Chapter 12

570 96 22
                                    

Tring~ Trak!

Dor dor!

Bunyi dentingan pisau bersahut-sahutan dengan suara tembakan pistol. Halaman mansion yang sebelumnya sunyi dan rapi, kini ramai dan berantakan seperti medan Perang Dunia II.

Semua orang sibuk menyerang dan berlindung sebisa mereka, tak mengindahkan banyaknya mayat yang bergelimpangan bersimbah darah.

Yeonjun dan Donghyuk masih sibuk beradu pisau, kekuatan keduanya bisa dibilang imbang untuk saat ini. Gerakan mereka sama-sama lincah, langkah mereka cepat, dan mereka sama-sama mengincar leher satu sama lain.

Namun ekspresi wajah keduanya berbeda, cukup jauh. Jika di sebelah kiri kita bisa melihat Donghyuk dengan ekspresi seriusnya, maka di sebelah kanan ada Yeonjun dengan tawa dan senyum psikopatnya.

Yeonjun tertawa riang layaknya "ini" hanya sebuah permainan perang-perangan anak SD, terlihat sangat kesenangan hingga air mata nampak keluar dari sudut matanya.

Tring!

Sret!

Kedua pria itu berdiri tenang di kanan dan kiri, hanya saling tatap dengan isi pikiran yang sangat jauh berbeda.

"Tuan Daniel, kenapa kau malah tertawa hah? Apa kau pikir ini semua hanya guyonan semata?!"

Donghyuk menaikkan nada bicaranya, mulai merasa kesal dan panas dengan suara tawa Yeonjun yang tak ada hentinya.

Yeonjun terdiam lalu terkekeh senang, menatap balik Donghyuk dengan kedua iris yang menggelap.

"Tidak, tidak. Kau salah, Donghyuk-ssi. Bukan guyonan, tapi permainan," jawab Yeonjun sambil tersenyum.

Bukan, bukan tersenyum. Tapi menyeringai.

Donghyuk menghembuskan napasnya kesal, menggenggam erat pisau di tangannya dan langsung mengarahkan mata pisau tersebut tepat ke dada Yeonjun. Membidik bagian jantung sang Direktur.

"Lihat saja, tuan Daniel. Aku akan membuatmu mengingat malam ini, malam dimana kau bisa bertemu dengan Master Choi lagi!"

Drap drap drap!

Donghyuk berlari kencang ke arah Yeonjun, berteriak keras sebagai penguat keberanian tekadnya.

Yeonjun hanya tertawa kecil, tetap berdiam diri di tempatnya tanpa ada niatan menghindar ataupun menyerang. Benar-benar seperti menunggu ajalnya sendiri.

"HIYAAAHHH!!!"

Sring~

Jleb!

Drap drap drap!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Drap drap drap!

"Jangan sampai terlambat, jangan sampai terlambat."

Jia menggumamkan kalimat tersebut berulang kali di bawah napasnya, sibuk berlari dari halte menuju kantornya meski mengenakan heels.

[Revisi] Death Mask || C.Yj✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang