08 - POV Yusuf 1

4.8K 484 33
                                    

Assalamu'alaikum..
Selamat membaca nggeh
Dan semoga suka🤗🤗

Yusuf sesekali melirik Hasna yang sudah sibuk dengan gawainya, bahkan tak segan mengurai senyum tanpa melepaskan pandangannya dari ponsel. Yusuf berdecak sambil membuang mukanya. Pikirannya dipenuhi oleh laki-laki bernama Aditya tadi.

Ingin sekali dia bertanya, siapa sebenarnya Aditya itu. Hanya saja, otaknya kembali pada kewarasannya bahwa urusan pribadi Hasna bukanlah sesuatu yang bisa ia masuki seenaknya.

Perasaan tadi dia berusaha banget buat dapetin foto aku, sekarang malah gak peduli. Batinnya mulai gusar.

Yusuf memutar mobilnya berbalik arah dengan cepat. Hasna yang terkejut langsung bereaksi dengan alisnya yang terpaut.

"Bisa pelan gak sih? Kaget tau!" sungutnya.

Yusuf tak memperdulikan ucapan Hasna. Ia malah menoleh ke tempat Salma yang tampak anteng saja.

"Kok putar balik? Mau ke mana? Bukannya urusannya sudah selesai?"

Hasna masih memberondong Yusuf dengan pertanyaan saat melihat rute yang dipilih Yusuf kembali ke tempat semula.

Lagi-lagi Yusuf tak menjawab pertanyaan Hasna. Ia malah memasuki areal parkir dari sebuah mall di kota itu. Tentu saja senyum Hasna langsung mengembang. Pikirannya sudah dipenuhi dengan hal gila. Yusuf pasti akan mengajaknya berbelanja, atau bahkan membelikan sesuatu untuknya.

Setelah memarkir mobilnya, Yusuf membantu Salma turun dari mobilnya. Ia menggandeng tangan Salma yang mulai bertanya macam-macam padanya, diikuti Hasna.

"Kita mau belanja ya, Kak?" tanya Salma dengan suara lucunya.

"Nggak."

"Trus?"

"Jalan-jalan saja."

"Hah? Serius cuma jalan-jalan?" Hasna mulai mensejajari langkah Yusuf.

"Emang kamu mikir apa?" Yusuf balik bertanya dengan nada sinis tanpa menoleh ke arah Hasna.

Hasna tersenyum kecut. Entah kenapa hatinya masih saja tak bisa berpaling dari Yusuf, padahal Yusuf sudah berkali-kali memberi sikap penolakan padanya.

Mungkin itulah yang dinamakan cinta. Susah berpaling meski sudah tau jeleknya. Seperti saat ini, yang seharusnya Hasna kecewa, dia malah memilih untuk diam dan mengikuti langkah Yusuf yang kadang berhenti sejenak untuk melihat-lihat bagian dari Mall tersebut.

Ponsel Hasna kembali berbunyi, menyita perhatian Yusuf yang tengah melihat-lihat pajangan aksesoris handphone di salah satu gerai aksesoris. Yusuf melihat Hasna kembali mengembangkan senyumnya. Segera Yusuf menarik tangan Salma menyusuri area mall tanpa mengajak Hasna yang sibuk dengan gadgetnya.

Hasna yang tersadar bahwa dirinya tertinggal, langsung berlari-lari kecil mengejar mereka. Alisnya mulai menyatu dengan bibir yang juga manyun.

"Tega banget sih!" protesnya.

"Kenapa?" tanya Yusuf.

"Ninggalin aku, kalau aku nyasar, gimana?"

"Salah sendiri maen hape mulu!" ketus Yusuf.

Ia masuk ke dalam sebuah playground khusus untuk anak-anak. Salma yang tengah memeluk bonekanya langsung meloncat-loncat bahagia. Raut wajahnya berbanding terbalik dengan raut wajah Hasna.

Yusuf mendatangi seorang wanita berjilbab hitam yang berdiri di belakang etalase penuh dengan berbagai macam mainan dengan label beagam angka. Beberapa orang di samping mereka juga tengah berdiri membawa segepok voucher yang bisa mereka tukar dengan beberapa mainan di dalam etalase.

Rahasia [Terbit]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang