Chapter 29 [End]

486 70 26
                                    

Krrriiinnggg~

Bunyi jam beker dari atas nakas, membuat Jia membuka matanya perlahan. Wanita itu meraih benda tersebut dan segera mematikannya, mendudukkan diri di atas kasur sambil meregangkan kedua tangan sejenak sebelum sebuah realita memukul belakang kepalanya dengan keras.

"Astaga, sekarang hari senin!"

Dengan cepat ia melompat dari kasur dan segera berlari ke kamar mandi. Pagi itu akhirnya diawali dengan banyak jeritan dan suara bising yang dapat terdengar hingga ke telinga para tetangga Jia.

"DIREKTUR CHOI PASTI AKAN MENGHUKUMKU!!!"

"DIREKTUR CHOI PASTI AKAN MENGHUKUMKU!!!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Drap drap drap!

Jia berlari kencang dari halte bus menuju kantornya, tak mempedulikan semua caci-maki para pengguna jalan lain yang tak sengaja ia tabrak demi mendapat banyak ruang untuk lewat. Yang ia pikirkan sekarang hanya..

"Tinggal dua menit lagi!!!"

Tak sampai berapa lama, kedua kaki wanita itu berhasil menapakkan diri di depan lobi kantor. Jia mengecek jam tangannya dan menghela napas lega ketika melihat jarum panjang mengarah tepat di angka dua belas, itu artinya ia sampai tepat waktu.

"Hah, syukur-- Tunggu, apa?!"

Wanita itu membulatkan kedua matanya sempurna. Benar, ia baru menyadari sesuatu.

Pukul delapan tepat, Jia baru sampai di lobi. Sementara tempat absennya berada di Ruangan Divisi Pemasaran, yang mana ia tetap harus menghabiskan waktu satu atau dua menit untuk bisa sampai ke sana.

'Astaga, ini sama saja aku telat namanya!' batin Jia, sambil kembali berlari menuju lift yang hampir tertutup.

"TUNGGU!"

Teriakan keras wanita itu sontak membuat Si Penghuni Lift langsung menekan tombol untuk menahan pintu, membuat Jia bisa dengan cepat masuk ke dalam dan mengatur napasnya sebelum membungkuk berterimakasih.

"Telat lagi, Jia sunbae?"

Suara yang familiar itu seketika membuat Jia mengangkat kepala, menunjukkan cengiran polosnya kepada Si Pemilik Suara sambil sedikit menggaruk tengkuk yang tak gatal.

"Ehehe.. Begitulah, Jung Wooyoung-ssi."

Pria berjas rapi itu terkekeh pelan sambil menggeleng.

"Padahal kau adalah seniorku di sini. Bagaimana bisa aku selalu datang sebelum dirimu hah?"

Jia tertawa kecil sebelum mendorong pelan lengan Wooyoung. Keduanya kemudian mulai asik berbincang dan tertawa sebelum lift berbunyi, menandakan bahwa mereka kini telah sampai di lantai tempat wanita itu bekerja.

"Kalau begitu, aku duluan ya. Semoga harimu menyenangkan, Jung Wooyoung-ssi," ujar Jia sambil membungkuk singkat.

"Iya, kau juga Sunbae."

[Revisi] Death Mask || C.Yj✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang