Implisit

5.7K 427 2
                                    




Chanyeol menarik bahu Baekhyun dan menjatuhkan tubuh mereka di kasur, kemudian mengungkungnya dengan tatapan tajam.

Ia mulai mengendus dan menghirup feromon si submisif mulai dari tulang selangka hingga bagian telinga dengan perlahan.

Chanyeol terus menghirup aroma stroberi dan maple yang menguar dari balik cuping telinga Baekhyun dengan hasrat yang melambung tinggi

Lalu sesekali menciumi dan menjilatnya seduktif.

Baekhyun menggeliat, merasa tak nyaman karena panas yang saat ini tengah ia rasakan.

Ia ingin menyudahi semua stimulasi yang di berikan Chanyeol pada tiap titik sensitif di tubuhnya.

Tapi yang ia rasakan kini adalah tubuhnya seolah tak ingin berhenti dan seperti berkhianat.

Tubuhnya menikmati semua itu, dan ingin terus seperti ini sampai fajar, sampai mereka berdua berada pada titik akhir.

Setelah puas dengan cuping telinga si mungil, Chanyeol menelusuri rahang dan pipi Baekhyun.

Sambil terus ia jilati hingga Chanyeol terpaku dan berhenti di belah ranum milik si submisif.

Tanpa bicara ia segera meraup dan bermain dengan bibir kemerahan itu semangat, seperti dilanda cemas jika saja nanti ia tidak akan pernah bisa merasakannya lagi.

Ia melumat, mengulum, menggigit dan menjilat seluruh permukaan ranum Baekhyun lembut.

Si mungil terengah-engah, lalu ia membuka kedua netra sayu itu perlahan.

Gerakannya kaku saat pelan-pelan kedua lengannya meraih tengkuk dan pindah mengelus kedua rahang tegas sang dominan.

Baekhyun bukan seseorang yang pro dalam urusan memuaskan. Jadi saat ini yang bisa ia lakukan adalah pasrah akan seluruh jiwa dan raganya,

Untuk ia berikan pada Park Chanyeol, dan kemudian mengikuti alur yang telah di buat.

Kini keduanya polos, penuh peluh, dan tentunya dengan nafsu yang menguasai.

Chanyeol bergerak dengan ritme yang tidak dapat di bilang pelan, alhasil membuat bunyi decitan pada alas tempat mereka menyatu menjadi instrumen musik pengiring aktifitas malam ini.

Baekhyun memejamkan matanya erat, tangannya pun tak pernah lepas meremas selimut di samping tubuhnya.

Ia tengah menahan gejolak dan sesuatu yang sebentar lagi datang.

Chanyeol terus saja menggerakan pinggulnya tanpa lelah. Mendorong dan menarik, kemudian ia dorong lagi lebih dalam, membuat Baekhyun yang berada tepat di bawahnya memekik pelan.

Ia terengah-engah. Sebentar lagi mungkin mereka akan menuju pelepasan yang ke sekian kalinya.

Kemudian Baekhyun meraih bahu Chanyeol dan meremasnya dengan kuat.

Chanyeol terus menggeram, lalu menekan ereksinya sampai ia merasakan aliran dari bawah sana.

Baekhyun pun merasa penuh di bawah sana, rasa lengket dan hangat ini menjadi yang ke sekian kalinya ia rasakan.

Mereka berdua terdiam untuk beberapa saat, rasa lelah dan lega datang bersamaan.

Lalu Chanyeol mengecup kening Baekhyun pelan, padangannya tak pernah lepas menatap iris karamel yang menjadi favoritnya itu.

Baekhyun tersenyum kecil, tangan lentiknya lalu mengelus rahang Chanyeol dan merasakan bulu-bulu halus yang mulai tumbuh di sekitar rahang dan dagu Chanyeol.



"Good night, love..."


찬백의 원샷Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang