Chapter 28

387 62 18
                                    

Semua orang kini telah berkumpul di pinggir danau yang dimiliki Markas PENT. Terlihat di sana ada Wooseok yang tengah mengarahkan pisau lipatnya ke arah leher Yeonjun, sementara Sang Direktur hanya berusaha untuk tetap tenang di dalam dekapan musuhnya tersebut.

Para anak buah Yeonjun tak ada yang bisa melakukan apapun untuk menyelamatkannya. Karena jika mereka bertindak gegabah, mereka malah akan semakin membahayakan Sang Direktur.

"Lihatlah itu, Yeonjunnie~ Bukankah pemandangan wajah-wajah yang ketakutan itu terlihat sangat memuaskan dari depan sini."

Wooseok berujar santai sambil terus menengadahkan kepala Sang Direktur, memastikan bahwa kedua mata pria itu dapat melihat dengan jelas.

"Aku penasaran, apa sebesar inikah rasa puasmu saat melihat ekspresi kakakku yang memohon untuk kehidupannya?!"

Wooseok semakin menancapkan mata pisau pada leher Yeonjun, membuat darah segar perlahan mengalir turun dari sana.

Sang Direktur sedikit meringis kesakitan, namun berusaha untuk tetap tenang. Sementara semua anak buahnya di depan sana terlihat semakin panik saat melihat pimpinan mereka terluka.

"Hyung, jangan lakukan itu!" seru Beomgyu sambil menatap tajam Wooseok.

Pria jangkung di depan sana menatap remeh Sang Asisten Direktur itu sebelum memperdalam luka di leher Yeonjun, membuat semua orang yang menyaksikkan hal tersebut ikut merasa tegang.

"Apa? Kau minta aku jangan melakukan apa hm?" tanya Wooseok dengan nada meledek.

Tak lama kemudian, suara langkah kaki yang berlari terdengar mendekat ke arah mereka. Jia, Taehyun, Kai, dan Wooyoung terlihat melompat keluar dari kerumunan hanya untuk disuguhi pemandangan yang tak mengenakan di depan sana.

"Direktur Choi!" seru Jia dengan air mata berlinang.

Perasaan Yeonjun yang semula kalut, kini menjadi tenang dalam hitungan detik. Kedua matanya bersitatap dengan Sang Kekasih, dan senyum manis pun mulai terpatri di wajah tampannya.

"Annyeong, Jia. Lama tak bertemu," ujar Yeonjun senang, membuat isak tangis mulai terdengar dari mulut Jia.

"Direktur Choi, hiks....".

"Owh owh, lihatlah ini. Ada reuni terjadi antara sepasang kekasih yang terpisahkan karenaku. Kau tahu, Yeonjunnie? Awalnya aku berniat untuk membunuh wanita itu tepat di hadapanmu, agar kau tahu rasanya ditinggal orang yang paling kau sayangi."

Wooseok menatap Sang Direktur sambil tersenyum miring sebelum beralih menatap tajam Jia, memberikan sensasi mengintimidasi yang sangat kuat hingga membuat tubuh wanita itu gemetar ketakutan.

"Tapi sayang, kau sudah memberontak terlebih dahulu dan dia berhasil bebas. Yahh, aku harus berterimakasih pada Yunho saat ini. Karena berkat bantuannya, sekarang aku berhasil menangkapmu."

Yeonjun melirik musuhnya itu sekilas sebelum mendecih kesal. Kesal karena ia baru menyadari jebakan Sang Mantan Teman sekarang, padahal ia dicap sebagai pemimpin yang cerdas dan teliti.

"Sekarang, daripada membunuh wanita itu..".

Wooseok mengarah pisaunya sejenak ke arah Jia, membuat Huening Kai langsung berdiri di depan wanita itu untuk melindunginya.

"Aku memilih untuk membunuhmu saja, ahahahaha!"

Wooseok seketika menusuk dalam luka gores sebelumnya, membuat darah segar semakin banyak mengalir keluar dari sana. Yeonjun berusaha keras menahan rasa sakitnya, tapi ringisan tetap dapat terdengar jelas dari mulutnya.

[Revisi] Death Mask || C.Yj✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang