Sensei~

10.5K 773 11
                                    





Sosoknya yang kecil tidak terlalu mencolok di antara guru guru pria yang lain, kacamata bulat yang ia kenakan juga menambah kesan kutu buku saat aku melihatnya pertama kali.

Pun sikapnya yang pendiam dan anti sosial, membuatnya menjadi kurang begitu akrab dengan guru guru yang lain. Di sekolah hanya ada segelintir guru yang mau berbicara dengannya.

Dan yang kutahu kebanyakan waktunya selalu ia habiskan di lab Biologi sekolah, entah apa yang ia lakukan di sana. Karena setiap kali melewati lab Biologi jika ingin memperpanjang buku pinjamanku di perpustakaan, siluet kecilnya tak jarang sering kulihat tengah duduk serius mengamati botol botol preparat dengan kacamata bulatnya yang sedikit merosot dari hidung bangir itu.

Dia...

Dia adalah Byun Baekhyun. Guru mata pelajaran Biologi di sekolahku.








"Angh~ Chanyeol-kun hh... motto fukaku* hh~"

"Aah, Sensei. Kenapa masih sempit shh..."

Kedua bokong berkeringat Sensei terus kucengkram hingga memerah, kejantananku dengan cepat terus terdorong keluar masuk di dalam sana.

Sensei kudengar hanya bisa meringis, entah karena kesakitan akibat tempo sodokanku yang terlalu cepat atau mungkin karena sebentar lagi ia akan cum yang ke sekian kalinya.

Kami melakukannya di lab Biologi dengan posisi yang berganti ganti. Dan kini kami tengah berdiri dengan Sensei yang membungkuk membelakangiku, kedua tangannya bertumpu pada kursi yang berdecit, menahan tubuhnya yang lemas karena terus terusan ku sodok dari belakang.

"Aaah ya disitu, Chan. Hh... tekan lagiiii ng ng nghh!"

Segera setelah kutemukan prostat Baekhyun Sensei, hentakanku di dalamnya ku dorong semakin dalam hingga menekan daging kenyal itu keras keras.

Rintihan Sensei menggema, berbaur bersama desahan nafas panasku. Hari mulai sore dan lingkungan Tokyo High School sudah jauh lebih sepi dari sebelumnya. Mungkin ada beberapa siswa yang masih ada di sekolah untuk mengikuti ekskul, tapi sangat amat jarang ada yang berjalan menuju lab Biologi di jam jam seperti ini. Jadi aku tidak terlalu khawatir jika nanti ada seseorang yang memergoki kami melakukan hal mesum di sini.

Lubrikan alami milik Baekhyun Sensei semakin keluar melumasi permukaan kejantananku. Sebetulnya aku belum sama sekali ejakulasi di dalam Sensei, karena aku memang tipe seseorang yang sulit untuk cum dengan cepat. Tapi karena mungkin Sensei adalah Omega, jadi itu adalah wajar jika lubrikan alami Sensei membanjiri lubang anal miliknya hingga menetes keluar membasahi lantai.

"Chanyeol, hh aku akan keluar! Nghh..." dan akhirnya setelah beberapa detik cairan putih dari kejantanan Sensei menyembur membasahi kursi di depannya hingga bercak bercak itu mengalir hingga ke bawah.

Baekhyun Sensei kulihat masih terus memenjamkan mata setelah pelepasannya, kedua tangan rampingnya mulai melemas dan akhirnya aku harus merubah posisi.

Aku mengangkatnya tanpa melepaskan tautan kami dan membuatnya berbaring di atas meja panjang yang sudah lama ada di lab Biologi itu. Lalu kedua kaki jenjangnya yang telanjang ku lebarkan hingga mengangkang, dan menekuk kedua kakinya.

"Sensei... kumohon bersabar hingga aku keluar ne?"

"Ngg~"

Setelah itu, kulanjutkan menghentak kejantananku di dalam lubang anal Sensei. Panas kurasakan akibat gesekan antara milikku dan lubangnya.

Jika saja saat ini Sensei sedang memasuki masa heat, mungkin knot milikku akan membengkak dan mengunci lubangnya, lalu membuahinya hingga mengandung pup kami. Rasanya tak sabar hingga waktu itu datang.

"Aaaah, Chanyeol! Tomaranai de*..."

"NEVER! Ashh!!"

Dan akhirnya pelepasanku datang. Menembak jauh ke dalam Baekhyun Sensei hingga cairan milikku meluber keluar, membasahi belahan pantat sekal miliknya yang kemerahan.










Suasana kelas 3B di Tokyo High School hari ini berjalan seperti biasa, hari selasa di jam pelajaran ketiga adalah bagian kegiatan belajar mengajar untuk Biologi. Dan aku sendiri kini tengah berkutat dengan mencatat semua bahasan yang di tulis Baekhyun Sensei di papan tulis.

Kuperhatikan semua gerak gerik guruku itu. Di mulai dari gerakan matanya yang berkedip di balik kacamata itu, tangannya yang menunjuk nunjuk ilustrasi Bakteri Diplococcus yang ia gambar di papan tulis, hingga akhirnya mataku berhenti pada bibir mungilnya yang bergerak gerak saat berbicara.

Sekelebat pikiran liarku ingin merasakan lagi ketika bibir semerah delima itu ku lumat. Namun ketika pandangan kami tidak sengaja bertemu, aku sesegera mungkin menghilangkan segala pikiran mesum itu dari otakku.

"Apa ada yang mau di tanyakan, Chanyeol-kun?"

"Ah tidak, Sensei..." aku tersenyum kikuk, dan tidak tau mengapa tanganku refleks mengarah pada tengkukku dan mengusapnya tanpa sadar.

Kulihat Baekhyun Sensei hanya menatapku, pandangannya terlihat bingung untuk beberapa saat. Namun setelahnya ia kembali terpaku pada papan tulis di depannya.

"Baik anak anak, sekarang kalian buka halaman berikutnya..."








Baekhyun Sensei. Entah sejak kapan aku tertarik padanya.

Ah kata tertarik rasanya sungguh kurang pas, aku bukan hanya tertarik padanya. Tapi aku juga menyukainya, sangat sangat hingga ingin mengklaimnya menjadi hak kepemilikan, entah sejak kapan.

Sensei itu seperti yang pernah ku katakan sebelumnya. Dia pendiam, anti sosial, tidak mencolok, dan berkacamata.

Tapi bagiku itu adalah daya pikatnya.

Sebelumnya aku sama sekali tidak pernah berpikir untuk memiliki hubungan sejauh ini bersamanya. Ya kalian tahu sendiri, dia adalah guruku. Tapi kami melakukan hal yang seharusnya di lakukan oleh sepasang suami istri.

Aku pernah bertanya padanya apakah ia menyesal melakukannya bersamaku? Dan aku tidak menyangka jika seseorang dengan kepribadian dan berpenampilan seperti Sensei bisa menjawab dengan jawaban yang tidak terduga.

Ia mengatakan jika ia sama sekali tidak menyesal, ia menyukainya dan akan terus seperti ini. Bersamaku.

Aku sedang berkutat dengan salinan di buku catatanku saat getar ponsel memecah konsetrasiku, dan ternyata ada email masuk. Segera ku rogoh saku celanaku dan kulihat siapa gerangan yang mengirimiku email pada jam pelajaran seperti ini

Nama 'Baekhyun-ie' tertera di layar ponselku, diam diam kuarahkan pandanganku kedepan kelas. Tepat ke meja guru yang kini di tempati oleh Baekhyun Sensei. Dan pandangan kami pun kembali bertemu dengan ia yang tersenyum manis padaku. Aah! Rasanya aku ingin memeluknya jika ia menatapku seperti itu.

Kubuka layar kunci di ponselku, kemudian ku tekan ikon email dan tanpa sadar menyeringai ketika membaca tulisan yang di kirim Sensei.

'Hokago watashi no basho ni kuru*'











*motto fukaku; deeper
*tomaranai de; don't stop
*hokago watashi no basho ni kuru; come to my place after school

찬백의 원샷Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang