BAB 22 - MEREKA

14.9K 643 24
                                    

Selamat datang everybody
.
.
Jangan lupa VOTE, COMMENT DAN SHARE
.
.
SELAMAT MEMBACA
TYPO TERBANG TERBANG





❤❤❤

Semua orang yang ada diruang panik karena airin ditambah lagi oleh ocehan mama andini.

"Kalian tuh ya nggak becus banget sih jagain adiknya" omel mamah pada kami bertiga.

"Awas aja kalau ada apa apa sama airin mamah gorok kalian" ancam mamah yang membuat bara, awan dan agam bergidik ngeri.

"Airin sudah kami tangani lain kali hati hati pasien tidak boleh terlalu banyak aktivitas" jelas dokter kemudian keluar dari ruangan airin.

"Gimana sayang kamu udah gak papa kan?" Mamah menghampiri airin dengan wajah cemasnya, karena terlalu lemas airin hanya tersenyum tipis.

"Ma--mah jangan khawatir ai--rin yang sa--lah tadi" jelasku pelan

"Enggak sayang itu bukan salah kamu ini semua gara gara mereka nggak becus jagain kamu" mamah melotot kepada ketiga tersangka yang mengalihkan pandangan.

"Kamu sekarang istirahat ya kamu lemas sekali karena darah kamu banyak keluar tadi" jelas mamah lembut kemudian mengelus kepala ku memberi kenyamanan.

Karena merasa nyaman airin tertidur pulas badannya yang remuk membuatnya ingin cepat cepat beristirahat.

Tok...tok...

"Permisi" sapa wanita cantik

"Iya, siapa ya?" Tanya mamah andini

"Saya zara tante temannya airin" mamah andini bangkit untuk menghampiri zara dan zara langsung bersalaman dengan mamah andini sebagai bentuk attitude

"Ohiya silahkan duduk" zara sempat menengok sofa yang penuh, mamah andini yang tau maksud zara langsung mengusir cecunguk untuk pindah.

"Minggir tamunya mau duduk!" Tegas mamah yang membuat ketigannya pindah

"Hehe, ini tante zara bawain buah untuk airin" zara menyodorkan parsel buah pada mamah andini

"Awhh makasih ya"

"Sama sama tante. Hmm gimana keadaan airin tante?"

"Belum ada peningkatan zara, harus terus dipantau"

"Apa benar dia terkena leukimia tante?" Tanya zara ragu ragu

"Tau dari mana kamu?!" Sewot agam

"Agam!!" Agam yang mendapat peringatan dari mamah andini langsung terdiam

"Maaf tante aku tau karena kasus yang selama ini aku lihat dari diri airin, saya anggota pmr" jelas zara yang diangguki oleh mamah andini

"Iya sayang, airin terkena leukimia limfositik akut. Tapi tante yakin dia anak yang kuat seperti bundanya" jelas mamah andini sambil melihat airin yang masih tertidur.

"Semoga airin cepat sembuh ya tante" kata zara tulus

"Iya semoga"

Percakapan berlangsung panjang sampai mamah melupakan ketiga anaknya yang hanya terdiam sedari tadi.

Bara sedari tadi memperhatikan airin yang tidur, jujur dia sangat rindu wanita kecil yang sedari dulu dia lindungi.

Perginya airin saat itu membuat bara hilang separuh jiwanya sampai tante andini dan om bagas harus melakukan penjagaan ekstra.

POSSESIVE 3 BROTHER (SELESAI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang