Telat. Benar-benar telat tanpa ada keringanan lagi.
Jam sudah menunjukkan pukul 9 dan Jia baru saja sampai di kantor, padahal di Peraturan Perusahaan tertulis jelas bahwa jam masuk para pegawai adalah pukul 8 pagi.
Telat satu jam. Sudah pasti tidak ada keringanan bukan? Jia hanya bisa berpasrah diri sambil terus berlari melewati lobi kantor.
"TUNGGU!!"
Jia berteriak keras, membuat seseorang di dalam lift dengan cepat menekan tombol untuk menahan pintu.
Jia masuk ke dalam lift sambil membungkuk dalam dan melantunkan banyak kata terima kasih. Kepala wanita itu masih setia menunduk, tak melihat siapa penyelamatnya karena masih berusaha mengatur napas.
"Ini sudah hari ketiga, dan kau bahkan lebih telat dari kemarin."
Suara bariton itu kembali menyapa indera pendengaran Jia, membuat wanita bertubuh mungil tersebut dengan cepat mengangkat kepala.
"Oh, sunbae! Selamat pagi," sapa Jia sambil membungkuk sopan.
"Kali ini apa alasanmu hah?" tanya Sang Senior dengan nada dinginnya.
Jia hanya tertawa canggung sambil menggaruk tengkuk yang tak gatal.
"Menyelesaikan presentasi senior sampai pukul 5 pagi? Hehe."
Yeonjun hanya bisa menghela napas dan menggeleng pelan menanggapi tingkah laku ajaib wanita itu.
"Sudah jelas senior-senior itu memanfaatkanmu, kenapa juga kau masih melakukannya. Kau ini sebenarnya polos atau memang bodoh hah."
Perkataan dingin Yeonjun membuat Jia mengepalkan kedua tangan dengan kuat. Hatinya seketika terasa panas, membuat liquid bening berdesakan keluar dari kedua mata wanita itu.
"Ya, benar, panggil aku bodoh karena selalu mau dimanfaatkan.. Tapi harus bagaimana lagi memangnya hah? Aku harus melakukannya jika itu berarti aku akan digaji. Pegawai tetap sepertimu memang tak akan pernah merasakan apa yang tengah kualami ini!"
Yeonjun nampak sedikit terkejut saat mendengar Jia meninggikan suara, wanita itu menunduk dalam dengan kedua bahu bergetar karena berusaha menahan tangis.
"Aku harus melakukan semua itu demi kelangsungan hidupku! Aku kuliah selama 4 tahun hingga lulus S1, bukan hanya untuk goyang-goyang kaki dan menyuruh orang melakukan tugasku. Aku menyelesaikan gelar sarjanaku untuk bekerja keras, memenuhi segala kebutuhan hidupku sendiri tanpa bantuan orang lain! Tidak seperti sunbae yang hidupnya sudah serba berkecukupan!"
Tding!
Lift baru menunjukkan lantai 18 tapi wanita itu sudah turun, berlari keluar entah ke mana yang langsung membuat Yeonjun menatap sedih kepergiannya.
"Wah.. Wanita itu cukup berani meninggikan suara meski ia menganggapmu 'senior' ya."
Beomgyu berujar pelan sambil menatap kosong pintu lift yang tertutup, sementara Sang Direktur hanya tetap diam dengan ekspresi wajah yang tak terbaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
[Revisi] Death Mask || C.Yj✔
Fanfic[ᴄᴏᴍᴘʟᴇᴛᴇ • ʏᴇᴏɴᴊᴜɴ] Di pagi hari dia adalah seorang CEO dari perusahaan terbesar di Ibukota, tapi di malam hari dia adalah Ketua komplotan Mafia paling berkuasa seantero Korea. ╭────┈ ↷ │✨┊ ʙᴀɴɢᴄʜᴀɴᴛɪǫᴜᴇ,2019 ╭────────────╯ Est. 28 June 2019 ▭▬▭▬▭▬...