Setelah mereka sarapan, mereka pun langsung bergegas pergi ke Kantor
Didalam mobil mereka hanya berdiam, hanyut dengan pikiran mereka masing-masing
"Berhenti Gab. " Ucap Jess tiba-tiba mengagetkan Gabriel, Gabriel pun refleks menghentikan laju mobilnya
Kening Gabriel berkerut seolah bertanya 'ada apa?
"Aku turun disini saja, aku tak mau orang-orang berpikir tak baik tentang kita. Lagipula ini sudah dekat."Ucap Jess membuka pintu tapi terkunci
" Tolong bukakan aku akan turun disini. "Ucap Jess berbalik menatap Gabriel
"Kau akan tetap bersamaku, aku tak peduli dengan mereka. Lagi pula aku juga akan memperkenalkan mu sebagai sekretaris pribadi ku sekaligus calon istri ku. " Ucap Gabriel terkesan dingin
"Tapi Gabb.. " Ucap Jess memelas
Gabriel tak menghiraukan perkataan Jess, dia langsung menancap gas dan melanjutkan perjalanannya menuju kantor
Tak lama, mobil Gabriel sampai di perkarangan kantor, dan benar saja, para karyawan menatap keduanya heran
"Ayo, kita akan terlambat jika kau masih diam saja disitu. " Ucap Gabriel sambil menyalurkan tangannya
Jess menatap Gabriel
"Tidak akan terjadi apa-apa." Ucap Gabriel mengenggam tangan Jess menetralkan kegugupan nya
Gabriel memegang pinggang jess posesif, bukannya menenangkannya, Gabriel malah membuatnya semakin tidak nyaman
"Gab.. Lepaskan. " Ucap jess setengah berbisik dan berusaha melepaskan rengkuhan Gabriel
Gabriel yang mendengarnya malah semakin erat merengkuh pinggang jess dan diam-diam menyunggingkan senyumnya sedikit
'Dasar menyebalkan' Batin jess menggerutu, dia hanya pasrah
Mereka masuk kedalam lift, didalam lift pun....
------------------
Hayuuu bakalan terjadi apa?? Maaf ya ga update².memang aku dh sombong pun, sudah banyak yg baca malah ga update² meninggalin aja akuuuuu
Typo bertebaran😘
KAMU SEDANG MEMBACA
Love, Tears, and Suffering (Psychopath Boyfriend)
AléatoireCinta, Darah, Perjuangan, Air mata, dan Akhir dari sebuah Kehidupan. itu adalah Penderitaan Terbesar yang dia miliki. Seseorang pantas bukan?mendapat pasangan yang bisa menyempurnakan hidupnya? Gabriel Conte Kau milikku...! Tidak ada seorang pun...