"Get well soon, my sweet enemy."
🍭🍭🍭
Hujan masih mengguyur kota Jakarta. Athilla menghela napas melihat derasnya hujan.
"Kayaknya nih hujan bakal awet deh, terus gimana gue bisa pulang?" tanya Athilla pada dirinya sendiri. Ia menoleh pada Dave yang sedari tadi asyik bermain game di ponselnya. "Dave, lo nggak bawa jas hujan gitu?"
"Nggak," ucap Dave tanpa mengalihkan perhatiannya dari ponselnya.
"Ah, gue mau pulang! Bosen lama-lama di sini!"
Dave melirik sedikit gadis yang saat ini tengah menatap derasnya hujan. "Terobos hujan mau nggak?"
"Lo gila?! Lo aja sendiri sana, gue mah ogah!"
"Ya udah, sabar."
Athilla kembali duduk ke dalam kafe. Sungguh, ia benar-benar bosan menunggu hujan yang entah kapan berhenti mengguyur Jakarta.
Sadar bahwa baterai ponselnya hampir habis, Dave mematikan ponselnya. Ia menatap Athilla yang sedari tadi meracau sambil memerhatikan hujan di luar sana. Lucu.
"Dave, lo nggak punya ide apa gitu biar bisa balik? Gue pengin pulang, pengin rebahan!" gerutu Athilla, lagi.
"Gue juga pengin pulang, tapi lo tadi gue tawarin buat terobos hujan nggak mau. Apa boleh buat, tunggu aja sampai reda."
"Kalau hujannya reda pas malem?"
"Nasib," canda Dave.
Athilla mengepalkan kedua tangannya ke hadapan Dave, hendak memukul wajah sok tampan laki-laki itu.
Sebuah ide terlintas di benak Dave. Laki-laki itupun dengan cepat mengusulkan idenya pada Athilla, yaitu pulang menaiki taksi online. Usulnya Dave tentu saja mendapat persetujuan dari Athilla, mengingat gadis itu sangat ingin segera tidur di bawah selimut sembari memeluk koleksi boneka BT21 miliknya.
🍭🍭🍭
Setelah taksi online tersebut telah mengantarkan Athilla dan Dave sampai ke depan gerbang asrama, mereka tak langsung turun karena harus mengurusi pembayaran terlebih dahulu.
"Dave, mana duit lo? Buruan setor," perintah Athilla.
"Iya, sabar." Dave merogoh saku celananya, kosong. Ia kembali merogoh saku seragam OSIS nya, kosong. Oke, ia mulai panik. Dave pun mengecek tasnya, berharap semoga menemukan beberapa lembar uang, namun nyatanya ia tak menemukan selembar pun.
"La, g-gue pinjem duit lo dulu boleh? Besok gue ganti," pinta Dave sambil terkekeh.
"Hm, pokoknya besok harus gantiin duit gue."
Setelah selesai melakukan pembayaran, keduanya segera turun dari taksi tersebut. Tak mau basah kuyup terkena hujan, Athilla segera berlari menembus hujan, disusul Dave di belakangnya.
Saat Athilla sudah tiba di depan pintu kamarnya, Dave pun juga berhenti. Athilla yang menyadari hal tersebut langsung menatap tajam ke arahnya. "Lo ngapain ngikutin gue sih?!"
"Siapa yang ngikutin lo? Gue cuma mau bilang kalau abis ini lo jangan lupa minum yang anget-anget biar nggak sakit. Lo tadi gue panggil nggak nyahut, padahal gue mau ngasih jasa ojek payung gratis."
KAMU SEDANG MEMBACA
HUMORIS
Teen FictionTDS - 2 ; hiatus (you can read it without reading the prev series) Athilla Faranisa Fredella Seorang fangirl yang menyukai cogan, hal-hal yang manis, namun tak suka hanya diberi janji-janji manis. Dave Gavin Mahardika Seorang most wanted, playboy, d...