testpack gila, pacarku apalagi

3.3K 366 11
                                    



Chanyeol mengelap keringat atau lebih tepatnya butiran-butiran keringat kecil yang sexy yang keluar dari pelipisnya.

Setelah itu ia kembali melanjutkan mencabuti rumput di pekarangan depan rumahnya.

Jika Chanyeol tidak melakukan itu, ibunya mungkin saja akan melayangkan tangannya yang lentik pada permukaan kulit telinga Chanyeol dan memutarnya seperti putaran jarum jam yang di beli kakak perempuannya saat musim semi lalu.

Matahari sudah berada tepat di punggung Chanyeol saat Baekhyun dengan heboh datang dan menggebrak pintu pagar rumahnya rusuh.

Anak manja sekaligus tetangga sebelah rumahnya, sekaligus merangkap jadi kekasihnya itu berlari menghampiri Chanyeol dengan tangan kanannya yang terlihat sedang menggenggam sesuatu.

''Chanyeol-ie. Huh, huh...''

Chanyeol menatap kekasihnya kasihan, lalu ia segera berdiri untuk mengambilkan air yang sengaja ia letakkan di meja beranda rumahnya; Jaga jaga jika saja ia kehausan jadi dia tidak perlu repot repot lagi untuk mengambil ke dapur.

Baekhyun membungkukkan badannya dengan kedua tangan berada di lutut seraya menarik nafas lelah sehabis berlarian tidak jelas.

"Minum, nih.''

Baekhyun mengambil segelas air putih dari tangan Chanyeol dengan rusuh dan barbar, kemudian meminumnya dengan cara yang sama pula, hingga menyebabkan airnya menetes hingga mengalir keluar dari sudut-sudut bibirnya.

Chanyeol segera mengelap ceceran air di mulut Baekhyun dengan kaus tangan panjang yang ia kenakan setelah Baekhyun selesai minum, kemudian mengambil gelas dari tangan kekasihnya yang isinya telah habis dan meletakkannya kembali di meja beranda rumah.

''Jadi, kenapa lagi biang rusuh?'' Tanya Chanyeol seraya kembali melanjutkan kegiatannya mencabuti rumput liar.

Melihat itu Baekhyun mengikuti Chanyeol dan bersama-sama berjongkok dengan ia yang menempatkan posisi berada tepat di samping kekasihnya.

''Aku pengen nunjukin ini...''

Tangan Baekhyun terulur di depan Chanyeol, di atasnya terdapat benda persegi panjang dengan sudut yang terdapat dua garis berwarna merah samar.

Chanyeol tidak tau dengan apa yang tengah ia liat saat ini, namun yang Chanyeol tahu Baekhyun sedang ingin memberitahu ia perihal sesuatu.

''Ini apa?''

Chanyeol memegang dan mengambil benda aneh itu dari tangan terulur Baekhyun, kemudian di perhatikannya lamat-lamat.

Siapa tahu ia bisa tahu benda yang di pegangnya ini berfungsi untuk apa.

''Aku belom pernah liat ini sebelumnya''

Chanyeol masih terus memutar-mutar benda itu dengan cermat, tapi tetap saja ia tidak tahu apa benda yang kini tengah Baekhyun tunjukan padanya.

Lalu ia kembali menyerahkan itu pada Baekhyun, tanda bahwa ia menyerah untuk menebak.

Baekhyun tersenyum riang namun tidak sampai menampakan gigi-gigi rapihnya yang diam-diam Chanyeol anggap lucu, ia berdeham untuk memperjelas suaranya agar tidak terdengar serak.






''By the way itu testpack, Chanyeol-ie...''

Chanyeol membulatkan kedua matanya yang sebenarnya memang sudah bulat, tapi kali ini ia benar-benar membulatkan matanya tanda jika ia terkejut.

Kemudian ia menatap Baekhyun dengan tatapan meminta penjelasan, Chanyeol tidak begitu bodoh untuk tidak mengetahui testpack itu apa fungsinya. Alat itu untuk mengetes kehamilan, kan? Karena dulu Ibunya pernah memakai itu saat telat datang bulan ketika Chanyeol masih duduk di sekolah dasar.

Saat itu ia senang sekali, karena ia pikir sebentar lagi ia akan mendapatkan adik baru yang di idam idamkannya sejak lama. Namun sayang itu semua hanya angan angan, karena saat ibunya mendapatkan hasil tesnya, satu garis merah yang muncul, menandakan ibunya memang tidak sedang mengandung anggota keluarga baru.

Membuat Chanyeol merasakan murung untuk beberapa waktu.







Selama kurang lebih satu bulan dua puluh lima hari, ngomong-ngomong Chanyeol selalu menghitungnya.

Ia tidak pernah melakukan suatu hal yang dapat menyebabkan Baekhyun mengandung anaknya, ia hanya beberapa kali atau sering kali hingga tidak dapat dihitung lagi bercumbu dengan Baekhyun, itu pun tidak sampai menyentuh bagian sensitif milik masing-masing.

Bagaimanapun ia ingin menikahi Baekhyun dulu, barulah membuat anak, fikirnya.




Dengan jantung yang berpacu dua kali lipat dari biasanya, Chanyeol memejamkan matanya sejenak dan menarik nafasnya dalam.

Bersiap-siap untuk meminta kejelasan dari kekasih imutnya

''K-kamu, hamil, Hon? tapi aku, maksudnya kita gak pernah ngelakuin..."

"Huwahahahaha... Hahahaha~''

Baekhyun tertawa keras melihat Chanyeol yang terlihat bodoh dengan mulutnya yang terbuka dan matanya yang seperti orang kebingungan, Chanyeol mengernyit bingung dengan kelakuan kekasihnya yang tampak aneh namun sayangnya sangat ia cintai.

''Apanya yang lucu?''

"Udah pasti lucu huwahahaha, kamu hahahah... Siapa yang bilang aku hamil, hahaha!"

"Trus ini artinya apa?" Seraya merebut testpack di tangan Baekhyun dan menunjukkannya tepat di wajah imut kekasihnya yang terus tertawa.

''Aku cuma mau ngasih tau kalo Neko hamil Chanyeol-ie sayang! Neko kita hamil. Goyangi yang ngelakuinnya."






Seketika perempatan imajiner muncul di pelipis sexy Chanyeol.

Ingatkan ia untuk segera mencium Baekhyun setelah ini, karena tidak mungkin dia menganiaya orang terkasihnya, meskipun kelakuan macam orang gila.

Mimpi apa Chanyeol semalam? Jika kekasihnya yang rusuh akan berubah menjadi kekasihnya yang gila.

Baekhyun kembali tertawa rusuh saat melihat Chanyeol membuang testpack dan mengelap tangannya pada baju yang ia pakai sama rusuhnya dengan tawa Baekhyun yang semakin keras.

Kenapa ia tidak ingat dari tadi bahwa jika ingin mengetes kehamilan kita harus menggunakan air seni si pengguna, Chanyeol sih tidak masalah jika itu air seni Baekhyun.

Tapi ini adalah milik Neko, kucing betina Baekhyun yang berusia sepuluh bulan lebih.

Yaaks, menjijikan!
















(Sumpah demi Tuhan, gue gak tau apa testpack berlaku juga buat kucing, wkwkwk. Anggap aja bisa, ya!)

Btw Neko dan Goyangi itu beneran nama kucing gue yang sayangnya udah jadi almarhum sekarang. Huhuhu sedih

찬백의 원샷Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang