"Gue nggak tau kenapa Tuhan uji keluarga kita kayak gini"
"Bang gue tau lo kecewa sama ucapan airin tapi bang lo juga harus ngerti dia udah berjuang diambang hidup dan matinya" ucap awan membuat helaan nafas dalam diri angga, mereka berdua sekarang sedang berada di rooftop rumah sakit angga merokok sekarang pelarian angga adalah tembakau yang membuatnya candu.
"Gue balik keruangan airin dulu gue harap lo bisa paham sama keadaan bang, jangan lupa mandi kalau mau keruangan airin" ingat awan pada angga kemudian berjalanan menuju pintu keluar.
"Iya gue harus bisa jadi orang yang lebih dewasa untuk adik gue"
Angga kini berjalan menuju pintu keluar dan akan mandi dulu ke apartemennya.
Cklek....
"Selamat malam" sapa pratama yang kini terlihat kusut, mungkin hari ini adalah salah satu hari terberatnya
"Ayah darimana kog kusut gitu" tegur awan
"Ayah tadi urus beberapa perusahaan cabang" helaan nafas lelah itu terpatri jelas dimata airin.
"A---yah makan dulu" ucap airin dengan nada sedikit canggung
"Airin panggil ayah nak?" Ucap pratama memastikan pasalnya dengan ucapan kecil sang putri membuat semua beban yang ada hilang seketika.
Airin hanya menganggukan kepalanya pelan. Pratama menghampiri airin yang kini sedang makan sendiri.
"Kenapa makan sendiri? Agam, Awan kalian tidak suapi airin"
"Dia nggak mau yah tadi udah dibujuk tetap ngenyel mau makan sendiri" jelas agam yang sedang bermain game seketika menghentikan permainannya
"Nggak papa kog, airin pengen makan sendiri" ucap airin kepada ayahnya membuat helaan nafas lembut terdengar jelas
"Kamu kalau butuh apa apa jangan sungkan ya nak sama kita" pratama mengelus rambut panjang milik putrinya.
"Ohiya dimana angga?" Tanya adam
"Pulang tadi yah ke apart, mandi"
"Oh begitu"
"Kalian tidak makan?" Tanya airin yang sedang mengunyah sop rumah sakit yang terasa hambar ini.
"Kamu makan aja dulu sayang nanti kita gampang"
"Ohiya aku ingin kalian bercerita tentang diriku ya, aku ingin mengingat cerita keluarga airin" ucap airin dengan antusias.
"Iya nanti kami bercerita kamu selesaikan dulu makanannya ya sayang"
Selepas makan airin menagih janji kepada pratama, awan dan agam untuk bercerita mereka menceritakan kisah yang membuat mereka tertawa apabila mengingatnya.
Cukup lama mereka bercerita sampai mata sayup milik airin mulai lelah terbuka.
Dengkuran halus mulai terdengar teratur
"Ayah cuman mau kamu sembuh sayang" ucap pratama
♡♡♡
"Kakak pergi dulu ya ai" pamit angga pada adiknya yang sekarang sedang tidur. Saat akan pergi dari ruangan, airin menahan tangan milik angga membuat si empu tertahan.
"Aku minta maaf masalah kemarin" ternyata airun hanya pura pura tertidur, karena dia sangat canggung dengan angga.
"Kamu tidak tidur?" Tanya angga yang terkejut, airin hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya pelan.
"Panggil aku kakak ai, aku kakak mu" pinta angga pada airin yang tak kunjung bersuara.
"I---ya ka--kak?"
KAMU SEDANG MEMBACA
POSSESIVE 3 BROTHER (SELESAI)
Roman pour AdolescentsBagaimana jadinya bila hidupmu ditimpa masalah bertubi tubi?. Cerita ini dialami oleh gadis cantik yang harus kehilangan bundanya akibat kecelakaan. Dan dia harus menjalani hidup yang berat ini sendiri, tapi dia tetap bersyukur mempunyai sahabat yan...