My new life

82 36 0
                                    

7 tahun kemudian...

"Huamm..."

Matahari pagi perlahan masuk ke dalam indera penglihatan gue. Perlahan mata gue terbuka.

Gue menggeliat sambil menutup mulut gue yang terbuka karna menguap.

Gue mendudukkan tubuh di atas kasur. Dengan rambut yang masih acak-acakan, gue melihat penampilan gue ke cermin yang kebetulan dekat dengan kasur. Entah apa faedahnya gue naro cermin di situ. Tapi setiap bangun tidur, cermin itu yang menjadi hal pertama yang gue liat.

 Tapi setiap bangun tidur, cermin itu yang menjadi hal pertama yang gue liat

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Inilah gue sekarang,

Bukan lagi gadis berumur 15-16 tahun yang senang jingkrak-jingkrak dan senang makan permen Kopiko.

Sekarang gue telah menjadi gadis dewasa berumur 22 tahun.

Ga ada lagi seragam putih-abu yang melekat di tubuh gue, ga ada lagi upacara di setiap hari Senin, ga ada lagi guru BK yang siap ceramahin gue setiap saat.

Ga ada. Itu semua udah lewat dan hanya menyisakan kenangan manis sekarang.

Banyak hal yang gue lalui selama tujuh tahun terakhir ini. Saat melanjutkan sekolah di sini, gue punya banyak teman. Mereka seru-seru, lucu-lucu, dan selalu ada disamping gue. Tapi mereka ga bisa menggantikan keanehan dan keunikan Wulan dan Arga.

Saat melanjutkan sekolah di sini juga banyak kakak kelas maupun adek kelas yang nembak gue, bukannya gue mau sombong ya, itu emang bener. tapi tetap aja mereka ga bisa menggantikan posisi Fastian di hati gue.

Ingat-ingat soal Fastian, gue jadi rindu sama dia. Lagi apa ya dia sekarang? Apa dia udah punya pacar baru? Atau mungkin ... Reinat yang jadi pacarnya? Entahlah.

Tapi rasanya hidup gue hampa tanpa dia. Gue ngerasa sepi aja gitu, gak ada lagi seorang Fastian dengan senyum teduhnya. Apalagi setelah kejadian dimana dia di tabrak oleh Reinat, senyum manisnya saat itu gak bisa gue lupain. Sampai sekarang setiap kali gue tutup mata dan bayangin wajah Fastian saat itu, wajahnya dengan jelas tergambar di sana.

Sedih kalo inget tentang semua itu. Gue juga selalu ngerasa bersalah sama almarhum Olan.

Andai waktu dia nembak gue, gue udah tau fakta kalau dia sakit dan waktunya di dunia udah ga lama lagi. Pasti gue akan nerima dia, hanya untuk menghibur dia disaat-saat terakhir hidupnya.

Dan semua yang sedang gue jalani sekarang gak akan terjadi.

Emang ini semua kesalahan gue. Gue juga ga bisa nyalahin Reinat atas semua yang terjadi, karna dia berlaku benar. Mungkin kalo gue ada di posisi Reinat, saat itu gue akan ngelakuin hal yang sama.

Tapi mau gimana lagi? Percuma kalo gue cuma menyesali masa lalu, ga ada untungnya. Toh waktu gak akan berputar lagi karna gue ngelakuin itu. Semuanya akan tetap sama, ga ada perubahan.

Natto dan PerjodohannyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang