06 - Kesel

4.6K 510 38
                                    

"Wuuuaaah..." Hasna memutar kepalanya, takjub melihat areal kampus di pesantren tempat Yusuf menimba ilmu, saat Yusuf mencari tempat parkir ternyaman di areal parkir. Ia sempat melirik Hasna yang tampak terkagum-kagum pada desain eksterior kampusnya.

Setelah mobil terparkir sempurna, ia langsung turun dan menutup pintu mobil.

"Tunggu di sini!" pintanya tanpa menoleh ke arah Hasna yang berniat untuk membuka pintu mobilnya. Belum sempat Hasna menjawab permintaannya, Yusuf sudah langsung pergi menuju bangunan-bangunan yang menjulang tinggi di depannya.

"Idih, ngapain bawa aku kalau hanya dibuat jadi penunggu mobil?"

Hasna mengarahkan kepalanya pada Yusuf yang sudah berjalan menjauh. Dengan mulut yang masih manyun, ia menoleh ke jok belakang. Tampak salma yang tengah tertidur pulas dengan maenan boneka di tangannya. Rasa kesalnya berangsur hilang saat melihat wajah polos itu.

"Apa karena ini, dia gak ngebolehin aku turun?" lirihnya sambil tersenyum.

"Perhatian juga dia ternyata!" gumamnya lagi sambil mengeluarkan handphonenya.

Jarinya bergerak ke arah kamera, lalu dengan sengaja mengambil gambar dashboard mobil Yusuf. Setelah mengeditnya sebentar, ia lalu mempostingnya pada status whatsapp-nya. Dengan caption, menikmati hal yang membosankan, menunggu.

Tak butuh waktu berapa lama, sebuah pesan masuk padanya dari Amar yang tengah mengomentari statusnya.

'Kasiaaan, emang lg dimana?'

Amar yang tidak tahu Hasna pergi kemana karena tadi dia harus meeting sama kliennya, terlihat begitu ingin tahu.

Sama sepupu Kak Amar yang kayak batu 😩

Terlihat Amar tengah mengetik, Hasna menunggunya dengan sabar. Paling tidak rasa bosannya sedikit terobati dengan adanya chat dari Amar.

😂😂😂
'Sepupu kamu juga tuh. Ngapain ikut Yusuf?'
'Mending ikut Kak Amar tadi, ke kafe'

Hasna tersenyum sarkastis. Tak percaya.

"Idih, boongnya kebangetan! Mana Ada kafe buka sepagi itu?" lirihnya sambil terus mengetikkan balasan untuk Amar.

Gak ah,
Kan Kak Amar suka bohong
Nanti malah ditinggal lagi akunya 😥😥

Lagi-lagi Hasna hanya mendapat balasan emot tertawa dari Amar. Hasna meraba saku bajunya, karena teringat surat yang hendak ia berikan pada Yusuf tadi. Ia kembali membuka dan membaca suratnya dengan hati-hati.

Untuk Kak Yusuf;

Assalamu'alaikum Kak..
Pertama, Hasna mau minta maaf, mungkin kehadiran surat Hasna ini mengganggu Kak Yusuf. Tapi, kalau Kak yusuf sempat untuk membaca, tolong di baca sampai selesai ya.

Hasna tiba-tiba saja pingin kenal Kak Yusuf lebih dekat lagi. Belajar agama sama Kak Yusuf yang katanya udah belasan tahun di pesantren. Pasti ilmu agamanya udah mantap. Tapi, gak tau kenapa, tiap deket Kak Yusuf, rasanya tiba-tiba pertanyaan-pertanyaan Hasna hilang. Hehe...

Batewe, Kak Yusuf sudah punya cewek kah?

Kalau belum, boleh tau kriterianya gak? Siapa tau, Hasna bisa carikan buat Kak Yusuf. atau mungkin, malah Hasna yang cocok? Haha...

Pinginnya sih, ngasih puisi. Tapi Hasna gak bisa puisi. Yang bisa malah pantun. Kalau Kak Yusuf bisa puisi gak sih? Temen-temen Hasna di pondok, sering dapat kiriman puisi dari cowoknya. Romantis.

Oya, terakhir, Hasna cuma mau nitip salam buat hati Kak Yusuf. Siapa tau bisa jadi pertimbangan. Kalau sepertinya, Hasna siap buat nikah muda. Hihi...

Rahasia [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang