49 - Hati yang dijaga

2.9K 433 42
                                    

Sudah Al-Kahfian belum?
💚💚💚💚

---------------------------------

Sholat hajat dua rakaat baru saja selesai Hasna kerjakan. Surat Al-Mulk di penutup malamnya juga tak pernah ketinggalan. Ismi sudah terlelap dalam tidurnya.

Perlahan, ia beranjak menuju lemari bukunya. Mengambil buku yang dimaksud Yusuf tadi. Senyumnya merekah.

Setelah kembali ke tempat tidurnya di sisi Ismi. Hasna pun mulai membuka perlahan lembar demi lembar dari buku tersebut. Menyusun setiap kata berstabillo di sebuah lembaran lain yang sudah ia siapkan sebelumnya.

Matanya mengerjap-ngerjap tak percaya setelah selesai merangkai kata itu. Senyumnya makin lebar. Sesekali pandangannya beredar ke sekeliling. Khawatir ada teman-temannya yang mengetahui tingkahnya.

Kali ini ia beralih pada diary pemberian Amar. Mengumpulkan kertas hasil rangkaian katanya dengan surat dari Yusuf tadi. JANGAN LANGSUNG PERCAYA PADA CERITA ORANG. SELAMA BUKAN AKU YANG MENGATAKANNYA, ARTINYA KABAR ITU TIDAK BENAR.

Hasna melanjutkan untuk menulis surat untuk Aditya. Sebuah pulpen berwarna biru ia ambil dari kotak pensilnya. Sebenarnya ia kurang nyaman jika harus mengembalikan barang pemberian orang. Hanya saja, statusnya sebagai istri dari Yusuf membuatnya ingin menjaga perasaan Yusuf seutuhnya.

Ia ingin hubungannya dengan Yusuf benar-benar tidak ada yang namanya orang ketiga. Baik dari dirinya, maupun dari Yusuf. Jika dia yang mendapati Yusuf menyimpan barang dari gadis lain, dia pun pasti akan merasa cemburu dan sakit hati.

Apalagi, Aditya bukan orang yang bisa Yusuf anggap biasa saja dalam hubungan mereka. Aditya adalah pria bertalenta yang cukup mampu untuk membuat Hasna berpaling lagi padanya.

Assalamu'alaikum, Aditya ...

Tidak perlu kamu bertanya, bagaimana bahagiaku mendapatkan bunga yang memang sudah sejak lama aku inginkan. Aku sudah mengambilnya sebagian. Cukup untuk kusimpan dalam sebuah buku kenangan.

Maaf, aku tak bisa menerima seutuhnya bunga ini. Karena bagiku, terlalu berharga untuk menyimpannya sendiri. Kamu bisa membaginya pada seseorang yang lebih berhak untuk menyimpannya nanti.

Aditya ...

Ada satu hal yang perlu kamu tahu. Ada sebuah hati yang kini tengah ku jaga. Ada perasaan yang kini juga tengah ku peluk. Aku tak ingin ia tersakiti, hanya karena cerita yang masih tersisa dari masa lalu.

Aku tahu, kamu pasti sudah tahu cerita tentang perasaanku dahulu. Karena hal itu sudah bukan rahasia lagi di sekolah. Tapi, kita bisa anggap cerita itu sudah usai.

Terima kasih atas semuanya. Perhatianmu, dan juga pemberianmu. Sungguh, takkan pernah kulupakan sampai kapanpun. Semoga kita tetap bisa berteman dan bersilaturrahmi sebagai teman baik.

Wassalam,

Hasna.

****

Minggu pagi di Pondok Pesantren Nurul Ulum adalah hari yang sangat sibuk bagi para mahasiswa. Pasalnya hari minggu itu adalah hari di mana dosen-dosen yang berdomisili dari luar kota bisa meluangkan waktunya untuk memberi kuliah. Istilah keren yang biasa ditemui adalah dosen terbang.

Pada saat itu, para mahasiswa kebanyakan tidak akan bisa bersantai. Jadwal kuliah jadi lebih padat, karena dosen-dosen itu kadang merapel jam kuliahnya hanya karena mereka baru bisa mengisi kuliah setiap dua minggu sekali. Beberapa diantaranya bahkan ada yang memberi setumpuk tugas yang harus diselesaikan dan dikumpulkan pada pertemuan berikutnya.

Rahasia [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang