Hari pertama masuk sekolah, di awal semester genap. Seorang gadis keluar dari sebuah mobil berwarna hitam yang berhenti di depan gerbang sekolah Swasta terbaik, SMA PELITA.
"Makasih ya pak." ujarnya.
Pengemudi mobil tersebut membunyikan klakson dan melajukan mobilnya itu. Dia laki-laki paruh baya, nampaknya sudah berkepala empat.
Gadis itu segera memasuki gerbang sekolah yang kali ini masih terbuka lebar, artinya belum menunjukkan ciri-ciri bel masuk berbunyi.
Namun, ada yang aneh saat gadis itu berjalan menyusuri koridor. Semua pasang mata tertuju pada dirinya. Gadis itu nampak bingung, ada apa sebenarnya? Mengapa ia menjadi sorotan anak-anak satu sekolah seperti ini?
Pasang mata gadis itu berhasil menangkap sebuah sosok laki-laki yang tengah berdiri di ambang pintu kelasnya. Ia berjalan mendekati laki-laki itu
"Ya ampun Van, lo kemana aja? Selama libur gaada kabar sama sekali. Seru liburan lo?"
"Selamat ya, Tha." ujar Devan menghiraukan pertanyaan Thalitha.
Thalitha mengangkat kedua alisnya.
"Maksud lo?"
"Selamat lo udah jadian sama Reyhan.."
Laki-laki itu pergi dari hadapan Thalitha. Lagi-lagi Thalitha dibuat bingung. Mengapa dia tahu kalau Thalitha sudah menjalin hubungan dengan Reyhan? Padahal dia tidak menyaksikan apa yang sudah terjadi di villa malam itu.
Akhirnya, gadis itu lebih memilih memasuki kelasnya.
"Hii Tha!! Gue kangen sama lo tau gasi." seorang gadis berteriak dan memeluk Thalitha.
"Apaan dah lo kemaren aja baru ketemu sama gue."
Gadis itu melepaskan pelukannya. Dia mengedip-ngedipkan matanya ke arah Thalitha sebagai kode.
"Jadi kemaren Stefani ketemu lo, Tha? Sama kak Raka juga?" tanya gadis satunya, yang tak lain adalah Selly.
Stefani terus mengedip-ngedipkan matanya ke arah Thalitha sedangkan Thalitha hanya terkekeh geli.
"Iya, dia kemaren ketemu Raka." Thalitha tertawa, mendudukkan dirinya diatas kursi.
"THALITHAA!!" pekik Stefani.
Thalitha tidak berhenti tertawa melihat wajah geram Stefani padanya.
"Nah lo. Lo kalah ya, janji janji." ujar Selly pada Stefani.
"Ishh. Iya iya istirahat lo makan gratis di kantin." Stefani duduk di kursi depan Thalitha malas.
Flashback on.
"Tha gue mau ngomong sama lo." ucap Stefani.
"Tinggal ngomong juga elah."
"Lo jangan bilang-bilang sama Selly kalo sekarang gue ketemu Raka ya?"
Thalitha menyerngitkan dahinya.
"Gue taruhan sama Selly sepulang dari villa. Gue gaboleh ketemu Raka, Selly juga gaboleh ketemu Nando."
Fyi. Nando pacarnya Selly, dia tidak di sekolah yang sama.
"Oh itu."
"Ya jangan bilang yaaa.." Stefani menunjukkan pupy eyesnya.
"Hem."
"Yee baik deh." ujar Stefani.
Flashback off.
KAMU SEDANG MEMBACA
REYTHA
Teen FictionDengan dia, hidup tidak harus tentang berlaku baik, dan dengan dia hidup tidak harus tentang berlaku buruk. -Thalitha Jadilah diri sendiri. Berperan sebagai orang lain tidak akan menjadikan hidupmu indah. Hiduplah dengan tenang tanpa harus mengenan...