Tap tap tap
Jia berjalan dengan riang melintasi lobi salah satu gedung pencakar langit milik ibukota tersebut, berusaha memberikan senyuman terbaiknya kepada para pegawai yang ia lihat.
"Byun Jia sunbaenim!"
Baru saja kedua kaki Jia hendak memasuki lift, sebuah suara memanggil namanya dengan lantang. Wanita itu menoleh cepat, senyumnya sedikit mengembang saat melihat Si Pemilik Suara.
"Eoh, Yunho-ya."
Pria bertubuh jangkung itu berlari kecil ke arah Jia, tersenyum lebar setelah sampai di hadapan Sang Senior.
"Selamat pagi," sapa Yunho ramah.
"Selamat pagi juga! Kau datang lebih awal? Sudah tak tersasar lagi kah?" tanya Jia dengan kedua mata berbinar.
Yunho terkekeh pelan lalu mengusak gemas kepala Jia, membuat wanita itu seketika membeku di tempatnya.
"Yu-yunho?"
"Ehehe, kau terlalu imut sunbae. Aku gemas melihatnya," ujar Yunho sambil menunjukkan cengiran manisnya.
Jia perlahan memegangi kepalanya. Kedua pipi chubby wanita itu seketika memerah saat otaknya kembali memutar kejadian cepat sesaat yang lalu.
"Oh iya, sunbae. Kau sudah sarapan? Mau sarapan bersama?" tawar Yunho dengan mata berbinar.
"E-eh? Bole--".
"Byun Jia."
Sebuah suara berat yang sangat khas itu berhasil menginterupsi perkataan Jia, membuat wanita itu menoleh cepat dan terkejut bukan main ketika mendapati Sang Direktur berdiri tak jauh darinya.
"D-direktur Choi..".
"Hufft."
Yeonjun menghela napas kasar lalu berjalan cepat menuju wanita itu, kedua matanya terus menatap tajam Jia sampai akhirnya berpindah ke Yunho saat ia telah sampai di hadapan kedua pegawai tersebut.
"Aku menghubungi handphonemu, kenapa kau tak mengangkatnya?" tanya Yeonjun dengan nada dinginnya.
"A-a-ah, benarkah?"
Jia dengan terburu-buru mengambil handphonenya dari dalam tas, mengaduh pelan saat melihat 30 panggilan tak terjawab tertera di layar benda persegi tersebut.
"A-ah, m-mian Direktur Choi! Maafkan aku, kumohon maafkan aku!" ujar Jia sambil membungkukkan badannya hingga beberapa kali.
"Yah, sunbae! Hentikan."
Jia perlahan berhenti membungkuk saat mendengar seruan Yunho. Dengan cepat wanita itu menoleh ke arah Sang Junior, lalu menatapnya dengan wajah terkejut.
"Yu-yunho? Kenapa..".
"Sunbae, berhenti meminta maaf padanya. Kau tidak salah. Jangan rendahkan dirimu di hadapannya," ujar Yunho dengan kedua mata yang menatap tajam Yeonjun.
Sang Direktur tak bergeming sedikit pun dan hanya memberikan Yunho tatapan datar sebagai balasan.
"Yu-yunho, apa yang kau--".
"Hei, Pegawai Baru."
Yeonjun mengambil beberapa langkah maju, berdiri tepat di hadapan Yunho dan memberikan pria itu sebuah decihan kecil.
"Apa kau baru saja mencoba untuk menjadi pahlawan di sini?" tanya Yeonjun dengan nada bicara rendah.
"Maaf sekali, tapi ini bukan ceritamu. Kau hanya figuran di sini, kau tak berhak melakukan apapun yang bukan peranmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
[Revisi] Death Mask || C.Yj✔
Fanfiction[ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇ • ʏᴇᴏɴᴊᴜɴ] Di pagi hari dia adalah seorang CEO dari perusahaan terbesar di Ibukota, tapi di malam hari dia adalah Ketua komplotan Mafia paling berkuasa seantero Korea. ╭────┈ ↷ │✨┊ ʙᴀɴɢᴄʜᴀɴᴛɪǫᴜᴇ,2019 ╭────────────╯ Est. 28 June 2019 ▭▬▭▬▭▬...