Chapter 13

568 97 15
                                    

Jam sudah hampir menunjukkan pukul satu. Itu tandanya, sebentar lagi akan ada istirahat makan siang untuk para pegawai.

Jia yang sudah menyelesaikan pekerjaannya sejak satu jam yang lalu, kini tengah duduk sambil bersenandung senang di meja kerjanya. Memperhatikan jam dinding ruangan divisi dengan kedua tangan menopang dagu, sambil sesekali menatap sebuah plastik putih di pangkuannya.

Perlahan kedua tangannya sedikit membuka plastik tersebut, menampilkan dua buah kotak bento berlauk lengkap yang memanjakan mata.

"Hehe, kuharap Direktur Choi akan menyukainya," gumam Jia sambil tersenyum senang.

Dengan cepat ia menutup plastik tersebut dan kembali menatap jam dinding disana, namun seketika ekspresi wajahnya menjadi layu.

"Astaga, lama sekali jam satunya.. Pekerjaanku telah selesai, makanan juga sudah sampai, lalu aku harus melamun disini menunggu jam istirahat makan siang tiba? Membosankan..".

Jia mengeluh di bawah napasnya sambil menghela napas kasar. Akhirnya, berbekal keberanian, Jia memutuskan untuk pergi di ruangan Direktur Choi.

Wanita itu tersenyum tipis lalu melangkahkan kakinya keluar ruangan divisi, berjalan santai menuju lift sambil sesekali bersenandung riang.

Tding!

Jia tersenyum lebar lalu berjalan masuk ke dalam lift. Plastik besar yang semula ia jinjing, kini ia bawa ke dalam dekapan eratnya.

"Aku akan menunggu di ruangan Direktur Choi saja. Siapa tahu dia ada pekerjaan yang harus dibantu," gumam Jia sambil terkekeh pelan.

Tding!

Tanpa terasa, sekarang Jia sudah sampai lantai 40. Wanita itu berjalan keluar lift dengan tenang, melihat Beomgyu yang sedang sibuk bekerja di depan sana.

Tap tap tap

"Beomgyu sunbae," panggil Jia pelan.

"Auh kkapjagiya! Byun Jia-ssi, kapan kau datang?!" seru Beomgyu, agak melompat saking kagetnya.

Jia hanya tertawa kecil melihat reaksi Beomgyu. Astaga, apa memang benar dia tadi seserius itu sampai tak sadar bahwa Jia datang?

"Baru saja, sunbae."

"Astaga, lain kali kalau datang itu bersuara. Jangan diam-diam saja. Mengagetkan saja huh!"

Beomgyu menggembungkan pipinya kesal sambil melipat kedua tangan di depan dada, membuat Jia terkikik pelan lalu menyatukan kedua tangannya sebagai tanda meminta maaf.

"Mianhaeyo, sunbae. Aku tak sengaja, kupikir kau menyadari kedatanganku."

Beomgyu menatap Jia sekilas, menghela napas pelan saat tahu ia tak tega marah pada wanita manis di hadapannya tersebut.

"Iya, tidak apa-apa. Ngomong-ngomong, kenapa kau kemari? Istirahat makan siang kan masih 30 menit lagi."

Jia menunjukkan cengiran polosnya, membuat Beomgyu semakin menatap bingung wanita itu

"Pekerjaanku sudah selesai, dan makanannya juga sudah datang. Aku bosan menunggu di bawah, jadi aku kesini. Siapa tahu ada yang bisa kubantu?" tanya Jia sambil menatap tumpukan berkas di sudut meja Beomgyu.

Beomgyu mengikuti arah tatapan Jia, menghela napas berat saat tahu ia memang membutuhkan bantuan.

"Ne.. Aku memang memerlukan sedikit bantuan disini. Apa kau tak keberatan membantuku?"

Jia tersenyum lebar lalu mengangguk antusias, segera berlari ke samping Beomgyu dan menaruh plastik yang dibawanya di atas meja.

"Tolong susun berkas-berkas itu dengan rapi. Paling atas laporan keuangan, lalu paling bawah laporan peralatan. Kalau sudah selesai, kau bisa membantuku memeriksa kelengkapan laporan mereka agar bisa kukembalikan nantinya."

[Revisi] Death Mask || C.Yj✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang