Chapter 41 No Life King

717 46 10
                                    

Ah, jadi begitu ya. Sebelum kami bisa melawanmu, kami harus berhadapan dulu dengan pasukan bawahanmu ini. Dasar Summoner pengecut.

Yah, tapi mau bagaimana lagi. Jika memang itulah maumu, akan kuladeni dengan senang hati.

"Lina, tolong urus magician dan archer mereka! Aku akan melawan sisanya"(Yuuji)

(NOTE : Sebagai penjelas, sisanya yang MC maksud itu bukan sisa sedikit, justru sisa pasukan yang banyak)

"Baik!"(Lina)

Aku berlari menuju pasukan itu dan langsung menebas mereka.

~Kraak! Kraaakk! Kraaakkk!

Tengkorak tengkorak itu langsung hancur sesaat mereka terkena seranganku. Mereka cukup mudah untuk dikalahkan.

Sementara aku menyerang pasukan jarak dekat, Lina mengeluarkan sihir sihir untuk menyerang pasukan jarak jauh mereka. Ia sangat membantuku.

Aku terus menebas tengkorak tengkorak ini. Jumlah mereka sangatlah banyak. Itu benar benar merepotkanku.

Aku menebas lagi, satu persatu mereka berjatuhan, tapi ada lagi yang muncul dari lingkaran sihirnya. Sialan! Mereka tidak ada habisnya!

Aku terus menyerang mereka, satu mati, dua dipanggil kembali, dua mati, empat dipanggil kembali, sehingga jumlah mereka menjadi semakin banyak. Cih! Kalau begini terus, kami tidak akan bisa menang.

Aku menghentikan seranganku dan melompat kebelakang. Lebih baik aku memikirkan sebuah strategi terlebih dahulu.

Sementara aku berpikir, Lina berusaha menghentikan tengkorak yang menuju kearah kami. Sial! Cepatlah! Keluarlah sebuah ide!

***

Aku berpikir cukup lama. Ayolah! Keluarlah sebuah rencana jenius! Ah! Aku mendapatkan sebuah rencana!

Aku memiliki dua buah rencana. Pertama adalah aku langsung maju dan menyerang Summoner itu. Sedangkan rencana kedua adalah aku juga melakukan sihir pemanggilan untuk melawan pasukan itu, jadi aku tinggal maju dan langsung menyerang Summoner itu.

Aku akan mencoba rencana pertama terlebih dahulu. Karena ini akan lebih mudah untuk direalisasikan.

"Lina, aku akan maju dan menyerang Summoner itu, bisakah kau urus pasukannya?"(Yuuji)

"Iya! Serahkan padaku, Nii-chan!"(Lina)

Setelah itu aku langsung berlari, menebas pasukan secara brutal, menembus pasukan itu. Lalu aku berlari menuju ke Summoner itu.

Yosh! Sekarang waktunya un-

"Kyaa!!!! Tolong aku, Nii-chan!"(Lina)

(NOTE : Apanya yang "Serahkan padaku" :v)

Mendengar teriakan Lina, aku langsung berbalik. Celaka! Lina terkepung pasukan tengkorak itu, sepertinya dia tidak mampu untuk menghadapi pasukan sebanyak itu.

Aku langsung berlari kembali kebelakang, dan mengalahkan semua pasukan yang mengepung Lina.

"Apa kau tidak apa apa?"(Yuuji)

"Aku tidak apa apa. Tapi, maafkan aku Nii-chan, aku hanya menjadi beban untukmu"(Lina)

Lina mengucapkannya dengan ekspresi ingin menangis. Sepertinya ia benar benar kecewa dengan dirinya sendiri.

"Tidak apa apa. Lagipula, tadi aku sudah bilang bukan? Kalau Lina itu hebat. Jadi jangan bersedih, oke? Aku akan memikirkan cara lain untuk mengalahkan monster monster ini"(Yuuji)

"Iya... Maafkan aku..."(Lina)

Sepertinya ia sangat kecewa. Aku ingin mengelus kepalanya dan menenangkannya. Tapi sekarang hal itu tidak akan sempat dilakukan.

Isekai no Eiyū ni Naru [Become A Hero In Another World]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang