意外

3.1K 359 5
                                    

Tokyo, October 24, 2019.









Baekhyun berpikir dengan amat sangat serius, sampai-sampai ia jadi mengabaikan kekasih titannya; Chanyeol, yang sejak lima belas menit yang lalu berada didepannya.

Menatapi Baekhyun sedari tadi dan menunggunya untuk segera berbicara.

Baekhyun mengedipkan mata beberapa kali, lalu ia menoleh pada Chanyeol yang duduk di meja tepat di depannya. Chanyeol hanya tersenyum kecil, lalu kemudian Baekhyun merasakan jika telapak tangan besar milik kekasihnya itu mengelus lembut pipinya yang berisi.


Dengan situasi seperti sekarang ini, sebenarnya Baekhyun masih ragu untuk mengatakannya pada Chanyeol, Baekhyun merasa jika belum saatnya untuk ia mengatakannya.

Ia hanya takut jika Chanyeol tidak bisa menerima ini semua, dan mungkin saja kekasihnya itu nanti akan melakukan hal yang tak diinginkan Baekhyun seumur hidup.

Misalnya dengan meninggalkannya atau memutuskan hubungan yang telah lama mereka jalin.


Namun hati kecil Baekhyun mengatakan jika ia harus segera mengatakannya pada Chanyeol, karena ini adalah tentang perasaan Baekhyun dan masa depan mereka. Tapi, kembali ke permasalahan awal, Baekhyun tetaplah merasakan keraguan. Sekali lagi, ia takut dengan semua konsekuensi yang akan ia hadapi nanti.

Memutuskan untuk mengatakannya saja sulit, apalagi menggerakan mulutnya untuk berbicara saat ini. Rasanya Baekhyun ingin berteriak, ia tidak punya keberanian hanya untuk berterus terang kepada kekasihnya.

Padahal kemarin ia sudah yakin dengan apa yang akan ia katakan, Baekhyun bahkan sampai harus latihan berbicara di dalam kamarnya hingga larut malam.












"Chan..." Baekhyun menundukan kepalanya, bersiap-siap jika saja Chanyeol terkejut setelah mendengar ucapannya, maka Baekhyun tidak akan langsung melihat ekspresi wajah Chanyeol.

"Liat mata orang yang di ajak ngomong, Yang..." Chanyeol menarik dagu Baekhyun pelan.

"Tapi janji jangan marah?" Baekhyun mengerucutkan bibirnya, dan di balas Chanyeol seraya tersenyum kecil. Lalu dengan gemas ia menarik bibir Baekhyun pelan, kemudian mengangguk guna memastikan Baekhyun jika ia tidak akan marah dengan ucapan kekasihnya.

"Jadi..." Baekhyun menarik nafas dalam, lalu melihat kearah Chanyeol ragu.

"Jadi..." Baekhyun memejamkan mata erat dan terdiam sebentar kemudian menarik nafas lagi.

"Begini,"


"... i'm, i'm pregnant..." Awalnya Chanyeol terlihat biasa saja saat pertama kali mendengar ucapan Baekhyun, namun tak lama ia jadi seperti tersadar dan tiba-tiba kelopak matanya jadi membesar dua kali lipat.

Ia hanya bisa menatap wajah Baekhyun dalam diam, mungkin Chanyeol merasa terkejut dengan apa yang baru saja si mungil ucapkan.

Terkejut karena kabar kehamilan Baekhyun, sekaligus merasa senang dengan apa yang kekasihnya itu katakan.



Chanyeol mengguncang pelan bahu sempit Baekhyun beberapa kali dengan wajah bersemangat di sertai mata yang memancarkan kebahagiaan.

Ia tidak menyangka bila kekasihnya kini tengah mengandung buah hati mereka.

Pokoknya Chanyeol berjanji, setelah ini ia akan segera berkunjung kerumah orang tua Baekhyun. Ia akan membawa kekasih mungilnya itu terbang ke Korea untuk menikahinya secepat mungkin.


"Aku bakal jadi Daddy?"

"Uhm, ya..." Baekhyun mengernyit seraya menggangguk pelan, dan di balas dengan Chanyeol yang semakin melebarkan senyumannya seraya memeluk Baekhyun erat.




"Aku seneng banget! I love you, Byun Baekhyun! aku- mpph..." Baekhyun membungkam mulut Chanyeol dengan bibirnya dan menyuruh Chanyeol untuk segera berhenti mengoceh.

"Stop! Jangan ngerocos terus. I trust you..."

"Uh, okey okey. Tapi aku lagi super seneng sekarang! Soalnya di perut Baekhyun-ie ada bayi kita, hehehehe..."

Chanyeol kembali mendekap erat Baekhyun, saat ini keadaan kelas memang sedang sepi karena jam kosong. Jadi dengan bebas Chanyeol dapat memeluk Baekhyun sepuasnya, ia bahkan terus mengecupi kening Baekhyun berkali-kali.




Chanyeol tidak menyangka jika tuhan baik sekali padanya, dan mengabulkan doanya lebih cepat dari yang diperkirakan.

Sebenarnya setelah Chanyeol berbicara kepada orang tuanya bahwa mereka tengah menjalin hubungan asmara; Baekhyun pun memberitahu kedua orang tuanya di Korea melalui telepon.

Chanyeol mengatakan bahwa ia telah merencanakan pernikahan dengan Baekhyun.

Namun kedua orang tua Chanyeol dan Baekhyun sepakat mengatakan jika mereka dapat melangsungkan pernikahan setelah keduanya lulus dari Toudai* dan Chanyeol juga sudah mendapat pekerjaan tetap.

Tapi sepertinya tuhan berkehendak lain dan membuat Baekhyun mengandung saat ini, itu berarti bahwa Chanyeol harus segera menikahinya, kan?






"So, would you be mine, Honey?" Chanyeol melonggarkan pelukannya pada Baekhyun dan menatap Baekhyun.

"Hnn..." gumam Baekhyun.

lalu mengangguk kecil tanda ia setuju.



"Kenapa cuma hnn? Nyebelin..." Chanyeol mencebikkan bibirnya dan terdiam dengan wajahnya yang ditekuk kesal. Baekhyun tertawa melihat ekspresi konyol yang dibuat Chanyeol, lalu ia menjitak dahi kekasihnya itu gemas.

"I would, idiot..."

"By the way, sebentar lagi Baekhyun-ie bakal jadi Park Baekhyun!"

"Terserah..."














Toudai; Tokyo University

찬백의 원샷Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang