Chapter 22

427 68 28
                                    

>>> Flashback ON <<<

"Soobin, Beomgyu, Taehyun, Kai. Bukan seperti itu cara mainnya," ujar Yeonjun sambil menatap tajam semua temannya.

Keempat anak itu hanya menatap bingung Yeonjun yang kelihatannya kesal. Sementara Soobin dan Beomgyu berusaha memperbaiki cara bermain mereka, Taehyun dan Huening Kai yang notabenenya masih anak kecil berusia 6 tahun itu hanya kembali bermain.

Yeonjun yang melihat hal itu seketika semakin menggembungkan pipinya kesal. Kedua matanya sudah berair, siap untuk menangis jika saja Wooseok tidak datang menenangkan.

"Sudah sudah, Yeonjunnie. Mereka masih kecil, belum mengerti cara main Yeonjun. Biarkan mereka saja ya," ujar Wooseok sambil mengusap lembut kepala Yeonjun.

"Tapi hyung, nanti semuanya jadi berantakan," keluh Yeonjun, masih menggembungkan kedua pipinya.

"Sudah. Kalau Yeonjun mau menurut hyung, nanti dibelikan susu pisang deehh," bujuk Wooseok yang membuat kedua mata Yeonjun langsung berbinar.

"Benarkah?"

"Iya, makanya sudah diam saja."

"Oke, hyung! Yeonjun minta susunya hari ini juga ya hehe."

Wooseok hanya tersenyum melihat tingkah menggemaskan Yeonjun, kembali mengusap kepala anak itu lembut sambil menemaninya bermain.

"Yeonjun-ah!"

Anak laki-laki yang semula tengah bermain mobil-mobilan di halaman depan rumahnya tersebut, langsung menoleh cepat ke sumber suara.

"Ne!" jawab Yeonjun sambil tersenyum lebar.

Yeonjun kecil berlari menuju seorang wanita cantik yang kini tengah meregangkan tangannya di depan sana, masuk dengan cepat menuju pelukan wanita tersebut sambil sesekali tertawa riang.

"Aigoo Yeonjunnie, kamu sudah semakin besar ya. Tidak terasa, usiamu sudah menginjak 9 tahun saja," ujar wanita tersebut sambil mengelus lembut kepala Yeonjun.

"Iya, eomma. Yeonjun sekarang sudah besar, sudah bisa menjaga eomma hehe," jawab Yeonjun sambil menunjukkan cengiran manisnya.

"Ya ampun, senangnya eomma bisa dijaga oleh Yeonjunnie."

Yeonjun hanya tertawa riang di dalam pelukan Sang Ibu, sesekali menciumi kedua pipi wanita itu hingga membuat Sang Ibu ikut tertawa.

"Eoh, ada apa ini? Kalian berpelukan tanpa mengajak appa?"

Tiba-tiba seorang pria jangkung keluar dari dalam rumah, menghampiri kedua orang tersayangnya sambil memasang ekspresi sedih.

"Ehehe, appa juga mau? Sini sini!" seru Yeonjun sambil menggapai-gapai tangan Sang Ayah.

Pria jangkung tersebut akhirnya tertawa lepas karena merasa gemas lalu segera meregangkan kedua tangannya lebar-lebar, memasukkan keluarga kecilnya ke dalam pelukan nyaman nan hangat hingga membuat Yeonjun kecil kembali tertawa riang.

"Eomma, appa, Yeonjun sayang kalian!" ujar Yeonjun sambil mencium kedua pipi orang tuanya.

"Kami juga sangat menyayangimu nak," jawab Sang Ibu yang kemudian mencubit gemas pipi Yeonjun.

[Revisi] Death Mask || C.Yj✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang