Jia berlari tergesa-gesa dari halte bus, beberapa orang sampai memaki dirinya karena ia tak sengaja menabrak tubuh mereka demi mendapat ruang untuk berlari.
Wanita itu terus saja memacu kecepatannya meski sudah masuk ke dalam lobi kantor, menyapa beberapa orang yang ia kenal sambil terus berlari.
"TUNGGU!!"
Wanita bertubuh mungil itu berteriak keras saat melihat pintu lift hampir tertutup rapat.
Beruntung seseorang di dalam sana segera menekan tombol untuk menahan pintunya, jadi Jia bisa masuk dengan cepat ke dalam lift.
"Hah.. Untung saja.." gumam Jia sambil berusaha mengatur napasnya.
"Terlambat lagi hah?"
Suara bariton familiar tersebut membuat Jia menoleh cepat, tersenyum senang saat melihat Sang Senior yang kemarin ia temui kini berdiri di sebelahnya.
"Ah sunbae! Iya, hehe.." jawab Jia sambil menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
"Bukankah sebagai pegawai, kau seharusnya sudah tahu peraturan di perusahaan ini?"
Pertanyaan dingin pria jangkung tersebut sontak membuat Jia mengibaskan kedua tangannya dengan cepat.
"A-anniyo sunbae, aku tahu semua peraturannya! Aku terlambat bukan karena aku ceroboh!"
Yeonjun nampak sedikit mengerutkan kening, walau ekspresinya masih tetap datar.
"Jadi?"
"Y-yaa aku mengerjakan laporan Seorang Senior yang belum selesai semalaman. Aku baru tidur pukul 4 pagi tadi, karena itu terlambat berangkatnya hehe."
Jia menunjukkan cengiran polos, wajahnya yang semula nampak kelelahan kini sedikit berseri.
Sungguh, dengan waktu tidur sesempit itu bagaimana bisa wanita tersebut tetap tersenyum riang?!
"Kenapa jadi kau yang mengerjakannya? Bukankah setiap karyawan memiliki bagian mereka sendiri?"
Jia nampak berpikir sejenak, dalam hati membenarkan semua perkataan pria jangkung tersebut. Namun detik berikutnya, ia kembali tersenyum lebar dan menggeleng cepat.
"Tak apa, setidaknya Direktur Choi tidak akan sia-sia menggajiku," jawab Jia riang.
Tding!
Lift berhenti tepat di lantai 21. Begitu pintu terbuka, Jia langsung membungkuk sopan pada Yeonjun.
"Aku pergi dulu, sunbae-nim. Sampai jumpa lagi," ujar Jia sambil tersenyum manis.
Dengan cepat wanita itu berlari keluar lift, meninggalkan Yeonjun yang menatapnya bingung.
Jam makan siang telah tiba. Dengan sengaja Para Senior Jia menaruh setumpuk berkas di atas meja kerjanya, membuat wanita bertubuh mungil itu langsung menatap mereka kebingungan walau senyum manis tetap terlukis di wajahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Revisi] Death Mask || C.Yj✔
Fanfiction[ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇ • ʏᴇᴏɴᴊᴜɴ] Di pagi hari dia adalah seorang CEO dari perusahaan terbesar di Ibukota, tapi di malam hari dia adalah Ketua komplotan Mafia paling berkuasa seantero Korea. ╭────┈ ↷ │✨┊ ʙᴀɴɢᴄʜᴀɴᴛɪǫᴜᴇ,2019 ╭────────────╯ Est. 28 June 2019 ▭▬▭▬▭▬...