"Rey! Udah si lepasin tangan gue."
"Satu menit Tha."
Aneh. Memang tingkah Reyhan aneh belakangan ini. Dia sengaja menahan tangan Thalitha sebelum dia masuk ke dalam rumah hanya untuk memandang wajahnya.
"Ish, gajelas banget si lo." Thalitha menepis tangan Reyhan dan berjalan meninggalkannya.
Reyhan melihat punggung Thalitha semakin menjauh.
"Makasih udah nganter gue."
Tidak disangka, Thalitha yang tengah berjalan pergi dari hadapannya kembali menoleh lagi ke belakang hanya untuk mengucapkan 'makasih'. Reyhan hanya membuat lengkungan di bibirnya sehingga kedua matanya menyipit.
Kini punggung Thalitha sudah berada di balik pintu rumahnya, tidak terlihat. Reyhan segera menancapkan gas nya untuk segera pergi dari halaman rumah Thalitha.
Reyhan berada di sebuah tempat yang sangat sepi, tapi dia tidak merasa kesepian saat berada di tempat ini.
"Apa kabar? Kamu baik-baik aja disana?"
"Aku sedang tidak baik-baik disini."
"Aku dihadapkan beban yang sanagat berat. Bukan! bukan beban, lebih tepatnya tanggung jawab."
Tidak terasa, tetesan air mata kini mengalir pipinya.
Reyhan menepis air mata yang kian keluar dari matanya, "engga, aku ga boleh nangis kan? Maaf." dia menunjukan senyum samar.
"Aku pulang ya, kamu baik-baik disana. I love you."
Reyhan mencium batu nisan yang bertuliskan 'Amara Christial' dan segera pergi.
Siapah dia? Siapakah Amara Christial? Apa hubungan mereka berdua? Reyhan tampak sangat menyayangi perempuan itu.
***
"Bang.." Thalitha masuk ke kamar Raka tanpa permisi, itu sudah biasa sebenarnya.
"Apaan?"
Thalitha menghampiri Raka dan naik ke atas kasur, dia tengah duduk disana.
"Bang gue bingung."
"Kenapa?"
"Reyhan."
"Dia beda sama gue akhir-akhir ini?" lanjutnya.
Raka yang sedang mengotak ngatik handphone nya tiba-tiba langsung menatap ke arah Thalitha, "Beda? Dia jahat sama lo?"
Thalitha menggeleng, "dia baik sama gue, baik banget. Ga kaya biasanya."
"Ah masa? Suka kali."
Deg. Jantung Thalitha kini tidak berdetak seperti biasanya, detakannya tidak teratur. 'Masa dia suka gue? Ga. Ga mungkin.' batinnya.
"Dih ngaco lo bang."
"Siapa tau kan? Lagian Tha, lo udah seharusnya buka hati lagi buat cowo lain. Gausah kaya gini terus.
Thalitha terdiam. Dengan tatapan kosong dia terus menatap ke depan, pikirannya kacau lagi setelah mendengar perkataan Raka.
"Gue gaada maksud apa-apa dek. Emang menurut gue itu yang harus lo lakuin sekarang. Buka hati ke cowo lain." Raka membawa Thalitha ke dalam dekapannya, dia berusaha menenangkan Thalitha.
![](https://img.wattpad.com/cover/192343935-288-k914465.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
REYTHA
Novela JuvenilDengan dia, hidup tidak harus tentang berlaku baik, dan dengan dia hidup tidak harus tentang berlaku buruk. -Thalitha Jadilah diri sendiri. Berperan sebagai orang lain tidak akan menjadikan hidupmu indah. Hiduplah dengan tenang tanpa harus mengenan...