Chapter 26 Penaklukan Dungeon (3)

1K 81 11
                                    

Aku dan partyku sedang melakukan penaklukan dungeon. Yah, aku tidak tahu sekarang sudah hari keberapa. Tapi yang jelas kami sudah sampai pada lantai 107.

(NOTE : Sebelum melanjutkan chapter ini. Ane mau minta maaf sebesar besarnya kepada kalian para readers. Karena ane gk menunjukkan proses bagaimana mereka bisa sampai kelantai ini. Karena, kemungkinan besar hal itu bakal membosankan. Itu cuma jalan maju terus bunuh bunuhin monster. Misalkan ada boss juga, pertarungannya gitu gitu aja. Jadi maaf banget kalau ane skip. Sekali lagi gomenasai!!!)

Kami telah berhasil mengalahkan banyak sekali boss, dari seekor monster yang mirip dengan seekor Taurus, seekor burung raksasa, seekor kalajengking raksasa, dan masih banyak lagi.

Aku juga dapat menyimpulkan satu hal. Sejauh pengamatanku, safe zone terdapat di setiap 12 level, itu kendala yang benar benar sulit. Yah, karena kalau kau terlalu lelah, kau hanya bisa beristirahat setiap 12 level atau mengistirahatkan partymu secara bergantian.

(NOTE : Hitungan dimulai saat mereka mencapai lantai 2, jadi waktu mereka dapet safe zone dilantai 13, itu karena itung pertamanya di 2. Jadi safe zone kedua mereka ada di lantai 25, lalu 37, dan seterusnya

Hari ini,kami sudah tampak sangat kelelahan. Kami baru saja mengalahkan sekelompok Golem raksasa. Golem ini tidak memiliki sebuah inti, serta mereka membelah diri saat mereka dikalahkan. Jadi mereka sangat merepotkan.

(NOTE : Mirip golem yang di COC :v)

Wajah Sheila yang biasa ceria saja sekarang sudah tampak berantakan. Rambutnya menjadi seperti singa, wajahnya penuh kotoran, pedangnya penuh darah, bajunya juga sobek sana sini. Ia benar benar terlihat seperti orang pedalaman. Aku tidak bermaksud untuk menjelek jelekan dia, tapi aku justru kasian melihatnya.

"Kita beristirahat disini terlebih dahulu. Kita semua sudah sangat kelelahan. Kita lanjutkan ini besok"(Yuuji)

"Tapi sedikit lagi kita akan sampai safe zone. Ayolah, lanjutkan sedikiiiiit saja. Ya, Yuu-chan!"(Rin)

"Aku tahu perasaanmu. Tapi, tidak ada yang menjamin kalau dilantai berikutnya tidak ada boss bukan?"(Yuuji)

"Mmmm... Itu benar"(Rin)

Wajah Rin terlihat semakin kusut. Ia menjadi gila bertarung sejak ikut aku pindah ke dunia ini. Rin yang dulu kukenal cerewet, sekarang menjadi sedikit pendiam dan lebih banyak bertindak secara langsung.

"Nii-chan, Kau istirahat duluan saja, biar aku yang pertama berjaga"(Lina)

"Tidak, Lina istirahat saja dulu. Biar aku yang berjaga pertama. Itu, lihat. Wajahmu sudah kotor seperti itu"(Yuuji)

"Heee.... Benarkah?"(Lina)

Lina langsung mengeluarkan sihir air sederhana dan membersihkan wajahnya. Walaupun masih kecil, ia benar benar menjaga penampilannya.

"Apa sudah bersih,Nii-chan?"(Lina)

"Iya, sudah"(Yuuji)

Aku mengatakan hal itu sambil mengelus kepalanya. Itu juga menjadi kesenangannya akhir akhir ini.

"Sudah, sekarang kau istirahat dulu sana. Aku akan berjaga disini"(Yuuji)

"Baik... Hati hati, Nii-chan"(Lina)

Lina langsung menarik kepalaku dan mencium pipiku lalu berlari kearah mereka berdua.

[Menyenangkan bukan, Master?](Desperus)

[Lolicon~~](Ragus)

[Ragus, tidak baik berkata seperti itu kepada Master. Ayo! Minta maaf](Desperus)

Isekai no Eiyū ni Naru [Become A Hero In Another World]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang