"Kita mau kemana ci, Mah?" tanya Grey ketika gue memasangkan sabuk pengaman untuknya."Tante cantik mau pindah ke Korea, jadi kita anter tante sampe bandara, ya."
Grey mengangguk dengan mata dan mulut yang kompak terbuka. "Ooh, jadi tante canci mau pindah ke kolea?"
"Cantik Grey, bukan canci," ucap gue membenarkan ucapannya. Abisnya, gue tau tuh bocah udah bisa ngomong 'cantik'. Dia kan sering gombal ke anak-anak komplek. Sering tebar pesona.
"Bialin ah, bial Gley keliatan alay."
Gue terdiam sebentar. Lah? Nih bocil mao dibilang anak alay?
"Idih, aneh bener si lu," ucap gue yang langsung dapet tatapan tajam dari Reval.
"Gak sopan sama anak sendiri. Mamah durhaka."
Ebuseh, pedes amat mulutnya.
"Omelin aja Val, Mamah kamu. Kasih tau yang bener. Mamah kamu emang mulutnya gak bisa dijaga." timpal Fastian yang baru masuk ke mobil, gue mengerucutkan bibir sebal.
"Ssut! Ga boleh ada yang omelin Mamah! Nanti Gley selepet mulutnya. Papah juga kalo malah-malah sama Mamah, Gley selepet bulung Papah!"
Gue tersenyum penuh kemenangan.
Emang didikan Natto doang yang terdebes!
"Belain aja terus Mamah kamu, Grey. Belain."
Akhirnya setelah perdebatan kecil itu, mobil kami melaju menuju bandara.
💞
"Aloo Abang Dean!!!" sapa Grey yang mendapati Dean udah datang lebih dulu di bandara. Grey berlari-lari kecil ke arah Dean.
By the way, Dean itu anaknya Wulan dan Arga. Umurnya lebih tua satu tahun dari Reval. Yaps, enam tahun!
Dan disinilah tiga bocil itu berkumpul.
"Halo Grey! Kamu baru sampe, ya?"
Grey tersenyum manis. "Iya Bang, Gley balu campe. Liat deh pipi Gley tambah gede, lho..."
Dean mencubit pipi Grey gemas. "Ululu, pipi kamu kayak squishsy!"
Grey tertawa cekikikan, begitu juga dengan Dean. Sedangkan Reval hanya diam menyilangkan tangannya di depan dada.
Aduh, bocil-bocil curut ini bikin gemoy.
"Hai Nat, Fas," sapaan itu membuat gue menoleh. Ada Matahari yang melambaikan tangannya ke arah kita berdua. Wulan dan Arga juga ada di belakangnya.
Gue ikut melambai. Grey yang melihat Matahari langsung berlari ke arahnya.
"Aloo Tante canci," ucapnya girang. Matahari berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan Grey.
"Halo Grey, kamu makin ganteng aja."
"Tante juga makin canci, kayak altis-altis Kolea."
Matahari tertawa kecil, ia mencubit hidung Grey gemas. Kemudian ia menatap gue sambil merengek. "Nat, pengen punya anak kayak Grey..."
Gue tertawa. "Cari calonnya dulu."
Wulan menganggukkan kepalanya. "Di Korea kan banyak tuh yang bening-bening."
Mendengar itu, Arga berdeham kasar. Wulan mendelik. "Apasi, emang bener kan di Korea orangnya bening-bening."
"Inget, anak udah gede. Umur lu udah tua."
Fastian juga ikut menambahi. "Uban udah banyak," ucapnya melirik Arga.
Arga menoleh. "Nyindir gua lu?" tanyanya kesal. "Gini-gini gua belom tua, Fas. Ini efek pomed."
KAMU SEDANG MEMBACA
Natto dan Perjodohannya
Umorismo(Udah komplit ye) Cerita anak SMA! [Yang buat manusia:-)] Ini bukan kisah percintaan yang sering muncul di ftv SCTV. Ini juga bukan kisah kucing dan anjing yang lebaran. Ini bukan kisah emak curut yang nemuin anak ayam kecebur got. Ini bukan kisah k...