"Kamu bilang kamu nggak peduli, tapi kenapa kamu malah jadi malaikat pelindung?"
🍭🍭🍭
Menjelang subuh, Dave sudah pulang dari klub. Ia tidak langsung pulang, melainkan singgah sebentar di minimarket yang terletak di dekat asrama. Apa yang ia lakukan di sana? Yang pasti, mengenyangkan perut.
Ketika Dave meminum soda yang tadi sempat ia beli di minimarket, ia melihat seorang perempuan berjalan terseok-seok menuju kemari. Dave mengucek matanya, tidak mungkin perempuan itu adalah hantu, karena kaki perempuan masih menapak tanah.
Ketika perempuan itu telah masuk ke minimarket pun, Dave masih menatapinya. Ia heran dengan apa yang dilakukan gadis itu pagi-pagi buta begini.
Saat gadis itu telah keluar dari minimarket, Dave melebarkan matanya. Tidak salah lagi, ia kenal siapa gadis itu.
"Woi, Lalapo!"
Athilla yang masih setengah sadar, menengok siapa yang memanggilnya di jam-jam begini. Tahu siapa yang memanggilnya, Athilla kembali melanjutkan langkahnya menuju asrama.
"Woi-woi, buru-buru banget sih. Duduk dulu, dong." Dave memegang kedua bahu Athilla, menuntunnya ke kursi yang tersedia di depan minimarket tersebut. "Ngapain lo ke sini?"
"Gali kuburan."
Jawaban Athilla sontak membuat Dave hampir membuat ia tersedak saat meminum sodanya. Benar-benar jawaban yang cukup logis.
"Anjir, serem amat. Eh, lo beli apaan tuh?" Dave hendak melihat apa yang dibeli Athilla, namun gadis itu sudah menyembunyikan dibalik punggungnya.
"Nggak usah kepo. Udah ah, gue mau balik."
Lagi-lagi, Dave menahannya. Athilla menatap datar kearahnya, bermaksud agar Dave segera membiarkan ia pergi karena Athilla ada urusan yang sangat amat mendesak.
"Kenapa lagi, sih? Gue tuh ngantuk, ntar gue telat ke sekolah gara-gara lo."
Dave menyentil dahi Athilla. "Heh, wake up girls! Ini itu hari Sabtu, lo ngapain ke sekolah, hm?"
"Nah, maksud gue itu. Hoahm, ngantuk banget gue tuh." Athilla yang melihat sebotol soda di meja, langsung meminumnya tanpa bertanya terlebih dahulu pada Dave.
"Eh, itu soda gue, woi. Ah elah, nih cewek. Gue baru aja minum dikit banget, udah lo embat aja."
Athilla meletakkan botol soda yang isinya tersisa setengah dari botol itu. Menurutnya, soda adalah salah satu minuman terenak di dunia, apalagi kalau gratis.
"Gue cuma minta dikit, pelit amat," celetuk Athilla lalu beranjak pulang ke asrama.
Dave membiarkan gadis itu pergi, namun ia terkejut saat melihat sebuah bercak di celana Athilla. "Berhenti dulu, Lalapo."
"Apalagi, sih? Gue tuh mau pulang, tapi malah lo tahan mulu." Athilla bersungut-sungut. Apalagi yang mau dilakukan laki-laki itu?
Dave berjalan menghampiri Athilla, lalu membisikkan sesuatu. "Lo tembus."
Blush. Pipi Athilla memerah. Ini yang ia khawatirkan. Sebenarnya, ia harus buru-buru pulang karena ia mengalami hari pertama haid, namun laki-laki bernama Dave itu malah menghalang-halanginya.

KAMU SEDANG MEMBACA
HUMORIS
Novela JuvenilTDS - 2 ; hiatus (you can read it without reading the prev series) Athilla Faranisa Fredella Seorang fangirl yang menyukai cogan, hal-hal yang manis, namun tak suka hanya diberi janji-janji manis. Dave Gavin Mahardika Seorang most wanted, playboy, d...