tertera, ternyata dari nomor yang tidak diketahui.

Akupun langsung buru-buru mengangkat panggilan itu.

"Hallo?" Ucap suara disebrang sana.

"Ya hallo?? Dengan siapa ini??" Tanyaku pada seorang disana.

"Hayy, aku Gabriel. Aku yang tadi siang bersamamu dicafe. Apa kau melupakan ku? " Ucapnya.

'Ahhh ternyata Gabriel, dia membuat ku takut'
Batin jessica.

"Ahh iyaa, aku baru mengingatnya. Ada apa?? " Tanyaku pada Gabriel.

"Apa aku menganggu mu malam-malam seperti ini? " Tanya Gabriel.

"Ahhh tidak kau tidak menggangu. " Jawabku dengan sopan.

"Ahh simpan nomor ponsel ku di ponselmu. Aku akan memberikan alamat nya, kau bisa datang besok pagi kalau kau mau. " Ucap Gabriel.

"Ahh tentu aku akan datang besok pagi. Dan Gabriel, terimaksih untuk semuanya. " Ucapku berterima kasih.

"Sama-sama jess anggap saja ini permintaan maaf ku soal kejadian kemarin, sudah malam jess kau harus tidur besok kau kan mau pergi kekantor pagi-pagi. Aku akan mengirimi alamatnya. Good night princess." Ucap Gabriel.

"Ahh iya good night too. Pesannya sudah masuk. Sekali lagi Terimakasih. " Ucapku dengan ramah.

"Welcome princess. " Ucap Gabriel mengakhiri sambungannya.

Di tempat lain

Gabriel's mansion

"Hallo Rey,aku akan tiba disana setengah jam lagi." Ucap Gabriel.

"Baik tuan kami akan menunggu. " Ucap Rey Patrick , tangan kanan yang membantu Gabriel dalam menjalankan tugas kejamnya.

Sambungan pun terputus.

Pov

" Hahhh kau ini tidak seruuu, ayolah kita bermain. Kau ini lemah. Biasanya sebelum aku mengakhiri hidup korbanku, Aku akan bermain-main terlebih dahulu dengannya. Dan kau ini tidak asik. Apa kau tidak mau bermain dengan ku?? "Ucapnya dengan berpura-pura bersedih dan menyayatkan pisau itu ke lengannya.

" Akhhhhhhh. "Jerit korbannya.

" App-aa yy-ang maa-uumu seb-en-arrnya gabb-briel?? "Tanya orang itu.

Yap dia adalah Gabriel Alexander Conte. Seorang CEO muda pemegang saham CC group's sekaligus Pscopath yang kejam yang sudah banyak membunuh orang-orang yang berusaha menghalangi jalannya.

" Kau tanya apa keinginan ku?? Kau serius?? Aku hanya ingin kau mati!! Aku ingin kau mati ditanganku!! Kau sudah menghalangi jalanku!! Inilah akibatnya jika kau berani denganku!!" Ucap Gabriel dingin dan penuh penekanan.

"Ma-kaa da-rri it-uu bu-..nuh ak..uu sek-aarang
Jugg-aa gabb-riell!!!! " Ucap orang itu frustasi.

"Tap-ppi jang-an perr-ahh kaa-u senn-tuhh is-tttrii daa-nn ann-ak Ann..akkuu. Karr-naa mee-re-.. Ka ti-ddak ad-aa san-gkut pau-tnya den-gan in-i!! " Ucapnya dengan terbatas-bata.

"Ahh baiklah, baiklah jika ini yang kau inginkan. Katakan selamat tinggal pada duniamu dan berbahagialah dineraka. " Ucap Gabriel dengan seringaian kejamnya.

Gabriel langsung menancapkan pisau itu pada perut korbannya. Dan alhasil darah segar berceceran dimana-mana.

"Cepat kau urusi semuanya Rey aku tidak mau ada yg tersisa, buat kejadian ini seakan-akan tidak pernah terjadi. " Ucap Gabriel dengan tegas.

"Baik tuan. " Ucap Rey

Gabriel pun berlalu meninggalkan tempat dimana ia menghabisi nyawa korban-korban nya itu.

Pov

Hari menjelang pagi dan di suatu tempat dimana seorang gadis sedang meringkuk seperti janin didalam kandungan itu mengerjapkan mata biru indahnya.
Cahaya matahari menggangu paginya, dan alhasil dia terbangun dengan baju kemeja panjang yang menutup sampai pahanya dan rambut coklat yang acak-acakan tapi itu malah membuat nya semakin terlihat cantik.

"Hoammmm... Jam berapa ini?? " Tanyanya sambil melihat jam diatas meja kamarnya.

"Huahhh!!!!jam set 7,aku harus bersiap-siap. Aku harus kekantor pagi ini. " Ucapnya berteriak dan langsung masuk kedalam kamar mandi.

Setelah beberapa menit didalam kamar mandi dan sudah siap dengan semuanya ia pun bergegas turun untuk sarapan.

Dan yaa hari ini jessica memakai rok selutut dipadukan dengan jas kantor wanita yang membuatnya semakin terlihat sangat mempesona, rambutnya ia biarkan teruai sedikit curly diujung rambutnya. Menambah kesan anggun dan sangat cantik.

"Heyy sayangg.. Bibi sudah menyiapkan sarapan untukmu. Kau makanlah dulu, bibi mau menyiapkan susu hangat untuk mu. " Ucap bibi jembatan dan berlalu membuatkan susu untuk jess.

"Ahh iya terimakasihh. " Ucap jessica sedikit berteriak agar bibinya mendengar.

Drtttt... Drttttt

"Ya halo Gabriel? Ada apa?? Mengapa pagi-pagi menelpon ku?. " Tanya jessica.

"Apa aku tidak boleh menelponmu? Apa aku mengganggu mu?. " Tanya Gabriel dengan nada lirih.

Jessica merasa tak enak hati pada Gabriel.

"Ahh bukan seperti itu maksudku Gabriel, aku kan hanya bertanya. " Kekeh jessica.

"Hahaha iya jessica aku mengetahui nya., aku hanya ingin bertanya apa kau jadi ke kantor pagi ini? " Tanya Gabriel.

"Ahh tentu Gabriel, aku akan kesan setelah selesai sarapan. " Jawab jessica.

"Apa boleh aku menjemput mu jess?? " Tanya Gabriel hati-hati agar jessica tidak menolak.

"Gabrielll, sebelumnya terimakasih. Kau sudah banyak membantuku. Aku merasa aku terlalu merepotkan mu. Aku bisa pergi sendiri, kau tak perlu khawatir Gabriel. " Ucap jessica panjang dan lembut agar Gabriel tidak marah dengannya.

"Kau tidak merepotkan ku jess, aku merasa senang membantumu, baiklah kalau kau tidak mau aku jemput. Berhati-hatilah princess. Telpon aku bila kau sudah sampai. " Ucap Gabriel

"Baiklah Gabriel aku akan menelpon mu nanti, aku akan bersiap-siap dulu. Sampai jumpa Gabriel,aku tutup telponya..byee" Ucap jessica lalu mematikan sambungan nya.

Love, Tears, and Suffering (Psychopath Boyfriend)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang