Smut

4.2K 358 54
                                    

Kusarankan bacanya sambil play lagu ini;

Kusarankan bacanya sambil play lagu ini;

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.














Semilir angin berhembus melalui celah celah jendela kayu yang terbuka sedikit, menghasilkan kibasan pada kain gorden yang melambai malu malu. Hingga menerpa kulit mulus tanpa sandang yang menutupi tubuh molek itu.

Padahal malam ini udara terasa sangat dingin, karena di luar memang sedang turun salju. Dan saking dinginnya, terasa jika hawa dingin yang berhembus bisa saja menusuk hingga tulang.

Tapi entah mengapa hawa hawa panas malah terasa lebih dominan pada kamar temaram itu kini.

Akibatnya membuat tubuh tubuh yang kini tengah bergumul di atas kasur itu berkeringat hingga membuatnya tampak semakin berkilau karena tertimpa bias bias cahaya lilin yang sengaja di tempel pada seluruh permukaan dinding kamar.










Becky mengerang di bawah pria berotot yang mengungkungnya dalam buaian. Membuat sepasang tanduk milik si besar pun jadi ikut memanjang setelah mendengar erangan frustasinya.

Tanduk itu di lingkupi kobaran api kemerahan yang mengelilingi tiap lekukannya.





Lidah pria itu terus bermain dengan telinga kemerahan si mungil, menghantarkan hembusan nafas hangat yang semakin memicu gairah dan desakan dari bawah sana.

Sedangkan miliknya yang berurat panjang sedari tadi masihlah terus bermain dengan gua panas Becky yang terus mengeluarkan lelehan cairan kental yang sedikit keruh.

"Hahh... Richard, hh..." Nafas dan desah saling bersahutan. Pertanda jika ia, yaitu si mungil. Menikmati tiap laju dan pergerakan yang di lakukan oleh si dominan.

Kungkungan pria si pemilik nama Richard semakin mengerat, kedua lengan berototnya yang mengkilap akibat keringat juga tanpa sadar kian mencengkram pinggang sempit Becky.

Alhasil membuat si mungil sedikit meringis kecil karena merasa kesakitan.

"Maaf..." Richard melumat kembali ranum memabukan milik Becky perlahan, seraya menarik ulur kejantanannya yang masih setia bermain di dalam sana.

Si mungil lalu berinisiatif untuk melebarkan mulutnya agar tautan lidah keduanya menjadi lebih intens, membuat desah nafas panas dan saliva keduanya saling bertukar hingga mengalir membasahi dagu dan sekitar pipi masing masing.

Richard mengalihkan cengkraman tangannya dari pinggang Becky menuju kejantanan si mungil, lalu ia memainkan ujung lubangnya yang memang sudah licin karena precum menggunakan jari telunjuk dan ibu jarinya bersamaan.

Ia melakukan gerakan mencubit dan menarik di ujung lubangnya, sehingga membuat tubuh Becky yang sedari tadi bergerak menahan nikmat jadi semakin mengelinjang. Hingga akhirnya Becky mendapatkan ejakulasi yang memang sudah ia dapatkan ke sekian kalinya.

"Angh! Richard!" Erangan Becky bersambut bersamaan dengan cairan kental yang menyembur dari kejantanannya hingga membuat basah dan lengket seluruh perut rata miliknya, dan juga perut berotot milik Richard.

Melihat itu, si besar hanya tersenyum kecil dan melanjutkan kegiatannya di dalam tubuh Becky. Tanpa memberi jeda waktu untuk si mungil beristirahat sebentar saja karena baru mendapatkan ejakulasinya.

"Ngh, ngh, ngh... hh..."

Tubuh keduanya bergerak beriringan. Richard semakin menghentak kuat lubang anal si mungil tanpa henti, seolah seperti ia tidak memiliki kesempatan lagi untuk menyetubuhi Becky di kemudian hari.

Becky hanya bisa memejamkan kedua sipitnya di bawah kungkungan Richard. Kedua tangannya sudah tergolek di samping kepalanya tak berdaya. Ia sudah tidak bisa menumpu badannya pada bahu berotot si besar karena saking lemasnya ia saat ini.

Richard masih terus menghentak.

Tarik, dorong. Tarik, dorong. Seperti itu terus dengan tempo yang tidak bisa di katakan lambat.

"Argh!" Richard mengerang saat cum sudah di ujung kepala kejantanannya. Mungkin hanya dengan satu hentakan lagi di lubang anal Becky, Richard dapat menjemput pelepasan pertamanya.

"Rich, angh... terus!" Becky seperti tahu jika pasangannya sebentar lagi akan segera mendapat ejakulasinya. Maka dari itu, ia lalu mengumpulkan seluruh kekuatannya yang tersisa demi membantu pelepasan Richard.

Yaitu dengan ia mengeratkan otot rektumnya sekuat tenaga hingga kejantanan si besar seperti di peras, dan membuat lubangnya menjadi semakin sempit. Walhasil membuat gesekan antara dinding rektumnya dan kejantanan milik Richard menjadi semakin terasa nikmat.









Satu kali hentakan yang di lakukan Richard akhirnya menghasilkan ejakulasi.

Semburan sperma hangat yang tidak bisa di katakan sedikit itu menyembur masuk pada sisi terdalam lubang anal Becky. Sehingga membuat tubuh si mungil kembali mengelinjang akibat merasakan sensasi hangat yang aneh pada bagian bawah tubuhnya.

"Hh... ngh, Richard..." Desah nafas Becky dan Richard menerpa wajah mereka masing masing. Kedua lengan Becky menarik tengkuk Richard pelan hingga membuat wajah keduanya jadi lebih intim dari sebelumnya.

Kecupan kupu kupu Becky hadiahi pada semua bagian wajah si besar. Mulai dari dahi, pelipis, mata, kedua rahang, hidung dan kemudian berhenti lama pada bibir tebal yang membuatnya selalu merasa di mabuk asmara.

"Terima kasih untuk semuanya, aku mencintaimu..." Richard menatap kedua sipit Becky setelah mengatakan kalimat yang membuat jantung si mungil kembali berdetak tak beraturan.

"Aku juga mencintaimu, Rich." Lalu, setelahnya ia lumat bibir tipis itu penuh gairah. Hingga di mana seluruh tubuhnya melebur dan hilang bersamaan dengan hembusan angin malam.







Meninggalkan si mungil yang hanya bisa menghela nafasnya pelan guna menghilangkan rasa sesak di dadanya karena baru saja di tinggal sang pujaan hati.


Kemudian, Becky memilih untuk memejamkan matanya lagi. Seraya menarik selimut kusut di pinggir kasurnya hingga menutupi seluruh tubuh polosnya, agar dapat kembali melanjutkan bunga tidurnya yang sempat terhenti tadi.







"Selamat malam, Rich..."

























Hayo tebak Richard itu
makhluk apa? Wkwkwk

찬백의 원샷Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang