Part 1 - How We Met
"Takdir mempertemukan kita, melalui kejadian-kejadian tersebut. Tanpa kita sadari, semakin sering kita bertemu, semakin dekat aku denganmu."
☕☕☕
Gerbang kokoh bertuliskan 'SMA PELITA HARAPAN', menyambut kedatangan seorang gadis yang rambutnya dikucir kuda. Name tag yang terpasang di dada sebelah kiri, tertera nama dan kelompok selama MPLS. Athilla, namanya. Ia menggendong tas ransel yang hanya berisi sebuah buku beserta alat tulis. Ia berangkat ke sekolah menaiki sebuah angkutan umum. Sebenarnya, ia bisa saja mengendarai motor matic-nya, namun ia tak berani mengendarainya ke sekolah. Ia tak mau kena semprot kakak kelas.
Athilla celingak-celinguk, mencari keberadaan seseorang. Saat sepasang matanya menangkap bayangan seseorang yang tengah ia cari, Athilla berlari menuju orang tersebut, dengan semangat.
"RAAAT! RATNAAA!"
Athilla berlari mengejar Ratna, sembari meneriaki namanya. Saking asyiknya berlari, ia tak menyadari jika seseorang dari arah berlawanan tengah berlari, juga. Terjadilah tabrakan antara Athilla dengan orang tersebut. Lutut Athilla terasa berdenyut-denyut. Warna kemerahan nampak pada lututnya.
"ARGH! Lutut guee! Memar, niiiih!" umpat Athilla.
"ANJIR! Nih kaki pasti keseleo, dah," umpat orang yang bertubrukan dengan Athilla tadi.
Saat Athilla menyadari bahwa seseorang yang berada di dekatnya itu, telah menabraknya, ia memarahi orang tersebut habis-habisan.
"KALAU JALAN LIAT-LIAT, DONG! Masih pagi juga. Memar nih kaki gue!"
"HEH! Lo yang nggak liat-liat kalo jalan! Udah tau kalo ada orang lagi buru-buru. Punya mata tuh dipake!"
"LO PIKIR GUE KALO JALAN NGGAK LIAT-LIAT, APA?! Mata gue masih waras!"
"Serah! Gue kagak mau urusan sama orang gila kayak lo pagi-pagi. Gue duluan." Laki-laki itu meninggalkan Athilla seorang diri.
"Dasar laki-laki gaje! Lah, si Ratna kemana?!" Athilla bangkit lalu menepuk-nepuk rok birunya yang nampak kotor, lalu kembali mencari seseorang.
☕☕☕
Kini Athilla tengah duduk bersebelahan dengan Ratna, yang notabenenya menjadi teman se-kelompok MPLS. Di SMA, ia hanya mengenal Ratna, karena kamar Athilla dengan Ratna bersebelahan, membuat Athilla akrab dengan Ratna. Walaupun, saat Athilla berbicara dengan Ratna, Ratna hanya membalasnya dengan gerakan kepala atau berdehem.
Materi yang tengah ditampilkan di proyektor, yang dibawakan oleh seorang guru SMA Pelita Harapan, membuat kedua mata Athilla diharuskan untuk menatap apapun yang ditampilkan di layar proyektor tersebut. Ia patut bersyukur, karena ia tidak duduk di deretan paling belakang. Untung saja, ia duduk di deretan tengah-tengah, membuat ia sedikit leluasa untuk fokus memperhatikan materi yang disampaikan. Tak terasa, materi yang disampaikan kini telah selesai. Salah satu pengurus OSIS yang bertugas sebagai pembawa acara, maju ke depan.
"HAI, ADIK-ADIIIK! SEKARANG WAKTUNYA ISTIRAHAT! ISTIRAHAT SELAMA 15 MENIT! SETELAH ISTIRAHAT, KEMBALI KE AULA, TEPAT WAKTU, OKEEEE?!"
"YAAAA!!" koor para peserta MPLS secara bersamaan.
"Rat, kelas yuk!" Ratna menjawabnya dengan anggukan kepala.
Athilla dan Ratna berjalan beriringan menuju kelas sementara mereka selama kegiatan MPLS. Sesampainya disana, Athilla menenggak air mineral yang dibawanya dengan rakus.
"Punggung gue pegel. Kurang berapa menit, sih?" ucap Athilla.
"Sembilan menit."
"Haduuuuh! Gue pegel banget, gilaaaa!"
"DEEEK! AYO CEPETAN KE AULA! SEKARANG! BAWA BUKU SAMA ALAT TULIIIIS!"
Athilla menggerutu kesal. Ia baru saja melepas penat, namun tiba-tiba ada panggilan dari kakak OSIS.
"Baru aja nafas, udah dipanggil. Yuk, Rat!"
Mereka berdua berjalan beriringan menuju aula sekolah, untuk melaksanakan kegiatan MPLS.
☕☕☕
Wajah Athilla nampak pias. Keringat nampak bercucuran di wajahnya. Kakinya yang dalam posisi bersila, bergerak-gerak. Athilla tengah menahan kencing. Sebenarnya, ia bisa saja izin kepada OSIS atau MPK yang tengah berada di bagian belakang aula sekolah, namun ia tak mau ketinggalan materi yang tengah disampaikan sekarang. Ia tak mau menyalin catatan temannya. Ribet sama mager, pikirnya. Untung saja, kini tengah berlangsung sesi tanya jawab. Kesempatan, pikirnya.
Athilla beranjak menuju bagian belakang aula, yang terdapat kakak-kakak OSIS dan MPK.
"Um.... permisi, Kak! Izin ke toilet, yaa?"
"Iya, boleh. Jangan lama-lama."
Athilla melesat menuju toilet yang terdekat. Namun, baru saja setengah jalan, ia bertubrukan dengan seseorang, lagi.
"Argh!! Apes banget hidup gue!" Ketika Athilla mendongakkan kepalanya, nampak seorang laki-laki yang mengenakan jas almamater SMA, tengah memunguti kertas-kertas yang berserakan di sekitarnya. "E-eh, so-sorry, Kak! Gue bantu."
Athilla membantu memunguti kertas-kertas tersebut, dengan cepat. Ketika telah selesai, ia menyerahkan kertas-kertas yang berada di genggamannya kepada laki-laki tersebut.
"Sekali lagi, maaf, Kak! Aku permisi dulu! Ke toileeeet!" Athilla melesat menuju toilet.
"Aneh."
Laki-laki itu meneruskan perjalanannya kembali, sembari menenteng kertas-kertas tersebut.
Di lain tempat, Athilla telah selesai melakukan 'urusan' yang harus ia lakukan. Ia melangkah menuju wastafel, mencuci kedua tangannya. Saat Athilla mendongakkan kepalanya, berniat berkaca pada kaca yang terpasang di depannya, ia terkejut ketika seseorang tiba-tiba menyembulkan wajahnya dari balik pintu yang berada di belakangnya.
"ASTAGHFIRULLAH! SETAAAAAAAN!" teriak Athilla.
Orang tersebut juga sama-sama terkejut ketika mendengar teriakan Athilla. Athilla membalikkan badannya, menatap wajah perempuan yang tengah berdiri di belakangnya tadi.
"Ngagetin aja, lo! Untung gue nggak punya riwayat penyakit jantung. Untung kaki lo juga napak lantai."
"Maaf," ucap perempuan tersebut.
"Iya, gue maafin. Btw, lo juga seangkatan sama gue, kan? Gue Athilla! Lo?" Athilla mengulurkan tangan kanannya. Perempuan itu membalas uluran tangan Athilla.
"Gue, Inara."
"Ke aula, yuk!" ajak Athilla.
"Bentar, cuci tangan dulu. Tungguin!"
Dari situlah, persahabatan keduanya dimulai. Memang pertemuan mereka sangat lucu. Namun, berawal dari itulah, hubungan persahabatan mereka dimulai.
☕☕☕
Haaaaaaaiiiiiiiiiii!!!
Gimana part kali ini?
Happy new month! 🎉🎊🎉🎊
Cieeee, udah Agustus, ajaGue ucapin, selamat ulang tahun buat kalian yang terlahir di bulan Agustus
Gue juga ngucapin terimakasiiiiiiiih buat kalian yang udah ngerelain waktu, tenaga, dan pikiran kalian buat baca cerita gueee. BIG THANKS FOR YOU, GUYS 😙
Jangan lupa vote sama komentarnya buat part kali ini, ya
Sampai jumpa di part selanjutnya

KAMU SEDANG MEMBACA
HUMORIS
أدب المراهقينTDS - 2 ; hiatus (you can read it without reading the prev series) Athilla Faranisa Fredella Seorang fangirl yang menyukai cogan, hal-hal yang manis, namun tak suka hanya diberi janji-janji manis. Dave Gavin Mahardika Seorang most wanted, playboy, d...