Puasa Pertama Keluarga Park

7.5K 563 32
                                    

Semi-baku











Walaupun Jackson baru empat tahun, tapi tadi pas sahur hari pertama dia bilang padaku jika ingin ikut puasa hari ini. Tentu aku senang, sangat senang. Begitu pula dengan Daddy nya.

Tapi aku ragu apakah dia kuat nanti, Chanyeol bilang jika kita harus mulai membiasakan pada Jackson untuk belajar sesuatu dari kecil, dan lagi tidak di sangka sangka jika Jackson duluan yang meminta ingin ikut puasa.

Sebenarnya aku juga masih kaget kok bisa anak pertama kami ini punya pemikiran yang dewasa, ya aku heran saja pada anakku.

Di umurnya yang baru menginjak empat tahun bulan september kemarin, saat mau menyuap sup brokoli di sendoknya datang datang dia meminta ingin ikut puasa. Ku kira dengan dia ikut sahur itu hanya untuk lucu lucuan saja, tapi wah ternyata pemikiran anakku memang tidak terduga.








Setelah subuh, Chanyeol dan Jackson memutuskan untuk kembali tidur. Aku sendiri sih harus sibuk berperang dengan pakaian kotor kami bertiga, memilah milah pakaian berwarna dan memisahkannya dengan yang berwarna putih. Setelah itu baru di cuci di mesin cuci.

Selagi menunggu cucian di giling, aku berinisiatif untuk pergi ke depan rumah. Siapa tau pagi pagi begini sudah ada tukang sayur yang mangkal di depan gerbang kompleks perum.

Tidak lupa sebelumnya mengendap endap ke kamar takut menganggu suami dan anakku tidur, lalu mengambil dompet di meja nakas kamar.

Biasanya sih sekitar jam tujuh atau setengah delapan, tukang sayur yang biasa mangkal itu; kami penghuni kompleks biasanya memanggilnya mang Jongdae, sudah siap sedia bersama gerobak sayur kesayangan di gerbang. Sambil teriak "Yur sayuuuuuur~"

Dan otomatis ibu ibu atau carrier bersuami sepertiku merasa terpanggil dan satu persatu keluar rumah untuk membeli sayur di mang Jongdae.

Sekarang sih sebenarnya masih jam tujuh, tapi siapa tau saja mang Jongdae sudah datang. Jadi setelah menutup pintu pagar rumah, aku bergegas berjalan ke gerbang kompleks. Dan benar saja, setelah dekat dengan gerbang, mang Jongdae ternyata sudah standby dengan gerobak dan beberapa orang pembeli yang ku lihat sedang memilih dan memilah sayuran.

"Eh, Baekhyun! Belanja juga pagi pagi..."

"Iya ni bu, kan buat nanti buka puasa pertama. Chanyeol maunya di masakin tumis jamur, kebetulan di rumah jamurnya abis hehe~"

Sebenarnya aku tidak terlalu sering mengobrol dengan ibu ibu kompleks. Biasanya aku hanya bergaul dengan para carrier seperti kak Luhan; istrinya adik sepupuku Sehun, kebetulan mereka juga tinggal di kompleks ini. Lalu ada juga kak Junmyeon; istrinya ketua RT di kompleks, pak Kris. Dan satu lagi itu ya adik iparku, Kyungsoo. Tapi dia tidak tinggal di sini, dia harus ikut suaminya Jongin tinggal di Jepang.

"Ohiya mang, jamur merangnya ada nggak?"

"Oh ada nih, dek Baekhyun. Masih baru lagi." sambil merapihkan cabai merah bungkusan, kulihat mang Jongdae mengambil plastik putih yang berisi jamur di dekat tumpukan sayur untuk sup dan capchay.

"Berapa ini mang sebungkus?"

"Oh tiga ribu aja..."

Setelah selesai belanja aku langsung mengambil uang di dompet, tidak lupa menghitung dulu total belanjaan yang harus di bayar. Tidak banyak sih, aku hanya membeli jamur, bumbu dapur seperti cabai bawang dan juga beberapa butir telur. Karena Jackson sangat hobi makan telur, dan sekali makan dia bisa habis dua, haha anakku memang gembul.

찬백의 원샷Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang