Chapter 21

449 66 30
                                    

Broom~

Ckit!

Sebuah mobil berhenti tepat di depan sebuah bengkel yang tak terpakai. Yeonjun keluar dari dalam mobil mercedes-benz hitam tersebut sambil menatap dingin bengkel di hadapannya.

"Hyung, kau sudah sampai?"

Sebuah sapaan membuat Sang Direktur menoleh ke sumber suara, menemukan Soobin tengah berlari kecil menghampirinya.

"Eoh. Kemana yang lain?" tanya Yeonjun sambil menatap sekitar.

"Sudah melakukan pengepungan. Wooseok hyung yang memberi komando selagi kau tak di sini."

'Hah? Melakukan pengepungan? Wooseok hyung memberi komando? Kenapa dia jadi ikut campur begini?' batin Yeonjun sambil sedikit mengerutkan kening meski wajahnya tetap berekspresi datar.

"Kalian melakukan pengepungan, apa strateginya?" tanya Yeonjun dingin.

Soobin seketika terdiam, pria itu dibuat tak berkutik karena memang tak bisa menjawab.

Benar. Tak ada siapapun dari anggota komplotan Yeonjun yang mengetahui strategi Wooseok, mereka hanya mengikuti perintahnya dengan alasan "Mengganti Yeonjun yang belum datang untuk sementara". Soobin atau bahkan ketiga sahabat Yeonjun yang lain tidak tahu, bagaimana sebenarnya rencana penyerangan Wooseok.

Melihat Sang Sahabat terdiam di tempatnya, Yeonjun hanya menghela napas pelan lalu berjalan pergi mendahuluinya.

"Selama penyerangan terjadi, aku tidak mau keempat sahabatku terluka. Kalau sampai hal itu terjadi, kedua mata Wooseok hyung akan menjadi pajangan baru untukku meski dia sahabat lamaku sekalipun."

Penuturan dingin Yeonjun membuat Soobin sedikit bergidik ngeri. Memang ia merasa terharu karena Sang Direktur masih memikirkan keselamatannya, namun mendengar Yeonjun tak segan menghabisi sahabat sejak kecilnya itu malah membuat rasa haru tersebut tertutup oleh rasa takut.

'Dia pasti sangat marah,' batin Soobin sambil menghela napas pelan.

Matahari bersinar lumayan cerah, membuat Jia dapat berjalan santai menuju kantornya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Matahari bersinar lumayan cerah, membuat Jia dapat berjalan santai menuju kantornya. Tak seperti biasanya, wanita itu terlihat lebih riang. Bahkan bisa sampai bersenandung dalam perjalanannya menuju kantor.

"Hehe, aku akan bertemu Direktur Choi hari iniiii. Apa dia akan memakai jas yang biasa ke kantornya? Astaga, dia terlihat sangat tampan dengan jas itu. Eh, tapi masih lebih tampan jika dia mengenakan baju kasual seperti kemarin hehe."

Astaga, apa Jia sekarang tengah dimabuk cinta? Gumaman dan senyum lebar itu membuat Jia menjadi pusat perhatian banyak orang yang melintas di sekitarnya.

"Ada apa ini? Senang sekali?"

"ASTAGA!!!"

Bruk!

[Revisi] Death Mask || C.Yj✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang