0.2. Bad Day

1.1K 128 102
                                    

Suasana kelas yang asing kembali di rasakan Thalitha. Dia duduk sendiri di bangku paling belakang, karena bangku belakang adalah tempat ternyaman bagi Thalitha di dalam kelas.

Selama masuk sampai KBM dimulai, Thalitha belum mendapatkan orang untuk dijadikan teman satupun di kelasnya, tapi dia tidak begitu mempermasalahkan karena dia bisa bergaul sendiri tanpa mereka minta.

kring, kring, kring. Bel istirahat berbunyi.

"Hai Tha, gue Stefani," sapa seorang gadis.

"Gue Selly, mau kan lo gabung sama kita?" tanyanya.

Tanpa keberatan pun Thalitha menerima tawaran mereka.

"Yaudah kantin yu gue lapar banget sumpah," Ajak Thalitha pada Stefani dan Selly, karena emang tadi pagi dia tidak sempat sarapan.

***

Thalitha, Stefani, dan Selly menempati meja pojok kantin. Mereka sudah memesan dan sekarang sedang memakan makanan yang mereka pesan.

"Oh iya, kalian tau ga si siapa cowo itu? Songong banget sumpah, mana budek kali tu cowo, gabisa ngomong juga ya? Gue ajak dia ngomong masa dia diem aja, tanya Thalitha kepada dua temannya tapi mereka hanya terkekeh ketika Thalitha melontarkan pertanyaan itu.

"Yaampun emang lo kenapa sama dia? lagian gausah cari gara-gara sama dia deh, dia most wanted di sekolah ini. Dia Reyhan, anak geng motor, suka tawuran, bahkan dia juga suka mainin hati cewe, parah kan dia?" jawab Stefani.

"Liat aja tuh sekarang, dia deket deke gitu sama cewe itu. Palingan besok ganti lagi tuh cewe," Selly mengeluarkan suaranya.

Thalitha hanya terlihat jijik ketika mendengar jawaban kedua temannya dan melihat kelakuan Reyhan pada cewe disampingnya.

"Eh cabut yu." Ajak Thalitha dan mereka berdiri dari duduknya lalu bergegas menuju kelas.

Ketika melewati meja yang ditempati Reyhan dan teman-temannya, Thalitha menatap sinis dan Reyhan pun balik menatap sinis.

"Eh woi, ati-ati lo nanti suka sama adek gue. Tu mata juga udah mau keluar lo!" ucap Raka dan Rio pun mengiyakan.

"Dih najis gue suka sama adek lo, mending gue sama lo ya ga put?" tanya Reyhan pada Putri pacarnya hari ini. Raka dan Rio hanya terkekeh geli.

***

Thalitha merasa bosan di kelas dengan pelajaran matematika dan guru killer yang tidak ia sukai. Akhirnya dia memilih untuk keluar sekolah mencari angin dan kembali saat siswa-siswi sudah mengakhiri belajarnya di sekolah.

"Bu, saya izin ke belakang." suara Thalitha memotong penjelasan bu Sinta.

"Silahkan, jangan lama-la..." Thalitha mendahului keluar kelas sebelum guru killer itu melanjutkan pembicaraannya.

"Dasar anak baru ko nakal!" decak bu Sinta sebal.

Thalitha pergi ke balakang sekolah untuk memanjat dan keluar dari area sekolah. Dia mencari tangga dan setelah melihat tangga kayu, dia mulai menaikkan kakinya satu persatu dengan hati-hati.

"Woi cewe tengil! Lo mau kabur ya?" suara lantang terdengar di telinga Thalitha.

"Ngapain lagi lo disitu? Jangan ngintipin gue!" teriak Thalitha keras.

"Dih amit-amit gue ngintipin lo, najis." Reyhan terkikik geli.

"Lo kalo mau kabur cepetan loncat, keburu ketauan bego! Gue juga mau loncat!" lanjutnya.

Tak lama Thalitha pun loncat. Dari bawah dia melihat Reyhan yang sedang mengambil ancang-ancang untuk loncat.

Bugh, Reyhan jatuh tersungkur ke tanah, bolong di celananya nyangkut di pagar atas alhasil satpam sekolah yang mendengar suara itu langsung mencari dan menemukan satu orang siswa dan satu orang siswi yang berusaha kabur saat pelajaran sedang berlangsung.

"Kalian! ngapain disini?! Cepat masuk lagi, akan saya bawa kalian ke BK!" satpam itu manarik kedua tangan Thalitha dan Reyhan bersamaan dan berjalan memasuki sekolah untuk dibawa ke ruang BK karena mereka berusaha kabur disaat jam pelajaran sedang berlangsung.

"Kampret! Ini gara-gara lo kenapa ga kalem si mau loncat. Coba lo belajar ke gue buat loncat indah biar ga kaya tadi!" ucap Thalitha kesal pada Reyhan.

"Bacot lo tengil!" jawabnya.

"Udah udah kalian kenapa si berisik?! ini telinga saya panas lama-lama!" bentak satpam itu sambil menyekal kedua tangan mereka keras.

***

"Gila emang tu cowo baru juga sehari gue sekolah disini udah bikin ga betah aja." keluh Thalitha pada kedua temannya.

"Udah si Tha, lagian kenapa lo mau kabur pake ajak-ajak dia?" tanya Selly.

Thalitha hanya diam karena moodnya buruk setelah dia keluar dari ruang BK gara gara laki-laki brengsek itu, Reyhan.

"Yaudah yu balik, kalian mau bareng gue ga?" tanya Thalitha sambil berjalan keluar kelas menuju parkiran.

"Engga Tha, lo duluan aja kita mau eskul dulu." jawab Stefani, Thalitha hanya mengiyakan dan segera jalan lagi menuju parkiran untuk memasuki mobilnya dan bergegas pulang ke rumah.

***

Sampai di pekarangan rumah, Thalitha keluar dari mobil dan melihat ada tiga motor sport, satu punya Raka dan dua laginya? Entah, dia tidak mengenali motor itu.

"Thalitha pulang!!" teriaknya lemas akibat moodnya yang belum baik tadi.

Di ruang tengah ada Raka dan juga dua temannya. Saat Thalitha menghampiri Raka.

"bang..." "woi lo cowo brengsek, ngapain disini?!"

"bang lo ngapain si ajak-ajak dia ke rumah?!" cibir Thalitha geram.

"Sayang gaboleh gitu, mereka temen abang kamu," mamanya datang membawa makanan.

"Tau tuh tante, anaknya nakal banget di sekolah masa dia mau kabur." Cetus Reyhan. Sementara Liona, mama Thalitha tidak kaget mendengarnya karena ia terlalu sering mendengar kalo Thalitha nakal di sekolah. Ia hanya perlu bersabar hingga anaknya benar-benar tumbuh sebagai orang dewasa.

"Kaya lo baik aja di sekolah. Thalitha kesal, dan segera naik ke lantai dua menuju kamarnya.

"Dek lo jangan gitu! nanti losuka loh sama Reyhan." teriak Raka sambil tertawa.

Rio pun ikut tertawa melihat kelakuan Thalitha, Raka, dan Reyhan.

Di kamar Thalitha langsung menjatuhkan badannya ke atas kasur dan menatap langit-langit kamar. Lalu tanpa disadari Thalitha tertidur karena hari ini hari yang melelahkan menurutnya.

***

See u in the next part!!❤



REYTHATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang