Sabrina POV
Saat ini aku sedang duduk di ruang pertemuan bersama dengan seseorang. Kami sedang menunggu Yuuji.
Kenapa ini? Kenapa dia datang kesini? Apa yang ia mau? Apa maksudnya ia datang kesini?
Iya. Orang yang kumaksud adalah orang yang berada dihadapanku. Dia adalah salah satu menteri, Miguel.
Apa maunya? Ada perlu apa dia datang kesini? Apa yang ia inginkan?
Pertanyaan pertanyaan itu muncul terus menerus didalam kepalaku.
Sebenarnya aku sangat khawatir. Aku takut jika terjadi sesuatu dengan kerajaan.
~Kreeek
Suara pintu terdengar. Ah! Akhirnya!
-----------------------------------------------------------
MC POV
Aku sampai didepan sebuah pintu. Hmm... Ini pintu ruang pertemuan. Baiklah! Ayo kita masuk!
~Kreeek
Maid membukakan pintu untukku dan aku memasuki ruangan. Disini sudah terdapat Sabrina dan juga seorang demi-human tua. Etto... Kalau tidak salah ingat, ia adalah Miguel, salah satu petinggi Kerajaan Gardania. Apa yang akan ia lakukan disini? Daripada aku bertanya tanya, lebih baik aku mendatanginya.
Aku berjalan mendekati mereka dan duduk disalah satu kursi disitu. Sekarang, apa yang harus kukatakan? Lebih baik aku mengikuti dialog pada novel yang kubaca.
"Selamat datang dikotaku, Miguel-san. Bagaimana perjalananmu?"(Yuuji)
"Ah, terimakasih, Yuuji-dono. Aku benar benar terkejut sekarang kau bisa memiliki kota besar dan indah seperti ini. Terlebih, sekarang kau menjadi seorang Grand Duke dan memiliki istana sendiri"(Miguel)
Bagus! Reaksinya tepat seperti yang aku pikirkan. Sekarang waktunya untuk melanjutkan pembicaraan.
"Terimakasih, Miguel-san. Maafkan aku, sepertinya kita langsung memasuki topik utama saja. Jadi... Apa yang membuatmu sampai rela datang jauh jauh kesini?"(Yuuji)
Seharusnya, ia akan meminta pertolongan karena kerajaannya memiliki sebuah masalah lagi. Tapi, kalau hanya masalah kerajaan, mengapa ia harus repot repot datang jauh kesini? Hmm... Seharusnya aku tidak usah heran, karena waktu itu Sabrinalah yang mendatangi kami.
"Etto... Sebelumnya maafkan aku Yuuji-dono, Sabrina-sama. Karena aku datang tanpa mengabarkan kalian berdua"(Miguel)
"Tidak apa apa, Miguel-san. Itu tidak perlu dipermasalahkan"(Yuuji)
Selagi kami berbicara, seorang maid membawakan kami sebuah teko yang berisi teh. Maid itu menuangkan teh itu kemasing masing cangkir kami. Setelah selesai, maid itu pergi meninggalkan ruangan.
"Silahkan dinikmati, Miguel-san"(Yuuji)
"Terimakasih, Yuuji-dono"(Miguel)
Kami mengangkat cangkir teh itu lalu meminum teh. Ini adalah sebuah kebiasaan dari dunia ini.
"Jadi, mengapa kau mau repot repot datang kemari?"(Yuuji)
"Jadi... Etto... Yuuji-dono, maafkan aku. Aku datang kesini sebagai utusan kerajaan. Aku diperintahkan untuk membawa pulang Sabrina-sama"(Miguel)
"Eh?!"(Sabrina)
"Membawa pergi?"(Yuuji)
"Iya... Maafkan aku... Tapi... Sabrina akan dinikahkan"(Miguel)
"Hah?! Apa maksudnya?!!"(Yuuji)
Aku tidak tahu kenapa ini terjadi tiba tiba. Tapi rasanya aku ingin marah setelah mendengar kalimat barusan.
"Maafkan aku, Yuuji-dono, Sabrina-sama. Aku tahu ini membuat kalian berdua terkejut. Tapi, ini adalah keputusan dari Raja. Keputusan ini tidak bisa diganggu gugat lagi"(Miguel)
"Tidak! Itu tidak bisa! Kenapa kau memintanya untuk pergi tiba tiba? Lalu, apa maksudnya dinikahkan itu?! Apa maksudnya?!!!!"(Yuuji)
"Maafkan aku. Aku tidak bisa memberi tahumu. Hal itu adalah rahasia negara"(Miguel)
"Yuuji?"(Sabrina)
Sabrina melihatku dengan tatapan sedih, dia benar benar tidak mau meninggalkanku, tapi dia juga tidak mungkin untuk menolak perintah ayahnya. Saat ini ia pasti dalam keadaan yang sangat berantakan.
Aku menatap mata Sabrina dan memegang kedua tangannya untuk meyakinkannya. Aku tahu ini berat, tapi aku harus memutuskannya.
...
....
.....
Baiklah. Huh...
"Tidak apa apa, pergilah. Aku ikhlas. Itu adalah keputusan ayahmu. Itu adalah keputusan Otou-san. Itu adalah keputusan Raja. Pasti itu adalah keputusan yang terbaik"(Yuuji)
"Tapi...."(Sabrina)
"Aku tahu... Ini terasa berat bukan? Tapi... Aku harus merelakanmu"(Yuuji)
"Baiklah... Aku... Akan... Pergi..."(Sabrina)
Setelah itu Sabrina berdiri dan berlari meninggalkan ruangan. Aku sempat melihatnya. Ia seperti ingin menangis. Tidak... Apa yang telah aku lakukan? Apa yang barusan kuperbuat?
-----------------------------------------------------------
Sabrina POV
Yuuji bodoh! Yuuji bodoh! Yuuji bodoh! Yuuji bodoh!
Mengapa ia tidak menahanku? Mengapa? MENGAPA?!
Saat ini aku berada dikamarku. Aku menangis, aku tidak mau meninggalkan dia. Aku inign bersamanya. Walaupun aku hanya pergi sebentar, aku tidak ingin meninggalkannya.
"Bodoh! Bodoh! Bodoh! Bodoh!"(Sabrina)
Aku terus mengeluarkan kekesalanku kepadanya. Aku tidak ingin pergi!
Aku harus pergi! Iya! Itu benar! Aku harus pergi!
-----------------------------------------------------------
MC POV
Sungguh, apa yang telah kulakukan?
Aku harus memperbaiki hal ini."Cih!"(Yuuji)
Aku berlari keluar, meninggalkan Miguel sendirian diruangan itu dan pergi mengejar Sabrina.
Aku berlari kekamarnya, mencarinya dikamarnya. Tapi dia tidak ada disini. Sialan! Dimana dia? Dimana?! Dimana?! Dimana?!
***
Aku mencarinya lagi, berkeliling istana. Semua ruangan telah kuperiksa satu persatu. Tapi, aku belum menemukan tanda tanda dimana ia berada.
Sial! Sial! Sial! Sial! SIALAN!!!!!
Kemana perginya Sabrina? Kemana?! Kemana?! KEMANA?!!!!!
"Sabrina!!!"(Yuuji)
-----------------------------------------------------------
Sabrina POV
Bodoh! Bodoh! Bodoh!
Aku terus berlari. Tidak peduli kemana arahnya. Aku terus berlari. Aku keluar kota, berlari menjauhi jalan setapak, dan terus hingga memasuki hutan.
Aku tetap berlari, hutan perlahan lahan berubah menjadi sebuah padang rumput. Tapi aku terus berlari. Terus! Terus! Aku akan meninggalkan semuanya!
Aku akan pergi! Aku akan pergi! Aku tidak mau menikah dengan orang selain Yuuji!
(NOTE : Arigatou yang udah baca, sorry chapter kali ini pendek. Cuma 800 kata. Ah! Ane inget satu hal. Besok sekolah! Semoga lancar ya sekolahnya^_^)
KAMU SEDANG MEMBACA
Isekai no Eiyū ni Naru [Become A Hero In Another World]
Pertualangan[On-going] Update : Sesuai mood:v Sinopsis : Kisaragi Yuuji, seorang remaja penggemar berat novel yang sedang berada diakhir masa SMA-nya. Sayangnya, hidupnya harus berakhir karena sebuah tragedi konyol. Iya, dia menjadi korban salah cabut nyawa ol...