Bakso Telor Tirex

472 170 169
                                    


Yang di atas castnya anak durhaka; Natto.

Cakep anjir mirip gue muehehe.

~~


Clingggg...

Ada yang bersinar coy. Terang bat gile kek cahaya ilahi. Awokawoka.

"Wah ... kunci jawaban gue nih," gumam gue girang.

Pas banget tuh ya, si pinter nan pendiam yang mejanya bersebelahan dengan meja gue lagi fokus nulis. Nikmat mana lagi yang engkau dustakan.

Gue mencoba panggil dia dengan suara berbisik. "Ssutt, woy!"

Dia noleh ke arah gue dengan wajah super datarnya.

Cakep! Kalo kaya gini gue tinggal sebut nomor doang.

Gue mengacungkan jari gue, tapi seketika dia melotot. Karena melihat dia yang terlihat shock, gue akhirnya menurunkan pandangan gue untuk melihat jari gue sendiri.

Eh anying! Ngapa gue jadi nge-fuck ya?! Gue langsung  tampol jari gue dengan tangan yang lain. Setelah itu, gue langsung cengengesan sambil melihat dia yang masih kesel.

"Sorry tadi salah jari, niatnya tadi yang ini." Gue menaikkan telunjuk gue sambil tersenyum garing.

Dia tetep natap gue datar.

"Satu, satu," bisik gue kemudian menggoyangkan jari telunjuk gue pertanda meminta jawaban untuk pertanyaan nomor satu.

Gue coba nyebut satu nomor dulu lah. Kalo udah dikasih si, baru gas pol.

Dengan malas dia ngelirik lembar jawabannya, seperti mencari jawaban yang gue pinta. Gak lama setelah itu, dia meraih label-nya kemudian menuliskan sesuatu di sana.

Mantep dah, keren gak tuh?

Dia ngelempar label itu ke meja gue. Setelah label itu berada tepat di meja gue, gue segera mengambilnya kemudian mengacungkan jempol ke arah dia.

"Thanks," ucap gue pelan. Dan dengan raut wajah yang sama; datar, dia kembali ngerjain soalnya.

Gue buka label yang udah di remuk-remuk sama dia tadi. Dengan perlahan dan tentunya dengan harapan yang benar-benar tinggi.

Tapi tiba-tiba harapan gue itu jatuh ngejengkang ke tanah.

"Astaghfirullah!"

Akibat mulut gue yang gak bisa ditahan, akhirnya seisi kelas yang hening bisa ngedenger terikan refleks dari mulut gue.

Guru gendut sempet ngelirik tajem ke arah gue. Tapi akhirnya dia kembali senyam senyum pada layar ponselnya.

Ssuutt ... dia lagi Vc an sama gebetannya.

Beruntung banget gue kali ini.

Gue kembali natap jijik tulisan yang ada di label itu. Bukannya gak kebaca ya, tulisannya sih bagus, lebih bagus dari tulisan gue malah.

Tapi isi tulisannya itu loh...

Bikin gue merinding.

Isinya bukan jawaban,

Tapi lagu!!

'satu, satu aku sayang ibu,
dua, dua juga sayang ayah,
tiga, tiga sayang kakek nenek
satu dua tiga gue gak punya adik kakak'   ya Allah, ampuni dosa hamba ya Allah.

Pen nangis dah gue jadinya. Tuh lagu sedih banget. Menyayat hati. Hiks hiks.

Gue rasanya udah lemes dan pengen nangis gaung-gaungan, tapi itu masih bisa gue tahan. Lagian salah gue juga sih ya, kenapa tadi gue nyebut nomor satu nya dua kali.

Natto dan PerjodohannyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang