Assalamualaikum..
Jangan lupa klik bintangnya dulu..
Hehe..
Sekali lagi mohon maaf, Ucup harus selalu slow up ya ...
Fokusnya bener2 terbagi ..
Ya sudahlah.. Mari kita nikmati yang ini dulu..
Sebuah telpon masuk dari Aditya ke ponsel Hasna. Hasna yang baru saja selesai melaksanakan sholat dhuhur, bergegas menuju meja belajarnya tanpa melepas mukenanya. Ia pikir telepon itu dari Yusuf, karena tadi dia masih belum sempat mengabarinya.
"Assalamu'alaikum, Hasna? Ini aku, Adit." Suara di seberang.
"Aku sudah tau, nama kamu kan aku save."
Terdengar tawa dari seberang.
"Kamu apa kabar?"
"Baik, Alhamdulillah."
"Oya, jadi ngelanjutin di mana?"
"Mungkin di tempat kamu."
"Bagus dong, nanti bisa sekalian jalan bareng."
"Kayaknya, aku di asrama deh."
"Lah, kenapa tidak kos aja? Di sekitar pesantren juga banyak kos untuk wanita kok."
"Bedanya apa sama di asrama?"
"Ya bedalah, kalau kamu di pesantren, ya di pesantren, gak bisa pegang handpone, kalau di kos, ya masih bebas seperti biasanya kita di rumah."
"Waduh, aku tanya keluarga dulu deh kalau gitu. Oya, cerita dong, di kampus kegiatan ekstranya apa aja?"
*****
Yusuf mondar mandir di halaman belakang. Berdiri di samping gazebo kesayangan eyangnya. Ia tampak sibuk dengan ponselnya. Wajahnya juga tak nampak bahagia. Pasalnya nomor Hasna yang ia panggil selalu bernada sibuk.
Ia masih menunggu hingga sepuluh menit, tapi masih saja tersambung dengan nada sibuk.
"Sebenernya dia ngobrol sama siapa sih?" sungut Yusuf.
*****
Hasna terlonjak kaget saat ponsel yang baru saja ia matikan tiba-tiba berdering kembali. Berdebar, ia membaca nama yang tertera di sana. Kak Yusuf.
"Assalamu'alaikum!" suara di seberang sangat berbeda dengan Aditya yang terdengar sangat ramah.
"Wa'alaikumsalam warohmah, Hasna baru aja mau ngasih kabar, kalau Hasna sudah sampe."
"Teleponnya sibuk terus, emang lagi telponan?"
"Iya."
"Sama siapa?"
"Aditya, nanyain jadi enggaknya Hasna ..."
TIIITTelepon terputus. Hasna menekan tombol ponselnya, mengulang kembali panggilannya. Namun yang dipanggil tak kunjung menjawab lagi.
Yusuf hanya memandang ponselnya yang berdering. Wajah kesalnya benar-benar tak bisa ditutupi sekarang. Bacaan istighfar sudah berulang kali ia ucap, namun tetap saja tak bisa menenangkan hatinya.
Ia bergegas mengambil wudhu untuk melaksanakan sholat dhuhur. Berharap, kondisi hatinya bisa jauh lebih tenang.
****
Tanggal pernikahan Yusuf dan Hasna sudah di tentukan. Seminggu sebelum Hasna mendaftar di pesantren Yusuf.
Formulir yang diberi Yusuf sudah Hasna isi, lengkap dengan persyaratannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rahasia [Terbit]
RomanceRasa yang dimiliki Hasna Mutia untuk Kakak Sepupunya Yusuf Muhammad, ternyata tak mendapat balasan seperti yang dia inginkan. Walau itu hanyalah presepsi yang dia simpulkan sendiri setelah melihat sikap Yusuf yang terkesan menghindarinya. Hingga per...