22 | Tuan Menyebalkan

814 36 5
                                        

Part 22 - Tuan Menyebalkan

"Bayi apa yang susah hilang? Bayi-angan saat kamu tersenyum karena aku."

🍭🍭🍭

Tring

Layar ponsel Athilla hidup, menampilkan notifikasi Instagram dari seseorang yang mengunggah foto.

Tampak Gevan-siswa kelas sebelas di SMA Pelita Harapan-baru saja mengunggah foto siluet dirinya yang berlatarkan langit cerah berwarna biru.

Athilla memang sengaja menyalakan notifikasi jika Gevan mengunggah foto atau video ke Instagram maupun membuat instastories. Hal ini ia lakukan agar kakak kelasnya yang menjabat sebagai ketua OSIS itu, tahu bahwa Athilla juga bermain Instagram.

Ia mengomentari pemandangan di foto Gevan yang terlihat indah serta menyukai postingan tersebut. Bukan hanya Athilla yang berbuat seperti itu. Ada banyak siswi yang berbuat lebih, bahkan sampai membuat spam. Kadang Athilla berpikir, apakah Gevan tidak risih dengan mereka?

Biarlah itu menjadi urusan Gevan sendiri. Di sini, Athilla hanya bisa berdoa semoga Gevan diberi kesabaran yang melimpah.

Tanpa diduga, ternyata Gevan membalas komentarnya.

athillaff Pemandangannya indah

gevansatria Orangnya gak, nih?

"Huwaaa! Kak Gevan bales komentar gue!"

Athilla berguling-guling di atas ranjangnya. Mengekspresikan perasaan bahagia di dalam dirinya. Hal ini tidak boleh disia-siakan. Besok, ia harus menceritakan tentang ini kepada ketiga sahabatnya.

🍭🍭🍭

Bel istirahat berbunyi. Athilla langsung memasukkan buku-buku Ekonomi ke dalam lacinya, lalu memanggil Inara dan Alina. "Guys, hadap sini. Gue mau cerita, nih."

Alina dan Inara menghadap ke belakang, ke tempat di mana Athilla dan Ratna duduk.

"Kalian tahu kan, kalau Kak Gevan kemarin abis upload foto ke IG?" Kalimat pertanyaan dari Athilla membuka sesi ceritanya. Alina dan Inara mengangguk, sedangkan Ratna tak mengacuhkan perkataan teman sebangkunya itu.

Athilla yang sadar bahwa Ratna tak memedulikan dirinya, mengambil ponsel Ratna yang sedari tadi berada di tangan Ratna. "Dengerin gue dulu, dong. Ya, ya?"

"Hm, iya."

"Buruan lanjutin! Keburu bel masuk, nih," gerutu Alina yang tidak sabar mendengar cerita Athilla.

"Jadi, kemarin gue komen di postingan Kak Gevan. Gue komen kalau Pemandangannya indah, terus dibales dong, sama dia."

"Dibalas gimana?" tanya Inara.

"Dibales gini, 'orangnya gak, nih?' huwaaa, lo bayangin aja deh, seorang ketos ganteng ngebales komen gue. Unpredictable banget."

"Gitu doang, udah baper."

Alina dan Inara menghadap ke bagian depan kelas. Di sana, Dave tengah menatap mengejek ke arah Athilla. Inara yang merasa terganggu dengan kehadiran Dave, mengusirnya, "Pergi sana! Nggak usah ikut campur urusan cewek."

HUMORISTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang