Untuk Putri#20

40 1 0
                                    

Saya tahu, jatuh cinta pada pandangan pertama adalah sebuah ideologi yang seringkali didebatkan kebenarannya, beberapa manusia tidak percaya akan hal itu, beberapa yang lainnya sebaliknya.

Itu hak mereka untuk beropini dan memercayai.

Saya? Saya tidak tahu.

Saya belum bisa memastikan apa-apa kecuali menunggu ini. Ya, entah sudah berapalama saya menunggu kabar darimu, entah sudah berapakali saya memeriksa instagrammu, entah sudah berapakali saya terlihat bodoh karena tidak berani menyapamu.

Jujur, saya takut. Saya takut apa yang saya takutkan memang terjadi. Kamu membenci saya. Saya tidak ingin keliru, memahami cinta tanpa memahami perjuangan, memahami cinta tanpa memahami pengorbanan, memahami cinta tanpa memahami keputusan.

Jika kamu memang sudah bahagia bersamanya, kenapa saya masih saja tidak rela? Kenapa saya masih saja berharap kamu datang? Kenapa saya masih berfikir bahwa saya akan mendapatkanmu?

Mungkin bagi sebagian manusia, berpindah hati itu sangat mudah, membangun kembali pendekatan dan lainnya. Tapi tidak bagi saya.

Di sana, kamu cukup tertawa dengannya, dan di sini, saya sedang berupaya memperbaiki diri agar lebih baik. Beberapa kalo saya sudah mencoba merubah jati diri menjadi apa yang kamu harapkan, menenggelamkan diri pada apa yang kamu suka.

Kamu suka memotret? Saya juga menyukainya.
Kamu suka psikologi? Saya sedang mempelajarinya.
Kamu suka jalan-jalan? Saya juga suka.
Kamu suka coffea? Saya juga suka.
Kamu suka apa lagi? Mari sebutkan.

Jika ada yang masih kamu rasa bisa dijadikan alasan untuk menolak saya, coba sebutkan. Saya berjanji akan memperbaikinya atau menyukainya.

Jangan jauhi saya karena alasan yang tidak jelas, itu membuat saya gila.
Jangan benci saya karena saya mencintaimu, itu membuat saya bingung.
Jangan memilihnya hanya karena saya memilihmu, itu membuat saya khawatir.
Jangan tutup pintumu dari saya, itu membuat saya semakin menunggu.

Don't say Why!! -Selesai-Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang