Chapter 8

643 105 12
                                    

"Ah aku hampir terlambat!"

Jia berseru panik setelah melihat jam tangannya, berlari memasuki lobi kantor dengan tergesa-gesa dan berusaha mengejar lift yang hampir menutup.

"Tunggu!!" teriak Jia sambil menahan pintu lift.

Wanita itu bernapas lega dan segera mengangkat kepala untuk berterimakasih. Namun seketika itu juga, napas Jia tercekat dengan apa yang dilihatnya saat ini.

'Sial, aku benar-benar mati!'

"Ada apa? Kenapa malah melamun? Ayo masuk," ujar Yeonjun sambil menunjuk tempat kosong di sebelahnya dengan isyarat dagu.

"A-ah anniyo, aku hanya akan menunggu lift berikutnya. Silahkan duluan, Direktur Choi," jawab Jia sambil menarik kembali tangannya dan tersenyum canggung.

Oke, sekarang wanita itu sudah tahu tempatnya. Pria berjas rapi di depan ini bukanlah seorang senior, tapi CEO perusahaan tempatnya bekerja. Ia akan lebih hormat lagi padanya, dan berusaha menghindari pria itu.

"Kau bilang kau terlambat bukan? Ayo masuk, sebelum para senior itu memarahimu," ujar Yeonjun dengan tangan yang masih menahan tombol pintu lift agar tetap terbuka.

Lama Jia menimang, akhirnya ia mengangguk canggung dan berjalan pelan masuk ke dalam lift. Tak lupa ia membungkuk hormat pada Sang Direktur dan Beomgyu.

Selama lift berjalan, Jia memalingkan wajah ke arah lain dan berdiri agak jauh dari Yeonjun. Membuat Sang Direktur merasa aneh dan memilih bertanya untuk mencairkan suasana canggung itu.

"Kau tidak membawa tumpukan map lagi?" tanya Yeonjun tanpa menoleh, menjaga image.

Beomgyu yang berdiri di belakang Yeonjun terperangah tanpa suara, merasa ajaib dengan kelakuan aneh atasannya yang satu ini.

Yang benar saja. Yeonjun ini orangnya iriitt sekali bicara, ia tak akan bicara banyak kecuali dengan keempat sahabatnya. Lalu dengan ajaib, pada karyawan magang ini, Yeonjun jadi orang yang banyak bicara dan bahkan bertanya lebih dulu?! Heol! Apa sekarang Yeonjun ada pawangnya?!

"Ah ne, mereka sudah tak menyuruhku mengerjakan macam-macam lagi," jawab Jia sambil tersenyum canggung.

"Baguslah, memang seharusnya seperti itu," ujar Yeonjun sambil tersenyum tipis walau tak terlihat siapapun.

"Tapi hari ini kau hampir telat?" tanya Yeonjun yang membuat Jia menggaruk tengkuk yang tak gatal.

"Ahh iya hehe. Semalam aku mengerjakan bahan untuk presentasi. Aku akan ikut meeting pertamaku hari ini, jadi tidak boleh ada yang berantakan."

Jawaban Jia membuat hati Yeonjun menghangat. Semangat sekali wanita ini bekerja.

Tding!

Lift berhenti di lantai 21, membuat Jia segera membungkuk, pamit pada Yeonjun dan Beomgyu.

"Aku permisi duluan. Direktur Choi, Beomgyu sunbae."

"Ne," jawab Yeonjun dan Beomgyu bersamaan.

"Byun Jia-ssi," panggil Yeonjun sambil menahan pintu lift.

"Ne?"

Jia menoleh sambil memasang ekspresi bertanya.

"Jangan lupa perjanjian kita kemarin," ujar Yeonjun sambil tersenyum simpul.

"A-ah ne, Direktur Choi," jawab Jia sambil membungkuk sopan.

"A-ah ne, Direktur Choi," jawab Jia sambil membungkuk sopan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[Revisi] Death Mask || C.Yj✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang